SKOR.id - Nama Seto Nurdiyantoro mencuat sebagai calon pelatih PSIM Yogyakarta di Liga 2 2024-2025.
Sebagaimana diketahui, saat ini PSIM Yogyakarta tengah berburu pelatih baru untuk mentas di Liga 2 2024-2025.
Sebelumnya, Manajer PSIM, Razzi Taruna menuturkan kalau mereka sudah mulai untuk meramu tim guna tampil di kompetisi musim depan.
Razzi Taruna pun mengatakan, langkah awal yang akan dilakukan manajemen Laskar Mataram (julukan PSIM Yogyakarta) adalah menentukan pelatih baru.
"Saat ini, PSIM Jogja sudah mulai untuk menghadapi musim depan. Dua hal yang menjadi fokus kami saat ini memastikan pelatih kepala dan memperpanjang kontrak pemain," kata Razzi Taruna, beberapa waktu lalu.
"Kami sudah ada gambaran untuk pelatih musim depan," tutur Razzi Taruna.
"Jadi, insyaallah setelah Lebaran (Idul Fitri) nanti ada kabar baik," ungkap Razzi Taruna.
Baru-baru ini, nama Seto Nurdiyantoro digadang sebagai salah satu kandidat juru taktik baru PSIM Yogyakarta.
Adapun, Seto Nurdiyantoro bukanlah pelatih asing untuk PSIM Yogyakarta.
Mantan juru taktik PSS Sleman itu pernah menukangi PSIM Yogyakarta pada musim 2013-2014 dan 2020-2021.
Seto Nurdiyantoro memberi respons rumor yang santer saat ini terkait dirinya yang masuk bursa calon pelatih baru PSIM.
"Dorongan untuk melatih PSIM lagi itu sah-sah saja. Tapi saat ini belum ada kepastian dan kami lihat perkembangan selanjutnya," kata Seto Nurdiyantoro kepada awak media.
Lebih dari itu, pelatih asli Sleman tersebut mengaku ingin PSIM bisa berkompetisi di Liga 1.
"Mungkin itu keinginan suporter adalah doa, tapi yang terpenting PSIM bisa naik kasta entah siapa yang melatih," ujar Seto Nurdiyantoro.
Sebagai informasi, perjalanan PSIM Yogyakarta di Liga 2 2023-2024 terbilang cukup apik, meskipun mereka gagal untuk memenuhi target.
Pada fase penyisihan, PSIM yang tergabung di Grup 2 sukses finis di peringkat ketiga dengan raihan 21 poin. Hasil itu membawa mereka melaju ke babak 12 besar.
Langkah mereka terhenti di babak 12 besar. Pada babak itu, PSIM yang tergabung di Grup X finis di peringkat ketiga dengan torehan sembilan poin.
Sejatinya PSIM mengoleksi poin yang sama dengan Persiraja Banda Aceh, tapi mereka kalah selisih gol sehingga tak berhak melaju ke semifinal.