Lionel Messi Pemain yang Paling Banyak Gagal Eksekusi Penalti

Dewi

Editor:

  • Tendangan penalti dianggap sebagai cara paling gampang untuk mencetak gol. 
  • Padahal ada beberapa faktor yang menyebabkan berhasil tidaknya eksekusi penalti. 
  • Berikut daftar pemain yang paling banyak gagal menendang penalti sepanjang kariernya. 

SKOR.id - Penalti kelihatannya merupakan cara paling mudah bagi pesepak bola mencetak gol. Namun kenyataan di lapangan berkata lain.

Dengan hanya perlu menaklukkan kiper dari jarak 12 meter, tendangan penalti sering kali dianggap sebagai jalan singkat untuk menambah tabungan gol, terutama bagi para pemain kelas dunia.

Namun tanpa disadari ada banyak faktor yang menyebabkan tendangan penalti tidak semudah membalikkan telapak tangan.

 

 

Tingginya ekspektasi, ketegangan pemain, hingga ketangguhan seorang penjaga gawang bisa menjadi penentu berhasil tidaknya duel satu lawan satu ini.

Maka tidak jarang, pemain papan atas pun seringkali gagal menjalankan tugasnya mengonversi gol dari titik putih.

Berikut adalah lima pemain top yang paling banyak gagal menendang penalti di abad ini

 

5. Antonio Di Natale (14 kali gagal)

Legenda Udinese Antonio Di Natale termasuk salah satu pemain underrated sepanjang karier sepak bolanya. Tak seperti penyerang seusianya, Di Natale jarang menjadi headline.

Namun, namanya mulai diperhitungkan justru ketika usianya menginjak 30 tahun.

Dia memiliki keunggulan di kaki kanan, pergerakannya lincah, dan seringkali berada di tempat dan waktu yang tepat untuk mencetak gol. Yang paling utama, Di Natala sangat loyal pada Udinese dan menolak tawaran dari klub top Serie A beberapa kali.

Antonio Di Natale mengemas 191 gol untuk Italia di kompetisi tertinggi Italia, sekaligus menjadi top skor sepanjang masa klub. Dia juga pencetak gol tertinggi keenam dalam sejarah Serie A.

Mantan pemain internasional Italia ini mengeksekusi 55 penalti dalam kariernya, mencetak 41 gol dan gagal 14 kali. Ia memutuskan gantung sepatu dari sepak bola di musim panas 2016.

4. Zlatan Ibrahimovic (16 kali gagal)

Suka atau tidak, Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu pemain paling menghibur. Striker asal Skotlandia ini berkelana di sejumlah klub top Eropa dan masih berlanjut hingga saat ini bersama AC Milan.

Usianya sekarang 40 tahun, tapi masih menjadi andalan untuk tampil reguler di bawah asuhan Stefano Pioli. Ibrahimovic melakoni 11 penampilan untuk Milan musim ini, mencetak tujuh gol dalam prosesnya.

Insting membunuhnya tinggi dan unggul dalam duel bola atas merupakan salah dua keunggulan Ibrahimovic.

Mantan pilar Barcelona ini juga selalu menjadi pilihan pertama untuk mengeksekusi penalti di tim. Sepanjang kariernya, Zlatan Ibrahimovic telah mengambil 100 penalti, 84 di antaranya berhasil.

3. Francesco Totti (18 kali gagal)

Di era modern seperti sekarang ini, loyalitas adalah hal langka. Namun hal ini tidak berlaku buat Francesco Totti.

Dia tidak pernah membela tim lain selain AS Roma, meski mendapat ketertarikan dari banyak klub top Eropa, termasuk Real Madrid.

Selama dua dekade lebih di ibu kota Italia, Totti melakoni 618 penampilan di Serie A untuk Roma, mencetak 250 gol dalam prosesnya.

Di AS Roma, dia adalah algojo utama saat tim mendapat hadiah penalti. Dia mengambil 95 penalti, mengonversi 77 di antaranya.

2. Cristiano Ronaldo (28 kali gagal)

Pemain asal Portugal ini bermain untuk tim-tim elite Eropa: Manchester United, Real Madrid, dan Juventus setelah melakoni debutnya di Sporting Lisbon pada 20003.

Di klub mana pun ia bermain, Cristiano Ronaldo selalu menjadi andalan para pelatih. Rekor demi rekor berhasil ia pecahkan.

