- Efek pandemi Covid-19, nyaris semua kompetisi sepak bola di bumi ini terdampak dan ditangguhkan, termasuk Liga Malaysia.
- Banyak pesepak bola Liga Malaysia pun menganggur tanpa kegiatan dan di sejumlah negara Asia Tenggara, mereka kena dampak kebijakan pemotongan gaji.
- Tak diam di rumah saja, pesepak bola Liga Malaysia ini rela kembali jadi nelayan dan bekerja di tengah laut lepas.
SKOR.id - Pada saat pesepak bola lain berlatih di rumah selama penundaan Liga Malaysia (Liga M) 2020, hal lain dilakukan Syed Sobri Syed Mohamad.
Pesepak bola asal Malaysia ini menjadikan laut tempat ia ''bermain'' mempertahankan tingkat kebugarannya.
Syed Sobri, gelandang klub Liga Premier Malaysia, UKM FC, menggunakan status darurat nasional negerinya untuk kembali ke pekerjaan lamanya sebagai nelayan.
Pekerjaan itu bagi lelaki 26 tahun tersebut tidak asing. Sebab, Syed Sobri saat masih memiliki pengalaman dengan keluarga dan teman-teman dari kampung nelayan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo yakin Hanya Jadi Nelayan Miskin saat Masih Kecil
Pemilik tinggi 174 cm ini asli Kemaman, Terengganu yang merupakan daerah dekat laut.
"Ketika saya kembali ke sini (Kemaman), memancing adalah kegiatan rutin. Ini biasa dilakukan karena saya berasal dari keluarga nelayan," kata Syad Sobri.
Baca Juga: Liga Super Cina 2020 Ditetapkan Mulai Juni, Ini Tanggalnya
"Saya akan turun di malam hari dan kembali pada waktu fajar. Itu adalah rutinitas harian saya selama kompetisi libur."
"Namun jika cuaca tidak memungkinkan, saya akan beristirahat dan tidak melaut," ujarnya.
Syed Sobri memulai kariernya dengan Sime Darby FC selama dua musim dari 2015 hingga 2016, sebelum pindah ke Malaka United pada musim berikutnya.
Dia juga mengenakan seragam T-Team pada pertengahan musim 2017, sebelum klub itu re-branded menjadi Terengganu FC II pada 2018.
Kini, dia telah bertransisi dengan UKM FC sejak musim 2019.
Baca Juga: Resmi, Liga Vietnam 2020 Mulai Lagi 5 Juni dengan Format Baru
Sementara itu, Syed Sobri mengakui bahwa kegiatan memancing membuatnya sibuk karena pekerjaan itu tidak mudah dilakukan.
"Mungkin menangkap ikan bisa semudah kedengarannya, tetapi benar-benar membutuhkan tenaga yang kuat terutama saat menangkap jaring," ujar Syed Sobri.
"Selain melakukan pelatihan sendiri di rumah, saya pikir memancing telah membuat saya bersemangat sepanjang libur ini. Karena, ini (melaut) adalah pekerjaan yang sangat sulit," katanya.