- Sadio Mane mungkin adalah jelmaan malaikat di dunia.
- Sadio Mane kerap melakukan hal-hal terpuji, tanpa ingin diliput.
- Mari kita simak beberapa deretan kisah Sadio Mane di dunia.
SKOR.id - Manusia setengah malaikat, julukan itu sepertinya pantas diberikan kepada pemain timnas Senegal dan Liverpool, Sadio Mane.
Sadio Mane baru saja jadi kepingan puzzle utama yang mengantarkan timnas Senegal meraih gelar Piala Afrika pertama bagi Singa dari Teranga.
Akan tetapi, cerita menarik justru hadir beberapa hari sebelum kemenangan bersejarah itu, tepatnya pada laga 16 besar saat Senegal menang 2-0 lawan Cabo Verde (Cape Verde/Tanjung Verde).
Pada laga itu, kiper lawan, Vozinha, dikartu merah wasit karena tabrakan dengan Mane. Mane kemudian mencetak gol pembuka tim enam menit berselang, sebelum kemudian ditarik keluar pada menit ke-70.
Mane kemudian langsung dibawa ke rumah sakit untuk pengecekan, sebuah takdir yang kemudian membawanya bertemu dengan sebuah keluarga yang membutuhkan.
Dalam Bahasa Wolof yang dipakai masayarakat lokal, "Teranga" artinya adalah "Keramahan". Ini merupakan identitas masyarakat Senegal yang terkenal akan keramahannya.
Sadio Mane seperti membawa identitas "Teranga" ini ke level yang lebih tinggi.
Laporan dari Sene Web mengatakan bahwa Mane mendengar sebuah percakapan di RS tersebut, seorang anak mengalami kecelakaan motor, patah tulang dan cedera parah, serta orang tuanya tak memiliki biaya untuk melakukan tindakan medis.
Pemain 29 tahun itu kemudian menawarkan bantuan untuk biaya pengobatan sebesar 400.000 FCFA atau setara Rp10 juta.
Terlihat tak seberapa memang, tetapi ini setidaknya membantu menyelamatkan si anak untuk bisa segera ditangani, dan menyelamatkan orang tua si anak dari cekikan ekonomi.
Ini bukan kebaikan pertama yang dilakukan oleh malaikat bertinggi 175 sentimeter tersebut
Malaikat dari Teranga
Mane benar-benar datang dari keluarga tak berada. Pada usia 16 tahun ia sempat lari dari rumah karena tak diperbolehkan sekolah.
Ia juga ditertawakan saat datang ke trials sepak bola dengan sepatu dan celana seadanya.
Keadaan ini ternyata membuat Mane tumbuh besar jadi pribadi yang suka membantu sesama, kepada mereka yang membutuhkan.
Di desa asalnya di daerah Bambali, Senegal, Mane memberi donasi hampir Rp4 miliar untuk membangun sekolah setara SMP.
"Pendidikan itu sangat penting, ini yang akan membuat kalian punya karier yang bagus," tulis Mane lewat sebuah pesan dalam pembangunan sekolah tersebut.
Selain itu, Mane juga membangun banyak hal di daerahnya, seperti masjid, sekolah, stadion olahraga, dan rumah sakit, selain juga memberikan donasi kepada masyarakat yang kurang beruntung.
Saat wawancara dengan The Telegraph, ada bagian wawancara soal pembangunan sekolah tersebut. Mane meminta bagian tersebut tak dipublikasikan, karena ia tak melakukannya untuk publikasi.
Ini baru sedikit hal yang memperlihatkan bagaimana rendah hatinya Mane di luar lapangan.
Saat turun bus, ia tertangkap kamera membantu staf mengangkat botol-botol minuman.
Ia memberi jersi Liverpool kepada masyarakat di kampung halamannya saat The Reds lolos ke final Liga Champions.
Usai laga lawan Leicester City pada September 2018, ia juga tertangkap kamera ikut bersih-bersih toilet masjid di Liverpool.
Selain itu, Mane sempat juga reuni dengan teman masa kecilnya, Solo, yang kini bekerja sebagai polisi dan tak bertemu 17 tahun.
Dulu tumbuh besar dan main bola bersama, Mane tak melupakannya, bahkan mengundang rekannya tersebut untuk menonton Liverpool di Anfield.
Mane memang pernah berujar ia tak tertarik dengan dunia glamor, dan lebih memilih membantu orang-orang di Senegal.
"Mengapa saya menginginkan 10 Ferrari, 20 jam berlian, atau dua pesawat pribadi? Apa yang akan barang-barang ini berikan kepada saya dan dunia?" ujar Mane.
"Saya tak perlu menunjukkan mobil atau rumah mewah, jalan-jalan, atau pesawat. Saya lebih memilih orang-orang terdekat saya merasakan sedikit apa yang hidup berikan kepada saya."
Kalau bukan malaikat, kita harus memanggilnya apa?
Baca Juga Berita Sadio Mane Lainnya:
Final Piala Afrika 2021: Bisikan Mohamed Salah Jadi Penyebab Kegagalan Penalti Sadio Mane
Best XI Piala Afrika 2021, Senegal dan Maroko Mendominasi