Catatan gol terbaik pemain 36 tahhun ini terjadi ketika ia berseragam Los Merengues. Antara 2009 dan 2018, kapten Portugal itu mengemas 451 gol untuk klub yang dibantunya memenangkan dua gelar La Liga dan empat Liga Champions di antara titel lain.

Sejauh ini, Ronaldo telah mengeksekusi 171 penalti untuk klub dan timnas, dan 143 di antaranya berhasil mengoyak jala lawan.

1. Lionel Messi (29 kali gagal)

Penyerang Paris Saint-Germain, Lionel Messi, dikatakan sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada. Tidak hanya sebagai pencetak gol luar biasa, Messi juga bisa menjadi penyuplai assist bagi rekan setimnya di lapangan.

Sebelum pindah ke PSG di musim panas 2021, La Pulga hanya bermain untuk Barcelona. Bintang Argentina ini membela Blaugrana selama 21 tahun, sejak bergabung dengan La Masia.

Messi 772 kali tampil untuk Barcelona, melesakkan 672 gol dan 301 assist. Hingga saat ini, pengolekso tujuh gelar Ballon d’Or tersebut telah mengambil 132 penalti, dengan 103 di antaranya berhasil.

 

Berita Lainnya

6 Pesepak Bola dengan Status Juragan Kartu Merah sejak Tahun 2000, Sergio Ramos Juaranya

Kylian Mbappe Ulang Tahun ke-23, Ini Perbandingan dengan 6 Striker Top Eropa di Usia yang Sama 

 

Source: Sportskeeda

RELATED STORIES

5 Pemain Inggris yang Tampil Impresif di Luar Negeri

5 Pemain Inggris yang Tampil Impresif di Luar Negeri

Tak semua pemain asli Inggris mendapat kesempatan tampil di negara sendiri.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

EVOS Divine Juara EWC 2025 Free Fire. (Garena)

Esports

Pesan Pemain RRQ Kazu untuk EVOS Divine agar Lolos ke Grand Final

EVOS masih harus berjuang keras di pekan kedua untuk memastikan langkah ke Grand Final FFWS Global Finals 2025.

Gangga Basudewa | 06 Nov, 11:30

PSBS Biak vs Persita Tangerang di pekan ke-12 Super League 2025-2026 pada 6 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Dramatis, PSBS Akhiri Rekor 8 Laga Tak Terkalahkan Milik Persita

PSBS Biak menang 2-1 atas Persita Tangerang pada laga pembuka pekan ke-12 Super League 2025-2026, Kamis (6/11/2025) sore.

Teguh Kurniawan | 06 Nov, 11:01

Coach Adi (jaket hitam) bersama skuad RRQ Kazu di pekan pertama FFWS Global Finals 2025. (Grafis: Yudhi Kurniawan/Skor.id)

Esports

Coach Ady Tak Mau Indonesia Arena Jadi RRQ Arena di Grand Final FFWS GF 2025

Coach Ady mendukung EVOS berharap EVOS bisa kembali ke performa maksimalnya agar bisa lolos ke Grand Final di Indonesia Arena.

Gangga Basudewa | 06 Nov, 09:57

Sriwijaya FC. M Yusuf - Skor.id

Liga 2

Sriwijaya FC Panen Sanksi Denda dari Komdis PSSI

Berikut keputusan hasil sidang Komdis PSSI yang digelar pada 23, 29, dan 30 Oktober 2025.

Rais Adnan | 06 Nov, 09:34

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Pelatih Timnas Futsal Indonesia Pasang Target di Piala Asia Futsal 2026, FFI Berharap Lebih

Terdapat perbedaan target di Piala Asia Futsal 2026 antara FFI dengan pelatih Timnas futsal Indonesia, Hector Souto.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:11

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 20 musim baru, EPA Super League U-20 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-20 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-20 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:00

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:00

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 16 musim baru, EPA Super League U-16 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-16 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-16 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:00

best xi super league 2025-2026 - skor.id

Liga 1

Skor Stats: Best XI Pekan 11 Super League 2025-2026, 3 Pemain Lokal Impresif

Berikut susunan tim terbaik untuk pekan ke-11 Super League 2025-2026 versi Skor.id.

Rais Adnan | 06 Nov, 07:26

Honor of Kings International Championship atau KIC 2025. (Honor of Kings)

Esports

Drawing KIC 2025, Dua Wakil Indonesia Satu Grup

Tahun ini, sistem pengundian berlangsung tanpa batasan region maupun status juara.

Gangga Basudewa | 06 Nov, 06:58

Load More Articles