- Dengan raihan 100 kemenangan, Lewis Hamilton resmi menjadi pembalap Formula 1 sepanjang sejarah.
- Hingga sekarang, Hamilton belum berjodoh dengan tim terbaik sepanjang masa, Ferrari.
- Hamilton pun mengungkapkan alasan mengapa dirinya lebih memilih Mercedes ketimbang Ferrari.
SKOR.id - Tak dapat dimungkiri, Lewis Hamilton merupakan salah satu pembalap terhebat dalam sejarah Formula 1.
Pembalap Mercedes ini baru saja merebut kemenangan ke-100 pada ajang F1 GP Rusia 2021 di Sirkuit Sochi, Rusia, pekan lalu.
Hamilton pun menjadi satu-satunya driver yang mampu membukukan tiga digit kemenangan, melampaui prestasi pembalap legendaris lainnya.
Di sisi lain, sejarah membuktikan bahwa Ferrari adalah tim tersukses di ajang balap jet darat dengan membukukan 238 kemenangan dalam periode 1950-2021.
Tak hanya itu, Skuad Kuda Jingkrak juga memegang rekor sebagai tim paling sering balapan, yakni sebanyak 1025 kali.
Melihat fakta tersebut, tak sedikit yang membayangkan bagaimana jadinya jika Hamilton, sebagai pembalap terbaik, membalap untuk Ferrari, tim terbaik.
Namun, sang juara dunia tujuh kali telah memiliki jawabannya. Dilansir dari Speedweek, Hamilton mengaku lebih memilih timnya sekarang, Mercedes.
"Jujur, saya suka Ferrari. Tapi hanya dalam konteks mobil untuk dipakai di jalanan," ujar pria 36 tahun tersebut.
"Namun, untuk urusan F1, Mercedes adalah rumah saya. Saya tidak mau membalap untuk tim lain lagi."
"Memang, kedengarannya gila bahwa saya tidak pernah membalap untuk Ferrari, padahal saya punya beberapa mobil Ferrari di garasi saya. Tapi saya memang tidak pernah tertarik untuk membela mereka," tuturnya.
Sepanjang kariernya di F1, Hamilton memang tak terpisahkan dengan Mercedes. Sejak 2007, ia selalu mengendarai mobil dengan mesin buatan pabrikan asal Jerman tersebut.
Pilihan Hamilton tak salah. Kombinasi dirinya dengan Mercedes telah menghasilkan tujuh gelar juara dunia, 100 kemenangan, 176 podium, 4.024,5 poin, serta 101 pole position.
Petinggi Ferrari sendiri dikabarkan sempat menemui Hamilton pada 2019. Namun, kedua pihak tak mencapai kata sepakat.
"Saya tidak mau berbicara soal hal itu. Apa yang dibicarakan di dalam ruangan tersebut akan tetap saya simpan, tak peduli tim mana yang saya bela," ujarnya.
"Jika ada yang bertanya, saya tegaskan bahwa karier saya tetap utuh meski tidak pernah membela Ferrari. Buat saya, menjadi anggota Mercedes adalah komitmen seumur hidup."
"Lihat saja kisah Striling Moss atau Juan Manuel Fangio. Saya bangga mejadi bagian dari sejarah Mercedes yang kaya. Mereka benar-benar tahu bagaimana memperlakukan seorang pembalap," ia memungkasi.
View this post on Instagram
Sejak era mesin V6 dimulai pada F1 2014, tak sekali pun Tim Panah Perak gagal merebut gelar juara dunia.
Namun, musim ini sedikit berbeda. Max Verstappen (Red Bull) menghadirkan ancaman serius buat dominasi Mercedes dan Hamilton, sehingga membuat kompetisi berjalan sengit.
View this post on Instagram
Berita Formula 1 lainnya:
Lando Norris Belajar Banyak dari Kegagalan Menang di F1 GP Rusia 2021
Qatar Teken Kontrak 10 Musim dengan F1, Start 2023
Hasil F1 GP Rusia: Terabas Hujan, Hamilton Berhasil Finis Tercepat