- Edy Rahmayadi mulai membidani PSMS Medan pada 2014 saat menjadi Panglima Kodam Bukit Barisan.
- Ada peran besar Edy Rahmayadi saat PSMS naik kasta ke Liga 1 2018, yang ketika itu jadi Ketua Umum PSSI.
- Musim ini, Edy Rahmayadi ingin PSMS kembali ke Liga 1, karenanya minta didatangkan pemain bintang.
SKOR.id - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, sangat mencintai PSMS Medan. Untuk ungkapkan rasa cintanya itu, sejumlah manuver telah ia lakukan.
Saat masih menjadi Panglima Komando Daerah (Kodam) I/Bukit Barisan pada 2014, ia telah menunjukkan rasa cintanya dengan membina PSMS Medan.
Ya, Edy Rahmayadi adalah salah satu orang yang berjasa dalam mendamaikan dualisme Ayam Kinantan, julukan PSMS, walau sejatinya hingga kini masih terpecah.
Berkat jasanya tersebut, Edy Rahmayadi lantas didapuk menjadi pembina PSMS pada 2015, menjelang bergulirnya kompetisi musim baru. Sayang liga terhenti.
Dalam kondisi disanksi FIFA, Edy Rahmayadi tetap membina. Menjelang bergulirnya Piala Kemerdekaan 2015, pelatih cum TNI, Suharto AD, didapuk jadi pelatih.
Tak hanya Suharto AD, sejumlah pemain sepak bola profesional berlatar belakang TNI lantas didatangkan. Hasilnya, PSMS juara Piala Kemerdekaan 2015.
Setelah itu, menjelang tampil dalam Piala Jenderal Sudirman 2015, juga berkat peran Edy Rahmayadi, PSMS merger dengan PS TNI yang adalah klub amatir.
Untuk tampil dalam ajag tersebut PSMS berwajah PS TNI merekrut pemain muda dan lantas dijadikan tentara, seperti Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu.
Namun, kisah itu tak panjang. Menjelang Indonesia Soccer Championship A 2016, PSMS dan PS TNI cerai. PS TNI akhirnya merger dengan Persiram Raja Ampat.
Adapun PSMS kembali mandiri dan tampil dalam kejuaraan rasa kompetisi kasta kedua. Walau begitu, benih tentara dalam tubuh PSMS tak luntur.
Edy lantas maju sebagai kandidat Ketua Umum PSSI dan akirnya terpilih secara aklamasi pada 10 November 2016 dalam kongres di Jakarta Utara.
Walau tak berperan secara terbuka ke PSMS selama membidani PSSI, Edy diakui punya peran besar membuat klub yang bermarkas di Stadion Teladan itu promosi ke Liga 1 2018.
"Saya ingin membangkitkan lagi gairah sepak bola Tanah Air. Medan punya potensi untuk itu, jadi harus kita dorong lagi supaya bangkit," kata Edy pada 2017.
Tetapi PSMS malah terdegradasi lagi. Padahal, saat itu Edy Rahmayadi maju menjadi calon Gubernur Sumatera Utara dan akhirnya terpilih pada Juli 2018.
Jika menelisik lebih dalam performa PSMS pada putaran pertama cukup gemilang tetapi kehabisan bensin pada putaran kedua atau setelah Pemilihan Kepala Daerah.
Edy lantas memilih fokus sebagai Gubernur Sumatera Utara pada 2018 dan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI, lantas digantikan Joko Driyono.
Setelah 2019 Edy tak banyak berbuat untuk PSMS, karena ingin membangun citra positif di wilayahnya, kini ia mulai bermanuver lagi untuk sepak bola.
Edy menegaskan, PSMS harus kembali ke kasta tertinggi sepak bola nasional pada 2021. Ia pun berjanji membangun stadion internasional di Medan.
Terbaru, Edy Rahmayadi yang juga pembina PSMS, disebut-sebut meminta ke manajemen tim agar mendatangkan pemain bintang, salah satunya Ferdinand Sinaga.
Ini untuk merintis sekaligus menjadi jalan promosi ke Liga 1 2020. "Saya tak mau dengar lagi PSMS kalah. Mengerti!" kataya kepada pemain pada Maret 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita PSMS Lainnya:
Ferdinand Sinaga, Penyerang PSM Makassar Selangkah Lagi Gabung PSMS Medan
Target Robby Darwis Bersama PSKC Cimahi dan Prediksi untuk PSMS Medan
Gubernur Sumut Ingin PSMS Promosi, Tim Berlatih di Pegunungan Karo