SKOR.id - Legenda Real Madrid, Iker Casillas, mengomentari sepak bola Italia yang menurutnya menjadi lebih baik setelah Juventus tidak lagi mendominasi.
Juventus sempat mendominasi kasta tertinggi Liga Italia (Serie A) antara tahun 2011-2020 lalu.
Dalam kurun waktu tersebut alias sembilan musim, mereka selalu menjadi tim yang kerap meraih Scudetto.
Barulah pada dua musim belakangan dominasi Si Nyonya Tua mulai runtuh, Inter Milan menjadi juara musim 2020-2021 sementara AC Milan menguasai edisi 2021-2022.
Pada 2020-2021 Bianconeri hanya finis di posisi keempat setelah mengumpulkan 78 poin dari 38 laga, terpaut 13 angka dari sang juara Inter Milan.
Musim berikutnya pun demikian, mereka finis di posisi keempat di bawah Napoli, Inter Milan, serta AC Milan, dan poin yang mereka kumpulkan justru turun ke angka 70.
Musim ini kian bervariasi setelah munculnya Napoli yang sampai pekan ke-29 masih memuncaki klasemen dengan keunggulan 16 poin.
Menurut Iker Casillas, Serie A kini menjadi lebih baik setelah dominasi Juventus menghilang.
"Ketika muda saya sangat menyukai Serie A, terutama saat di sana dianggap liga terbaik di dunia. Semua pemain hebat bermain di sana," kata Casillas dilansir dari Football Italia.
"Faktanya, Liga Italia menjadi sedikit membosankan ketika hanya Juventus yang menjadi juara."
Tapi, menurut Iker Casillas, sekarang ada Napoli, Inter Milan, dan AC Milan yang dalam beberapa tahun terakhir menghentikan dominasi Juventus.
"Itu bagus untuk sepak bola Italia," kata Iker Casillas. Kiper yang sempat membela FC Porto ini juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat terpikir untuk berkarier di sana.
"Apakah saya pernah terpikir untuk bermain di Serie A? Jujur, ya, saya menghormati semua tim, tetapi Real Madrid tetaplah Real Madrid," ucapnya lagi.
Iker Casillas menghabiskan hampir dua dekade kariernya dengan membela Real Madrid dari 1999 sampai 2015.
Dalam kurun waktu tersebut ia tercatat memainkan 510 pertandingan di berbagai ajang dan memenangkan banyak piala seperti lima trofi Liga Champions dan tiga gelar Liga Champions.
Setelah itu sang kiper sempat membela FC Porto sampai tahun 2020 di mana ia memutuskan untuk gantung sarung tangan.