- Beberapa pertandingan Liga Champions dan Liga Europa mengalami perubahan tempat.
- Hal tersebut dilakukan karena adanya pembatasan perjalanan di sejumlah negara bagi warga Inggris.
- Namun, gol tandang di fase gugur ini tetap berlaku.
SKOR.id - Gelaran Liga Champions dan Liga Europa kali ini masih terdampak oleh pandemi virus corona. Adanya sejumlah peraturan yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran Virus Corona membuat sejumlah pertandingan dipindahkan.
Di fase gugur Februari ini misalnya, pembatasan perjalanan diberlakukan sejumlah negara dan pertandingan yang melibatkan klub-klub Inggris terpaksa mengalami perubahan.
Laga Manchester City melawan Borussia Monchengladbach dan Liverpool kontra RB Leipzig diselenggarakan di Hungaria, sementara Chelsea memainkan laga tandang melawan Atletico Madrid di Rumania.
Di Liga Europa, Arsenal menghadapi Benfica di Italia dan laga keduanya digelar di Yunani sementara Manchester United bertandang ke 'markas' Real Sociedad di Italia.
Keputusan pemindahan tempat ke lokasi netral ini kemudian memunculkan pertanyaan, apakah gol tandang tetap diperhitungkan?
Sialnya, gol tandang masih diperhitungkan di pertandingan fase gugur Liga Champions dan Liga Europa walau satu leg harus digelar di stadion netral.
Aturan gol tandang hanya diberlakukan di pertandingan dua leg dan menjadi salah satu cara untuk menentukan kelolosan yang diterapkan oleh UEFA, selain perpanjangan waktu dan penalti.
Jika suatu tim dipaksa untuk mengubah tempat pertandingan tentu, seperti dalam keadaan pandemi, maka aturan yang sama untuk tetap diterapkan untuk menjadi penentu jika kedua tim bermain seri.
Pertandingan 'kandang' dan 'tandang' tetap berlaku meski harus dimainkan di tempat netral dengan tujuan administratif.
Padahal banyak yang berpendapat, dipindahkannya pertandingan ke tempat netral dapat merugikan salah satu tim, apalagi jika pemindahan tersebut hanya berlaku untuk satu tim saja.
Peraturan gol tandang ini sebenarnya sudah lama menjadi sorotan beberapa pelatih. UEFA sendiri dikabarkan siap meninjau regulasi tersebut, meski belum ada indikasi jelas kapan akan terjadi.
Sejumlah pelatih berpengalaman di klub besar pun pernah mengkritik aturan ini sebelumnya.
Pada 2018, bos Atletico Madrid, Diego Simeone, mengatakan: "UEFA harus melihat betapa sulitnya memainkan leg kedua di kandang, dengan lawan Anda memiliki tambahan waktu 30 menit di mana salah satu gol mereka dihitung dua kali lipat, ketika sebagai tim kandang Anda tak memiliki keuntungan ini."
Menilik lebih jauh ke belakang, mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger, menilai regulasi gol tandang "ketinggalan zaman", karena diperkenalkan pada 1960-an sebagai cara untuk mendorong tim melakukan serangan di laga tandang.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia
Meski tampil apik di Liga Inggris, Leicester City harus rela tersingkir dari gelaran Liga Europa. Seberapa buruk mereka malam tadi?
https://t.co/AkEGDjomjE— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 25, 2021
Berita Liga Championss Lainnya
Bak Bumi dan Langit, Nasib Tim Jerman di Liga Champions dan Liga Europa
Pep Guardiola Tak Jagokan Manchester City Sebagai Juara Liga Champions