Lewis Hamilton Hadapi Ancaman Hukuman Berat jika Melanggar Larangan Perhiasan FIA

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Lewis Hamilton terlibat cekcok dengan FIA terkait aturan perhiasan.
  • Presiden baru FIA, Niels Wittich, bersikap lebih keras daripada Michael Masi.
  • Menurut Auto Motor und Sport, pelanggaran pertama akan dikenakan denda £42.700 - di samping penalti yang ditangguhkan sebesar £21.350.

SKOR.id - Lewis Hamilton dan para pembalap Formula Satu (F1) lain menghadapi hukuman berat karena gagal mematuhi aturan perhiasan ketat yang diterapkan oleh FIA.

Bintang tim Mercedes itu dan badan pengatur F1 sekarang ini terlibat dalam pertengkaran yang lumayan menegangkan terkait aksesori.

Direktur balapan FIA yang baru, Niels Wittich rupanya mengambil sikap yang lebih keras atas aturan perhiasan daripada pendahulunya, Michael Masi.

"Penggunaan perhiasan, berupa tindik badan atau rantai leher logam sangat dilarang selama kompetisi dan oleh karena itu dapat diperiksa sebelum memulai," demikian peraturan FIA.

Tetapi FIA sebelumnya memiliki posisi yang jauh lebih lunak terkait undang-undang itu, yang memungkinkan Hamilton dan rekan-rekannya untuk terus mengenakan anting-anting dan aksesori lainnya saat mengemudi.

"Sebenarnya kita tidak perlu terlibat dalam pertengkaran seperti ini. Saya pikir kami telah membuat langkah besar untuk olahraga ini... dan ini adalah hal yang kecil."

 

Dan para pembalap yang menolak melepas perhiasan, akan menghadapi hukuman berat.

Sejauh ini tidak ada hukuman yang dikonfirmasi secara resmi, tapi, menurut Auto Motor und Sport, pelanggaran pertama akan dikenakan denda sebesar £42.700 - di samping penalti yang ditangguhkan sebesar £21.350.

Pelanggar yang berulang berisiko didenda £85.400, ditambah £21.350 dari masa percobaan.

Pelanggaran ketiga tampaknya harus bayar £ 213.500 dan pengurangan 10 poin kejuaraan per pelanggaran. Tim yang tidak memberi tahu 'kebenaran' tentang perhiasan pembalap mereka berisiko didenda £213.500.

Mantan juara dunia Jenson Button setuju dengan FIA dan telah menunjukkan bahwa aturan ada untuk melindungi pembalap setiap saat - tidak hanya saat berada di sirkuit.

Dia mengatakan kepada Sky Sports: "Bukan hanya apa yang terjadi di sirkuit. Seperti ketika mereka melepas helm saat kecelakaan, apakah itu akan menarik telinga dan kemudian marshal merasa buruk karena dia menyakiti Anda?"

"Atau, bisa jadi jika Anda dibawa ke rumah sakit, mereka harus melakukan x-ray atau MRI, Anda juga tidak dapat memiliki logam di wajah Anda. Ini rumit dan aneh apa yang kita bicarakan ini. Ada begitu banyak hal untuk dibicarakan dalam olahraga motorsport dan F1 saat ini dan kami sedang membicarakannya."

Melepas Tindik Hidung
Hamilton sendiri telah diberi 'masa tenggang' untuk melepas cincin hidung oleh FIA setelah dengan enggan melepas anting-antingnya jelang sesi latihan Jumat di Grand Prix Miami, menurut reporter Sky Sports, Ted Kravitz.

Hamilton, yang secara teratur memakai perhiasan saat balapan, tampaknya telah mengambil pengecualian dari larangan FIA terhadap pembalap yang mengenakan jam tangan, kalung, anting-anting, dan aksesori lainnya saat berada di belakang kemudi.

Pembalap Inggris ini bukan satu-satunya pembalap di grid F1 yang sering memakai aksesori tetapi tentu saja yang paling terkenal dan telah dibicarakan banyak penonton bahwa dia secara khusus ditargetkan oleh keputusan FIA untuk mengambil sikap tegas tentang masalah ini musim ini.

Kravitz menjelaskan setelah FP1 pada hari Jumat bahwa Hamilton akhirnya terpaksa melepas anting-antingnya, tetapi bukan cincin hidungnya karena lubangnya telah ditutup, dengan pembalap 37 tahun itu diberi 'masa tenggang' yang tidak terbatas untuk memenuhi tuntutan FIA.

"Mereka (Mercedes) belum mengisi formulir yang menyatakan bahwa Lewis Hamilton telah mematuhi aturan yang mengatakan bahwa Anda tidak diperbolehkan tindikan atau cincin hidung," kata Kravitz.

