- Lewis Hamilton diyakini tidak akan kesulitan memecahkan rekor-rekor F1 milik Michael Schumacher.
- Jackie Stewart melihat Hamilton masuk kategori pembalap sukses tetapi tidak sehebat Juan Manuel Fangio atau Jim Clark.
- Lewis Hamilton akan lebih hebat bila mampu juara F1 bukan dengan mobil terbaik.
SKOR.id - Juara dunia Formula 1 (F1) tiga kali, Sir Jackie Stewart menilai kemampuan Lewis Hamilton tidak sama dengan pembalap legendaris sekelas Juan Manuel Fangio atau Jim Clark.
Lewis Hamilton diyakini tidak akan kesulitan merebut gelar juara dunia F1 untuk kali ketujuh (setelah 2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019), musim ini, setelah sangat mendominasi dari 10 lomba yang sudah digelar di GP F1 2020.
Dengan tujuh lomba tersisa, Hamiton sudah unggul hingga 44 poin dari lawan terdekat yang juga rekan setimnya di Mercedes-AMG Petronas, Valtteri Bottas.
Selain berpeluang merebut gelar ketujuh menyamai Michael Schumacher, Hamilton kini juga hanya terpaut satu dari rekor kemenangan terbanyak di F1 yang juga dipegang legenda asal Jerman itu, 91.
Kendati begitu, Sir Jackie Stewart yang berbicara dalam podcast bersama Fast Lane menegaskan dirinya tidak memasukkan nama Hamilton sebagai salah satu pembalap terbesar dalam sejarah F1.
Menurut juara dunia F1 1969, 1971, dan 1973 itu, level kehebatan pembalap saat ini bukan dilihat hanya dari turun di 20 atau 22 lomba dalam semusim.
"Bagi saya, Juan Manuel Fangio adalah pembalap terhebat yang pernah ada. Jim Clark ada di posisi kedua, bahkan di depan Ayrton Senna," ucap pria asal Inggris yang kini berusia 81 tahun tersebut, seperti dikutip Skor.id dari Crash.net.
Pembalap seperti Fangio (juara dunia F1 lima kali) dan Clark (kampiun F1 1963 dan 1965) mungkin hanya enam hingga delapan kali turun di F1 dalam semusim. Namun, di sela-sela F1 itu mereka juga turun di balap mobil lainnya seperti GT.
"Hamilton maupun pembalap top F1 saat ini, memang 20 sampai 22 kali turun semusim. Tetapi mereka hanya berlomba di F1," tutur Stewart.
"Mereka tidak turun di balap mobil turing, GT cars, IndyCar, atau Can-Am," ucap pembalap yang aktif di F1 pada 1965-1973 tersebut.
Menurut pembalap yang pernah membela tim BRM, Matra, March, dan Tyrrell tersebut, tekanan yang dihadapi pembalap F1 saat ini terbilang ringan baginya.
"Mereka kini bisa lebih rileks. Pergi ke pusat riset tim, berlatih dengan simulator, dan sebagainya. Ini tidak sama dengan yang kami hadapi dulu. Benar-benar dunia yang berbeda," kata Stewart.
Stewart pun melihat dominasi Mercedes di F1 dalam beberapa tahun terakhir membuat Hamilton mendapat keuntungan yang "hampir tidak adil" dibanding para rivalnya.
"Saya tidak pernah meremehkan skill dan teknik Hamilton, jujur. Namun, karakter pembalap top zaman dulu memang benar-benar berbeda," ujar Stewart.
Fangio, menurut Stewart, cukup hebat bersama Ferrari. Tetapi, Fangio kemudian berpikir: "Mungkin saya juga bisa cepat bersama Maserati tahun depan".
"Jadi, Fangio tidak pernah mengikat kontrak lebih dari setahun dengan sebuah tim. Ia lantas pernah memperkuat Mercedes-Benz dan memenangi dua gelar juara dunia," tutur Stewart.
Fangio merebut gelar pertamanya bersama Alfa Romeo pada 1951. Pada 1954, ia juara setelah tiga lomba awal bersama Officine Alfieri Maserati dan enam berikutnya untuk Daimler Benz AG (Mercedes).
Fangio kembali juara pada 1955 setelah semusim penuh (tujuh lomba) bersama Mercedes. Dua gelar lainnya direbut bersama Scuderia Ferrari (1956) dan Officine Alfieri Maserati (1957).
"Saya sangat senang saat Hamilton meninggalkan McLaren untuk bergabung dengan Mercedes-Benz. Namun, saat ini Mercedes terlalu superior dan rasanya tidak adil bagi pembalap lainnya," kata Stewart.
"Respek yang Anda terima akan berbeda jika mampu juara dengan mobil yang bukan terbaik. Itulah yang membedakan antara pembalap yang sangat hebat dengan pembalap sukses."
Di akhir acara, Sir Jackie Stewart sekali lagi menegaskan sama sekali tidak meremehkan Lewis Hamilton. Tetapi, Stewart mengaku akan sangat berat baginya untuk mengakui Hamilton sebagai pembalap F1 terhebat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita F1 Lainnya:
Mustahil Diterima Lewis Hamilton, Max Verstappen Disarankan Bertahan di Red Bull
F1 GP Turki Digelar Tertutup, 100.000 Fan Batal Padati Istanbul Park
Melbourne Tetap Ingin Jadi Tuan Rumah Seri Pembuka F1 2021