- Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman pernah berada di titik terendah dalam kariernya saat dihantam cedera parah pada 2014.
- Saat itu, Maman Abdurrahman mengalami masalah pada lututnya dan itu menjadi cedera ketiga di bagian tersebut.
- Bahkan, setelah sembuh dari cedera, banyak klub yang sempat meragukan kemampuan Maman Abdurrahman.
SKOR.id - Bek senior Persija Jakarta, Maman Abdurrahman sempat hampir memutuskan untuk gantung sepatu lebih dini.
Momen itu terjadi saat Maman Abdurrahman dihantam cedera parah ketika bermain bersama Sriwijaya FC pada 2014.
Ketika itu, Maman mengalami cedera pada bagian lututnya. Itu menjadi cedera ketiga yang menyerang lutut eks-pemain PSIS Semarang tersebut.
Egy Maulana Vikri dan Lechia Gdansk Raih 2 Kemenangan dalam 4 Harihttps://t.co/BZgHLP9rFU— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 29, 2020
Karena cedera parah itu, Maman sempat ingin mengakhiri kariernya lebih cepat. Beruntung, ia mendapat banyak dukungan dan akhirnya mengurungkan niatnya tersebut.
"Saat itu, saya sempat melupakan sepak bola dan sempat ingin pensiun dini. Karena saat itu, cedera saya sangat parah sekali," kata Maman, dikutip dari laman resmi Persija.
"Akan tetapi, dukungan keluarga membuat saya kuat menghadapi masalah. Saya terus berjuang dan fokus memulihkan cedera," ia menambahkan.
Ternyata, perjuangan Maman setelah sembuh dari cedera juga tak kalah pelik. Sebab, banyak tim yang meragukan kemampaun Maman pasca-sembuh dari cedera.
Bahkan, Maman harus meyakinkan pihak klub untuk menguji dirinya lewat seleksi sebelum mengajukan kontrak.
"Mungkin saat itu, usia saya tidak muda lagi yakni 33 tahun," ujar pemain kelahiran Jakarta itu.
"Banyak klub yang juga menilai cedera saya mudah kambuh sehingga percuma nantinya ketika dikontrak tidak akan main," ia menambahkan.
Maman pun berutang terima kasih kepada sosok Bambang Nurdiansyah. Sebab, pelatih yang akrab disapa Banur itu bersedia menerima Maman main untuk Persita Tangerang.
"Momen itu saya juga sempat putus asa. Tetapi kegigihan saya terbukti dihargai," ujar Maman.
"Alhamdulilah, Persita Tangerang dengan pelatihnya Bambang Nurdiansyah mempercayai kemampuan saya," katanya.
Bergabungnya Maman dengan skuad Pendekar Cisadane menjadi titik balik bagi bek yang kini berusia 38 tahun tersebut.
Sebab, ia berhasil membuktikan bahwa dirinya belum habis dan masih mampu bersaing pada level tertinggi.
Hingga akhirnya, Persija pada musim 2015 kepincut untuk merekrutnya sekaligus membuat karier Maman kembali bersinar.
Selama bersama Persija pula, Maman selalu menjadi pilihan utama meskipun usianya tidak muda lagi.
"Alhamdulilah itu terlewati dan bisa seperti ini bersama Persija sampai sekarang," ujar Maman.
"Beberapa tahun terakhir ini, saya selalu menjadi pilihan utama dan juga bisa membawa Persija meraih juara liga," katanya.
Baca berita Persija Jakarta lainnya:
Liga 1 Segera Dimulai, Bek Sayap Persija Tingkatkan Kondisi Fisik
Pengakuan Penting Marko Simic Soal Satu Tugas Berat Selama Bela Persija
Kiper Persija Jakarta Jaga Kondisi Fisik dengan Bersepeda 16 Kilometer