"Mercedes (akhirnya) mengajukan formulir pemeriksaan untuk mengatakan bahwa dia telah melepasnya (anting-antingnya), tetapi kami memahami Lewis tidak dapat melepas tindik hidungnya karena lubangnya telah menutup secara signifikan sehingga dia benar-benar tidak dapat melakukannya dan itu harus dihapus."

"Kami sekarang mengerti bahwa Lewis memiliki masa tenggang untuk mengeluarkan cincin hidung. Anting-anting itu, dia dipaksa secara efektif oleh FIA untuk melepasnya, tetapi tindik hidung tetap ada sampai kapan?"

Masih harus dilihat apakah Lewis Hamilton akhirnya sanggup melepas tindik hidungnya atas permintaan FIA sebelum Grand Prix Miami perdana berlangsung pada Minggu malam.

Juara dunia F1 tujuh kali itu membuat pernyataan pada hari Jumat dengan mengenakan tiga jam tangan, delapan cincin dan empat kalung untuk konferensi pers sebelum menjelaskan alasan di balik sikapnya terhadap larangan perhiasan secara rinci.

"Saya tak bisa mendapatkan perhiasan lagi hari ini," katanya pada wartawan. “Saya merasa hampir seperti itu adalah sebuah langkah mundur, jika Anda memikirkan langkah-langkah yang kami ambil dalam olahraga ini dan masalah serta penyebab yang lebih penting yang perlu kami fokuskan."

“Saya pikir kami telah membuat langkah besar. Ini hanya hal kecil. Saya telah berkecimpung dalam olahraga selama 16 tahun, saya telah memakai perhiasan selama 16 tahun."

"Di dalam mobil saya hanya memakai anting-anting dan cincin hidung yang bahkan tak bisa saya lepaskan lagi. Seharusnya kita tidak perlu terlibat dalam pertengkaran ini."***

Berita Lewis Hamilton Lainnya:

Michelle Obama dan Lewis Hamilton Berpelukan jelang F1 GP Miami 2022

Lewis Hamilton dan Tom Brady Pemanasan di Miami Beach Golf Club

Source: Express.co.uk

RELATED STORIES

Gagal Podium di F1 GP Miami 2022, Sergio Perez Sebut Mesin Jadi Biang Keladi

Gagal Podium di F1 GP Miami 2022, Sergio Perez Sebut Mesin Jadi Biang Keladi

Sergio Perez tetap lega bisa menuntaskan balapan dengan finis keempat pada F1 GP Miami 2022, Minggu (8/5/2022).

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Persik Kediri.jpg

Liga 1

Filosofi Pelatih Anyar Persik Kediri Marcos Reina Torres

Marcos Reina Torres menjadi pelatih anyar Persik untuk mengarungi sisa musim 2025-2026.

Rais Adnan | 05 Dec, 06:56

Bournemouth dan stadion Vitality. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Chelsea Pernah Punya Kenangan Buruk Melawan Bournemouth di Stadion Vitality

Stadion Vitality kandang Bournemouth, pernah jadi mimpi buruk untuk Chelsea di Liga Inggris.

Pradipta Indra Kumara | 05 Dec, 03:34

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 05 Dec, 01:55

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 05 Dec, 01:44

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 05 Dec, 01:36

Skuad Arsenal. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Hadapi Aston Villa, Arsenal Berbekal Catatan 18 Laga Tanpa Kalah

Arsenal membawa bekal 18 laga beruntun tanpa kalah saat tandang ke markas Aston Villa.

Pradipta Indra Kumara | 05 Dec, 00:22

Kapten dan gelandang Manchester United, Bruno Fernandes. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

Bruno Fernandes Masih Buntu usai Manchester United Ditahan West Ham United

Catatan buruk Bruno Fernandes, usai Manchester United ditahan West Ham United di Liga Inggris.

Pradipta Indra Kumara | 04 Dec, 23:10

Cover Deltras - Hendy AS Skor.id

National

Bermitra dengan Kemen UMKM, Stadion Gelora Delta Milik Deltras FC Bakal Jadi Pusat Ekonomi

Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sinergi antara klub sepak bola dan para pelaku UMKM yang berada dalam ekosistem stadion.

Teguh Kurniawan | 04 Dec, 22:19

Jonatan Christie, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

Dapat Dukungan Penuh Sponsor, Jonatan Christie Bidik Juara BWF World Tour Finals 2025

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mendapat dukungan besar menjelang tampil di BWF World Tour Finals 2025.

Nizar Galang | 04 Dec, 15:55

Timnas putri Thailand vs Timnas putri Indonesia atau Thailand Putri vs Indonesia Putri dalam Grup A sepak bola putri SEA Games 2025 pada 4 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Timnas Putri Indonesia Kalah Telak di Laga Pembuka SEA Games 2025

Awal pahit bagi Timnas Putri Indonesia di SEA Games 2025 usai dibantai Thailand 0-8 pada laga perdana Grup A, Kamis (4/12/2025).

Teguh Kurniawan | 04 Dec, 15:26

Load More Articles