SKOR.id - Max Verstappen merasa bisa saja ikut bersaing dalam perebutan podium Formula 1 Grand Prix Singapura 2023. Namun Safety Car menggagalkan rencana pembalap Red Bull Racing itu.
Laju Verstappen yang start dari grid ke-11 ke posisi lima terhambat oleh periode Safety Car menyusul kecelakaan yang dialami Logan Sargeant dari Williams Racing pada lap 20.
Hal tersebut memungkinkan para pembalap yang memulai race F1 GP Singapura dengan kompon ban medium bisa segera melakukan pit stop.
Ini mengacaukan strategi Super Max yang start dengan ban hard, dengan harapan bisa memanfaatkannya, membuat pit stop di tahap akhir race, atau lebih telat dari rival.
Pemimpin klasemen F1 2023 tersebut juga merasa Virtual Safety Car (VSC) yang hadir saat Esteban Ocon (Alpine) crash pada lap 42, 20 putaran sebelum finis, tak berguna sebab ia tidak punya ban medium baru seperti duo Mercedes, Lewis Hamilton dan George Russell.
Walau begitu, dengan beralih ke kompon medium di tahap akhir lomba memungkinkan Max Verstappen untuk naik ke posisi kelima setelah Russell keluar jalur pada lap terakhir.
Super Max mengatakan bahwa tanpa salah satu dari periode Safety Car tersebut, ia meyakini akan mampu finis di posisi yang lebih baik.
Verstappen menyelesaikan balapan F1 GP Singapura, Minggu (17/9/2023), hanya 0,262 detik di belakang pilot jet darat Ferrari Charles Leclerc di urutan empat. Sementara dengan sang pemenang, Carlos Sainz Jr (Ferrari), gapnya 21,4 detik.
"Semuanya merugikan kami dalam balapan dengan adanya Safety Car. Jadi mungkin ini skenario terburuk, karena jika itu (periode Safety Car) lebih menguntungkan kami, saya merasa akan bertarung dengan mereka (pembalap di grup depan)," tutur Verstappen setelah balapan.
"Terutama dengan tahap akhir yang cukup mudah. Ini jelas bukan (hasil) yang kami inginkan, tetapi saya pukir hari ini sedikit lebih baik, meski kami kurang beruntung selama balapan sebab semua Safety Car tidak membantu kami."
"Jelas kami belajar cukup banyak dari hari ini dan mungkin kesalahan yang kami lakukan kem arin (saat kualifikasi). Saya tidak bisa menjelaskan secara detail, tetapi masalahnya kami hanya bisa menunjukkannya tahun depan di sini, apa sudah lebih baik atau tidak."
Di sisi lain, rekan setim Max Verstappen, Sergio Perez juga gagal podium. Ia bahkan meraih hasil lebih buruk, finis di urutan kedelapan.
Kesulitan yang dialami Red Bull di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, tempat berlangsungnya GP Singapura, sekaligus memutus rekor kemenangan beruntun Verstappen dan catatan perfek tim sepanjang F1 2023.
Finis kelima pada F1 GP Singapura 2023 juga menjadi kali pertama Max Verstappen gagal naik podium musim ini. Sebelumnya, hasil terburuknya adalah runner-up di Arab Saudi dan Azerbaijan. Selebihnya, ia selalu menang dalam 12 Grand Prix.
Super Max menjelaskan jika itu memperlihatkan bahwa Red Bull masih perlu tampil sempurna agar mampu menjaga dominasinya di Kejuaraan Dunia Balap Jet Darat.
"Semuanya harus perfek. Semua orang selalu berkata, 'Ah, lihat betapa superiornya mereka (Red Bull) dan lihat betapa mudahnya', tetapi itu tidak pernah mudah," kata Verstappen menegaskan.
"Banyak detail yang perlu diperbaiki dan akhir pekan ini jelas kami tidak menyelesaikan beberapa hal dengan benar dan kemudian Anda berada dalam posisi yang tak menguntungkan."