- Manny Pacquiao mengumumkan pensiun dari dunia tinju via media sosial.
- Pria asal Filipina itu sudah lama terjun ke dunia politik.
- Manny Pacquiao sudah 26 tahun berkarier di dunia tinju.
SKOR.id - Petinju legendaris Filipina, Manny Pacquiao, mengumumkan pensiun via media sosial Rabu (29/9/2021).
Dalam sebuah vidoe, pria berjulukan PacMan itu mengungkapkan perasaannya terkait keputusan gantung sarung tinju.
"Selamat tinggal tinju," tulis Manny Pacquiao, singkat, dalam keterangan unggahan yang hingga kini dikomentari ribuan.
Pria yang sudah lama terjun ke dunia politik itu mengaku berat untuk meninggalkan kariernya sebagai petinju yang sudah 26 tahun digeluti.
"Sulit bagi saya untuk menerima bahwa waktu saya sebagai petinju telah berakhir. Saya tak pernah berpikir hari ini benar-benar datang."
"Saat menggantung sarung tinju, saya ingin berterima kasih kepada dunia, orang-orang Filipina karena telah mendukung Manny Pacquiao."
"(Rasanya) saya baru saja mendengar bel terakhir.... Saya diberi kesempatan untuk mewakili Filipina, membawa ketenaran dan kehormatan ke negara saya setiap kali memasuki ring."
"Saya berterima kasih atas semua pencapaian saya dan kesempatan untuk menginspirasi para penggemar. "
Dalam wawancara dengan The Athletic, petinju 42 tahun itu mengatakan setelah kekalahan mutlak dari Yordenis Ugas, dia mulai merasa tak yakin.
Kala itu, PacMan mengatakan akan berdiskusi dengan sang istri, Jinkee, dan kelima anaknya, serta orang-orang terdekatnya terkait pensiun.
Di sisi lain, keputusan pensiun yang diambil Manny Pacquiao, menegaskan keseriusannya untuk maju dalam pencalonan Presiden Filipina.
Sepanjang kariernya, dia pernah dinobatkan sebagai Fighter of the Decade pada tahun 2000-an oleh Asosiasi Penulis Tinju Amerika.
VIDEO: Hadapi Tim Debutan, Carlo Ancelotti Minta Skuad Real Madrid Tak Anggap Remeh https://t.co/fDmxEwBIQL— SKOR.id (@skorindonesia) September 28, 2021
Berita Tinju Lainnya:
Jalan 3 Legenda Tinju Usai Pensiun, Jadi Pengusaha hingga Politisi
Keok Lawan Oleksandr Usyk, Anthony Joshua Menjauh dari Duel Unifikasi Impian