Ya, Ferrari dan Sebastian Vettel memutuskan untuk berpisah pada akhir musim 2020.
Kedua belah pihak sudah tak bisa menemukan keserasian dalam target jangka pendek dan jangka panjang.
Nama-nama besar pun dikaitkan dengan kursi Ferrari pada musim 2021.
Bahkan, di antara nama-nama pembalap tersebut, ada Lewis Hamilton dan Daniel Ricciardo yang masuk dalam daftar calon pengganti Sebastian Vettel.
Namun, demi memenuhi target jangka panjang, manajemen Si Kuda Jingkrak lebih memilih merekrut Carlos Sainz Jr.
Carlos Sainz dinilai cocok bertandem dengan Charles Leclerc.
Sebelum memutuskan mengambil Carlos Sainz Jr, Ferrari sempat mempertimbangkan merekrut pembalap jebolan akademi mereka, Antonio Giovinazzi.
Akan tetapi, menurut kepala tim Ferrari, Mattia Binotto, kepindahan ke Ferrari masih terlalu dini untuk Giovinazzi.
"Antonio (Giovinazzi) adalah pemuda yang sangat saya hormati," tutur Mattia Binotto.
"Tahun lalu ia telah menjalani musim perdananya di F1. Langsung ke Ferrari setelah menjalani satu musim saja di F1, saya pikir masih terlalu dini, tanggung jawab yang diemban masih terlalu besar," kata Mattia Binotto.
Meski demikian, Mattia Binotto mengatakan bahwa ia masih berharap banyak pada pembalap asal Italia tersebut.
Oleh karena itu, Antonio Giovinazzi diharapkan bisa mengumpulkan pengalaman yang banyak selama memperkuat Alfa Romeo Racing.
"Dia tetap harus mengangkat kepalanya. Kami berharap banyak padanya dan kami akan terus membantunya. Dia masih berada dalam rencana kami," kata Binotto.
Giovinazzi bergabung dengan Ferrari sebagai pembalap akademi pada 2016, saat masih membalap di GP2 (sekarang Formula 2).
Antonio Giovinazzi menjadi pembalap cadangan Ferrari dan Sauber (sekarang Alfa Romeo Racing) pada 2017.
Arne Slot menyatakan Curtis Jones meningkat performanya setelah sang pemain menjadi seorang ayah, wajar kalau kini dia kembali masuk skuad Timnas Inggris.