SKOR.id – Tim nasional Argentina berubah sangat cepat. Hanya dalam empat tahun setelah kandas pada Piala Dunia 2018 Rusia, Lionel Messi dan kawan-kawan mampu bangkit untuk merebut trofi turnamen yang sama di Qatar pada 2022.
Publik tentu masih ingat bagaimana Tim Tango dihantam di 16 besar di Rusia oleh Prancis, yang kemudian menjadi kampiun. Saat itu, Lionel Scaloni masih menjadi asisten pelatih Jorge Sampaoli.
Lantas, bagaimana Argentina berubah dengan cepat dalam waktu relatif singkat? Usai Piala Dunia di Rusia, tepatnya pada November 2018, Lionel Scaloni dan mantan gelandang Tim Tango Pablo Aimar ditunjuk menjadi duet manajer sementara sampai akhir tahun itu.
Kapasitas Scaloni langsung diuji di Copa America (Piala Amerika) 2019 dan hanya menempati posisi ketiga usai dibekap Brasil di semifinal.
Dua tahun kemudian, 2021, Scaloni berhasil mengantar Argentina merebut Copa America pertama dalam 28 tahun terakhir (sejak 1993) setelah membekap Brasil, 1-0, yang saat itu menjadi tuan rumah lagi.
“Sejak hari pertama, tujuan utama kami adalah memberikan segalanya buat tim nasional dan seluruh masyarakat Argentina. Lalu, kami datang dengan skuad luar biasa ini, yang bangga berseragam Argentina dan mau memberikan segalanya di lapangan,” ucap Scaloni, mengenang perjalanan timnya di Piala Dunia 2022.
“Kami percaya terhadap tim. Kami tahu memiliki sederet pemain yang mampu menciptakan kesenangan, yang akan selalu mewakili masyarakat Argentina.”
Sukses Argentina merebut Piala Dunia untuk kali ketiga (setelah 1978 dan 1986) memang tidak lepas dari faktor adanya Lionel Messi, pemain terbaik di dunia. Kunci utamanya saat itu adalah memberinya tim yang mampu juara pada kesempatan terakhirnya di Piala Dunia.
Scaloni pun memberikan semua yang diperlukan Messi. Ia tahu benar kebutuhan Messi karena menjadi pernah menjadi rekan setim saat legenda Argentina itu debut Piala Dunia pada 2006.
Scaloni juga mengubah staf pelatih. Sejumlah pemain berpengaruh di skuad Argentina 2006 ditarik bergabung: defender berkelas Roberto Ayala dan Pablo Aimar, gelandang flamboyan yang juga idola Messi, ikut berada di dalam tim 2022.
Walter Samuel, mantan bek yang juga rekan setim Messi pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, juga masuk ke dalam staf pelatih timnas Argentina.
Selama kualifikasi Piala Dunia 2022, Samuel – yang selama dikenal tenang – berbicara tentang kombinasi skuad Argentina yang diyakini mampu mengeluarkan yang terbaik dari Messi.
Sebelum membawa Tim Tango juara Copa America 2021, Scaloni mungkin bukan nama yang terkenal. Namun, ia telah membuat dirinya disayangi oleh semua orang Argentina.
“Ketika dia memulai di tim nasional, banyak orang meragukan pengalamannya yang kecil,” kata mantan bek kanan Argentina Pablo Zabaleta, dalam satu kesempatan.
“Tapi terkadang sepak bola menunjukkan bahwa pengalaman terbesar yang bisa Anda miliki adalah apa yang Anda jalani sebagai pesepak bola.
“Tidak ada kursus kepelatihan yang mengajarkan Anda bagaimana seorang pesepak bola hidup di ruang ganti. Scaloni juga pernah bersama Sampaoli. Ketika menjadi pelatih, Anda harus memilih pemain dengan baik, membentuk kelompok yang baik, dan membuat mereka merasa nyaman. Dan kelilingi diri Anda dengan orang-orang baik, seperti Aimar, Samuel dan Ayala. Itu lebih dari cukup untuk menjadi pelatih yang sukses.”
Selain faktor Messi, komposisi skuad mumpuni, Scaloni, dan staf pelatih berkualitas – Luis Martin dan Martin Tocalli juga ada di dalamnya – ada hal lain yang tak kalah penting dari sukses Argentina merebut gelar juara Piala Dunia 2022.
Kebersamaan yang luar biasa, persahabatan, dan suasana tim yang baik, dipercaya menjadi faktor non-teknis yang mungkin tidak dimiliki tim-tim rival Argentina.
Hal itu terlihat dari musibah yang dialami Pablo Aimar. Pada Oktober 2022 atau sebulan sebelum Piala Dunia Qatar dimulai, mantan gelandang River Plate dan Valencia CF itu kehilangan ibunda tercinta. Ini jelas menjadi pukulan berat bagi Aimar.
“Mereka (tim staf pelatih) bersahabat sangat baik. Saat istri saya wafat, anak-anak itu dan semua staf teknis datang ke tempat kami dan sebagian ke rumah Pablo. Hanya Scaloni yang tak bisa datang karena sudah harus terbang ke Mallorca,” kata Ricardo Aimar, ayah Pablo.
“Istri saya meninggal dunia dan mereka datang untuk menghibur dan mengucapkan belasungkawa. Lalu saya bilang ke Pablo: ‘Mereka tampak sangat menyayangi kamu’.”
Kunci sukses Argentina di Piala Dunia 2022 memang bukan hanya faktor Lionel Messi dan pelatih Lionel Scaloni. Ada banyak hal non-teknis tidak dimiliki atau sulit diciptakan timnas negara lain, yakni kebersamaan dan persahabatan yang luar biasa.