- Liga 1 2020 harus ditunda dan ada kemungkinan tak bisa dilanjutkan kembali.
- Keputusan tersebut tergantung status yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia terkait status darurat bencana.
- Hal tersebut sama seperti Divisi Utama 1997-1998 dan Indonesia Super League 2015.
SKOR.id - Imbas pandemi virus corona yang menghantam Indonesia membuat Liga 1 2020 dibayangi musim kelam 1997-1998 dan 2015.
Kondisi karut-marut melanda persepakbolaan Indonesia setelah PSSI menunda Liga 1 hingga 29 Mei 2020.
Keputusan tersebut terpaksa diambil PSSI lantaran wabah virus corona menyerang seluruh sendi-sendi Indonesia, tak terkecuali dunia olahraga.
Baca Juga: Penyerang Asing Persita Bicara Sepak Bola Indonesia ke Media Ukraina
Liga 1 yang baru berjalan tiga pekan harus diskors dan paling cepat bergulir kembali pada 1 Juli 2020.
Itu pun hanya akan terlaksana apabila Pemerintah Republik Indonesia tak memperpanjang status darurat corona yang berakhir pada 29 Mei nanti.
Jika pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa darurat, PSSI mengambil keputusan untuk memberhentikan Liga 1 2020.
Kompetisi baru akan digelar lagi pada musim depan jika skenario terburuk tersebut terjadi.
Liga 1 2020 pun bisa bernasib sama seperti dua musim kelam di sepak bola Indonesia yang terpaksa berhenti di tengah jalan.
Kondisi serupa pernah terjadi pada Divisi Utama 1997-1998.
Baca Juga: Liga TopSkor U-12: Penguasa Grup Top Latihan Online Selama Libur Virus Corona
Musim keempat sejak Divisi Utama digelar pada 1994-1995 itu diwarnai dengan gonjang-ganjing kondisi perekonomian Indonesia.
Di tengah keadaan yang memburuk, Divisi Utama tahun itu tetap digelar dengan peserta 31 tim.
Sejatinya pertanda ketidakberesan kompetisi musim tersebut telah terlihat saat Bandung Raya, finalis Divisi Utama 1996-1997, tak ikut berkompetisi lantaran kesulitan finansial.
Tak hanya itu saja, Arseto Solo juga harus bubar saat kompetisi memasuki pekan ke-14.
Penyebabnya, pemilik Arseto Solo, Sigit Harjoyudanto, memiliki keterikatan dengan Presiden Soeharto yang sangat disoroti saat itu.
Divisi Utama 1997-1998 pun akhirnya harus dihentikan pada 25 Mei 1998 saat sebagian tim memainkan pertandingan ke-15.
Baca Juga: Man United Percaya Transfer Jadon Sancho Bisa Segera Terwujud
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, disertai dengan demonstrasi besar-besaran sehingga kompetisi sepak bola pun dihentikan secara paksa.
Musim tersebut pun dianggap berakhir tanpa adanya penyerahan piala kepada tim juara.
Beruntung pada November 1998 kompetisi bisa kembali dimulai seperti sedia kala.
17 tahun setelah tragedi Divisi Utama 1997-1998, kompetisi sepak bola di Indonesia juga harus berhenti di tengah jalan.
Kali ini sama seperti Liga 1 2020, Indonesia Super League 2015 dinyatakan berhenti pada pekan ketiga, 11 April 2015.
Namun penyebab pemberhentian kali ini adalah karena sanksi dari FIFA akibat adanya intervensi dari pemerintah terkait pelaksanaan kompetisi sepak bola.
Pemerintah campur tangan untuk menyelesaikan konflik dualisme yang ada di tubuh PSSI kala itu.
Gresik United yang saat itu memuncaki klasemen dengan poin sempurna sembilan pun harus gigit jari.
Baca Juga: Meski Dibekap Cedera Parah, AS Roma Tak Akan Melepas Nicolo Zaniolo
Sebab lagi-lagi kompetisi dianggap berakhir tanpa adanya juara.
Dengan alasan yang berbeda Liga 1 2020 pun bisa bernasib sama seperti Divisi Utama 1997-1998 dan Indonesia Super League 2015.
Namun semua pihak mulai dari pemain, klub, hingga suporter tentu tak menginginkan hal tersebut terjadi lagi pada musim ini.