- Manchester City harus kembali mengubur harapan untuk bisa raih gelar Liga Champions pada musim 2019-2020.
- Langkah anak asuh Pep Guardiola terhenti pada babak perempat final melawan Olympique Lyon.
- Taktik Pep Guardiola pada laga Manchester City vs Lyon dipertanyakan.
SKOR.id - Langkah Manchester City pada Liga Champions musim 2019-2020 terhenti di babak perempat final.
Menghadapi Olympique Lyon, Manchester City di luar dugaan kalah cukup telak dengan skor 1-3.
Tersingkirnya klub-klub besar seperti Barcelona, Juventus, Liverpool dan Real Madrid diprediksi akan menjadi momentum City menjadi juara Liga Champions, namun nasib berkata lain.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pilihan taktik yang diterapkan Pep Guardiola dalam laga Manchester City vs Olympique Lyon.
Dilansir dari laman Otpus dan Reuters, Pep Guardiola menerima pertanyaan mengenai strategi yang diturunkan saat konferensi pers usai laga. Namun sang pelatih enggan taktiknya dipertanyakan.
“Dalam kompetisi ini (Liga Champions) taktik bukanlah hal yang paling penting,” kata Guardiola.
"Saya tidak tahu mengapa itu (taktik City) tidak berhasil tetapi saya memiliki alasan mengapa kami bermain seperti ini."
Hal pertama yang dipertanyakan adalah perubahan formasi yang dilakukan oleh Pep Guardiola.
Pep Guardiola memutuskan untuk mengganti formasi 4-3-3 yang menjadi favoritnya dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk kemenangan 2-1 atas Real Madrid, dan beralih menjadi 3-5-2.
Formasi ini tampak tidak berhasil sejak awal laga, dengan City nyaris tidak mencatatkan tembakan ke gawang sepanjang babak pertama, dan butuh waktu hampir 60 menit untuk mencetak gol.
Pep Guardiola juga mengakui bahwa Lyon punya serangan yang apik dan merepotkan barisan pertahanan skuadnya.
"Mereka (Lyon) sangat cepat dan bek tengah kami tidak begitu cepat."
Catatan kedua yang dipertanyakan adalah disimpannya pemain-pemain bermental penyerang dari susunan starter.
Phil Foden, Bernardo Silva, dan Riyad Mahrez dibangku cadangkan, dan hanya Mahrez yang masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua.
Tidak hadirnya ketiga pemain sejak awal juga diprediksi menjadi penyebab lambatnya tempo permainan City pada laga ini.
Kegagalan Pep Guardiola berlanjut
Perempat final menjadi "prestasi terbaik" Pep Guardiola di Manchester City, setelah babak ini menjadi perjalanan terakhir City dalam tiga musim terakhir.
Tujuan menjadi juara Liga Champions di tiga klub berbeda masih menjadi misteri dalam karier Pep Guardiola, setelah berhasil mendapatkannya bersama Bayern Munchen dan Barcelona.
Tersingkirnya City juga membuat langkah wakil Liga Inggris terhenti. Padahal pada musim 2018-2019, kedua finalis Liga Champions adalah wakil Inggris.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Champions Lainnya:
Liga Champions 2019-2020, Bukti Berbaliknya ''Strata Sosial'' Liga Top Eropa
Liga Champions 2019-2020 Dipastikan Melahirkan ''Juara Baru''