- Manajemen PT PSS belum bisa memberikan tanggapan atas tuntutan yang diberikan oleh BCS.
- Menurut Fatih Chabanto, pihak manajemen pasti akan menanggapi saat situasi sudah mereda.
- BCS menuntut semua jajaran manajemen yang kurang kompeten untuk dicopot atau mereka akan memboikot pertandingan.
SKOR.id - Manajemen PSS menanggapi wacana boikot yang digulirkan oleh kelompok suporter Brigata Curva Sud (BCS).
Suporter PSS Sleman dari ordo Brigata Curva Sud (BCS) menggelar rapat besar pada Kamis (16/1/2020). Dalam rapat tersebut, suporter PSS menyuarakan kekecewaan mereka terhadap manajemen.
PT Putra Sleman Sembada (PSS) dinilai tak memberi cukup perhatian kepada tim Elang Jawa.
Baca Juga: Seleksi Tahap Pertama Timnas Indonesia U-19 Rampung, 28 Pemain Dibawa ke Thailand
Delapan tuntutan yang disampaikan oleh BCS sejak musim lalu belum mendapat dipenuhi oleh pihak manajemen.
Terbaru, manajemen PSS pun mengumumkan tak melanjutkan kerja sama dengan pelatih Seto Nurdiyantoro. Posisi Seto digantikan oleh Eduardo Perez, asisten pelatih Luis Milla di timnas Indonesia.
Keputusan itu membuat suporter kecewa karena Seto dinilai menjadi pahlawan yang mengantarkan PSS bertengger di peringkat delapan klasemen akhir Liga 1 2019.
Melalui laman BCSxPSS, suporter menuntut jajaran manajemen yang dinilai tak berkompeten untuk mundur. Jika tidak, BCS mengancam akan memboikot laga Bagus Nirwanto dan kolega di Liga 1 2020.
"Sekarang tinggal pilih, keluarkan semua yang tidak berkompeten atau kami yang keluar dari tribune selamanya/boikot emua pertandingan PS Sleman?" tulis BCS.
Tuntutan BCS tersebut telah diketahui oleh Fatih Chabanto yang juga merupakan CEO PSS Sleman.
Baca Juga: Sergio Farias Akui Dapat Tantangan Baru Melatih Persija
Menurut Fatih, pihak manajemen belum bisa memberi tanggapan terkait tuntutan yang telah ramai di media sosial tersebut.
"PT PSS saat ini belum bisa memberikan tanggapan atas tuntutan teman-teman BCS yang disampaikan hari ini," ujar Fatih saat dihubungi Skor.id.
"Tanggapan itu nantinya akan disampaikan minggu depan, saat suasana yang ada sudah mereda, terima kasih," tuturnya lagi.
Baca Juga: Melaju ke Semifinal, Langkah Greysia/Apriyani Diprediksi Tak Mudah
Fatih menjadi sosok yang juga disoroti oleh BCS. Ia dinilai gagal menjadi CEO yang baik karena tak berhasil menjalin kerja sama dan memenuhi 8 tuntutan.
Selain Fatih, Soekeno (pemilik saham PT PSS), Teguh, (GM PT PSS), Yohanes (Humas PT PSS dan Manajer Akademi), dan Bejo (pelatih kiper PSS) juga dituntut untuk mundur.