- Marga Torres Diez bukanlah perempuan asal Spanyol kebanyakan.
- Perempuan 34 tahun itu adalah insinyur yang bertanggung jawab atas power unit pada mobil balap tim F1 Merceders-AMG Petronas.
- Marga Torres Diez harus memastikan sistem mesin mobil Lewis Hamilton bekerja dengan maksimal.
SKOR.id - Jika ingin melihat orang Spanyol naik ke atas podium Formula 1 (F1), maka Anda harus kembali menyimak Grand Prix (GP) Australia 2018.
Ketika itu Inaki Rueda, ahli strategi dari tim Ferrari, larut dalam selebrasi mandi sampanye menyusul kemenangan Sebastian Vettel di Melbourne.
Lebih dari setahun kemudian, Mercedes memberi kesempatan pada Marga Torres Diez untuk merasakan salah satu podium paling menegangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Secara tidak terduga, waktu itu Mercedes meraih sukses besar karena kedua pembalap mereka merebut dua podium teratas: Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton.
Dan Marga Torres Diez menjadi satu-satunya perempuan yang berada di atas podium itu.
Dia bahkan menguyur Lewis Hamilton dengan sampanye, yang jelas-jelas tidak diperkirakan oleh juara dunia F1 asal Inggris tersebut.
Faktanya Torres bukanlah perempuan Spanyol kebanyakan.
Bakat dan pengorbanannya telah membawa langkah perempuan 34 tahun ini dalam meraih posisi puncak kariernya.
Bahasa kerennya, Marga Torres Diez adalah trackside power unit engineer pada tim F1 yang bermarkas di Brackley (Inggris), Mercedes-AMG Petronas.
Ialah insinyur yang bertanggung jawab atas power unit mobil balap Lewis Hamilton, yang telah memenangkan empat dari lima balapan yang digelar pada tahun 2020 ini.
Tugas utama Torres adalah memeriksa apakah semuanya bekerja dengan benar, termasuk terkait daya tahan uji sambil menganalisa kinerja maksimum dari mesin W10.
Torres juga bertanggung jawab untuk mengkalkulasi jumlah bahan bakar untuk mobil balap mereka dalam setiap balapan.
Yang menarik, selain Torres, Mercedes juga memiliki beberapa kru perempuan asal Spanyol dalam daftar karyawan mereka.
Rosa Herrero, yang kelahiran Jerman dengan ayah Spanyol adalah media officer untuk Lewis Hamilton.
Rocío Casas bekerja di departemen pemasaran.
Sementara Marta Castano bertugas memastikan bahwa semua mekanik dan insinyur tidak kekurangan apa pun, saat di paddock dan di 'motorhome'.
Cinta Mesin
Marga Torres Diez belajar teknik industri di Universitas Politeknik Madrid dan hampir enam tahun bekerja di divisi mesin tim pabrikan Jerman, Renault.
Selama itu dia dipercaya untuk menangani klien seperti Lotus, Manor, atau Williams sebelum menjadi bagian dari tim juara F1 mereka sejak 2018.
"Ketika saya masih kuliah, saya adalah seorang komisaris dan delegasi teknis untuk reli di RFEdA,” Torres mengisahkan pengalaman hidupnya.
???? #REPORTAJEMD Marga Torres y Marta Castaño, el motor español de Mercedeshttps://t.co/HqRhYj6Ral por @FabioMarchiMD pic.twitter.com/UFjywWnIWI— Mundo Deportivo (@mundodeportivo) May 12, 2019
Alih-alih berpesta seperti teman-terman mahasiswanya, Torrea lebih banyak menghabiskan akhir pekannya di arena balap.
“Saya memilih pergi ke Prancis karena tidak banyak kesempatan untuk berkembang dalam cabang olahraga motor di Spanyol.”
Bakat dan pengalaman itulah yang kemudian membawa langkah Torres ke Renault Sport Technology, hingga akhirnya ia direkrut tim F1 Renault.
“Dan, saya selalu ditempatkan di area mesin,” ujar Torres, bangga.
Setelah 10 tahun tahun terakhir hidup di luar Spanyol, Torres pun sudah terbiasa dengan kehidupan di dalam pesawat terbang, hotel, dan sirkuit di seluruh dunia.
La ingeniera española Marga Torres, responsable del motor de @LewisHamilton, sube a lo más alto del podio en la @F1 ¡Enhorabuena por tu excelente trabajo, Marga! Gran embajadora del automovilismo español ????
???????? @deportegob @mujerymotor pic.twitter.com/sYfRRlIoBs— R.F.E. de A. (@RFEdeA) June 10, 2019
"Karena saya banyak tidur, saya biasanya jarang mengalami jet-lag. Sementara, waktu yang banyak saya habiskan di kantor pun sangat monoton.”
Kalaupun ada hal yang tidak bisa dilakukan Marga Torres Diez dalam menjalani kehidupan sebagai engineer tim F1 adalah cuci mata. Jalan-jalan layaknya orang tamasya.
"Saya sudah lebih dari lima kali berkunjung ke Melbourne dan sejauh ini yang saya hanya tahu bandara, sirkuit, dan hotel!”
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Entertainment Lainnya:
7 Lagu Latin Asyik Favorit Neymar, Dengarkan dan Segarkan Playlist Lagumu
Tak Jauh dari Sepak Bola, Ini Cita-cita Atep jika Jadi Wakil Bupati Bandung