- Pacific Caesar Surabaya sudah curiga adanya match fixing sejak awal musim.
- Kecurigaan inilah yang membuat pihak manajemen Pacific Caesar Surabaya melapor ke IBL.
- Dari hasil investigasi terungkap kalau match fixing berkaitan dengan judi online.
SKOR.id - Pacific Caesar Surabaya sudah curiga adanya match fixing di Indonesian Basketball League (IBL) 2021 sejak awal musim.
Melihat adanya hal-hal yang janggal, pihak manajemen Pacific Caesar Surabaya pun melaporkan kejadian ini kepada IBL.
Laporan dibuat Irsan Pribadi Santoso selaku Direktur Pacific Caesar Surabaya setelah mengumpulkan cukup banyak bukti.
Setelah laporan diterima, IBL langsung melakukan investigasi melalui statistik pertandingan.
"Selama pertandingan reguler di bubble, kami berkoordinasi rutin hingga mendapatkan bukti yang cukup dari pengakuan para pemain," ujar sosok yang akrab disapa Wensan itu.
"Kami mempertegas bila semua pemain bertindak atas inisiatif mereka, tidak ada pihak lain di klub yang terlibat match fixing."
Ketua Bidang Etik dan Hukum PP PBSI, Charles Bronson Siringoringo, menyatakan bahwa IBL telah melihat berapa kali turnover yang dilakukan pemain dari musim ke musim.
Range skor yang dibuat setiap pertandingan hingga jalannya pertandingan secara play by play juga dipantau. Dari situlah terlihat adanya kejanggalan.
Berdasar hasil investigasi IBL maupun Perbasi, bisa disimpulkan bahwa match fixing ini terkait dengan judi online.
"Jadi ada bandar yang memasang judi online, kemudian menghubungi runner," Charles Bronson
"Runner yang kemudian berkomunikasi dengan pemain Pacific. Pesanannya untuk bisa kalah dengan tim tertentu, dengan selisih bola tertentu, sesuai permintaan bandar."
View this post on Instagram
Berita IBL Lainnya:
Match Fixing Kembali Guncang IBL, 6 Orang Dihukum Larangan Bermain Seumur Hidup
Beda dengan IBL, Perbasi Tak Beri Sanksi Seumur Hidup kepada Pelaku Match Fixing