- Erik ten Hag mentransformasi Manchester United sejak tiba tahun lalu.
- Pelatih asal Belanda itu mengedepankan kedisiplinan.
- Para pemain dituntut mengikuti standar tinggi yang diterapkan Ten Hag.
SKOR.id - Erik ten Hag berhasil mentransformasi Manchester United sejak tiba sebagai pelatih musim panas lalu. Perbedaan utamanya jelas dan ini bukan tentang taktik: dia telah menerapkan kedisiplinan yang sebelumnya sangat kendor.
Berbagai pemain mengatakan dalam wawancara bahwa sekarang ada struktur dan akuntabilitas. Itu artinya ada bukti perubahan sikap, dengan Ten Hag secara terbuka menyebut ada beberapa pemain yang perlu ditingkatkan.
Tingkat profesionalisme Alejandro Garnacho dipertanyakan. Sementara Marcus Rashford, meskipun dalam performa terbaiknya, dikeluarkan dari tim yang menjadi starter saat melawan Wolves akhir tahun lalu setelah ketiduran dan terlambat menghadiri rapat.
Lalu Cristiano Ronaldo dua kali dihukum karena keluar dari pertandingan lebih awal dan tidak lagi berada di klub.
Para pemain tahu bahwa mereka tidak boleh membiarkan standar turun baik di Liga Premier, Eropa maupun FA Cup.
Ten Hag telah menggunakan media untuk mengirim pesan kepada para pemainnya.
Jurnalis The Guardian, Karen Carney, berbicara dengan sang manajer beberapa waktu lalu dan menjelaskan bahwa mereka menggunakan wawancara untuk mencoba menghubungi pemain atau petinggi sesekali melalui komentar, karena mereka tahu semua orang akan mendengarkan.
Ada alasan di balik semua yang mereka katakan. Ten Hag tidak menyembunyikan apapun karena para pemain perlu memahami bahwa mereka bertanggung jawab. Itu adalah Manchester United, salah satu klub terbesar di dunia.
Dalam setiap kehidupan orang membutuhkan standar dasar. Mereka perlu tahu bahwa jika mereka terlambat bekerja ada konsekuensinya. Orang membutuhkan struktur untuk mendapatkan yang terbaik dari diri mereka. Bisa dibilang bahwa Ten Hag telah mengembalikan sistem kedisiplinan di United.
Di Piala Dunia lalu, Carney menanyakan para mantan pilar yang pernah bermain di bawah Sir Alex Ferguson. Dan mereka menjawab bahwa tepat waktu – atau bahkan lebih awal – sangat penting bagi mereka.
Itu adalah sesuatu yang mereka pelajari di United dan sikap itu membantu menciptakan kesuksesan. Dan hebatnya, mereka masih hidup dengan standar itu.
Ten Hag telah memberikan instruksi yang jelas kepada para pemainnya dan itu juga berlaku di lapangan: mereka tahu bahwa mereka perlu melakukan pressing dengan intensitas tertentu dan bahwa, ketika mereka tidak melakukan itu, Ten Hag akan menariknya.
Di awal musim, para pemain melakukan tes sprint untuk mengetahui kecepatan tertinggi mereka dan dia menggunakan statistik ketika mereka gagal memenuhi standar.
Seperti pada kasus Ronaldo, Ten Hag sangat tegas. Aturan dan pedoman ada untuk diikuti semua orang.
Seorang manajer perlu berpegang teguh pada prinsip mereka karena, ketika mereka mengubahnya, mereka telah kehilangan segalanya.
Kedisiplinan juga menjadi landasan Ten Hag ketika membeli pemain. Paling terlihat adalah ketika merekrut Casemiro.
Juru taktik 53 tahun itu mengambil salah satu pemain paling disiplin di dunia. Pilar asal Brasil itu tidak memperumit banyak hal – ia tetap berpegang pada pekerjaannya.
Ten Hag memanggilnya ke pinggir lapangan saat melawan Wolves dan memberinya informasi taktis yang dengan cepat dipahami dan diterapkan oleh Casemiro.
Casemiro tahu perannya, membawa kendali dan mengatur berbagai hal. Dia adalah seorang letnan dan mendapatkan yang terbaik dari semua rekan di sekitarnya.
Siapa pun yang berada di dekatnya telah meningkat, dari Fred hingga Bruno Fernandes.
Standar yang tinggi dalam pelatihan mengarah pada peningkatan dalam pertandingan. Mungkin pemain seperti Rashford mendapat manfaat dari ini.
Berlatih dengan intensitas tinggi adalah cara untuk menaikan performa, tidak hanya secara tim tetapi juga individu.
Apa yang sudah diterapkan Ten Hag tercermin pada hasil-hasil yang diraih Manchester United. Ia telah memimpin United di 21 laga Liga Inggris dengan catatan 13 kemenangan tiga imbang dan lima kekalahan.
Di Old Trafford, Setan Merah telah meraih delapan kemenangan serta imbang dan kalah masing-masing sekali.
Catatan tersebut membuktikan bahwa United cukup perkasa musim ini di bawah Ten Hag, khusunya ketika berlaga di Old Trafford.
Dengan menciptakan struktur, bisa dibilang bahwa Ten Hag memimpin United ke arah yang benar. Akan tiba saatnya dalam waktu dekat ketika dia memutuskan pemain diperlukan untuk membantu di area tertentu di mana tim membutuhkan dorongan tambahan.
Ketika waktu itu tiba, para pemain baru akan memasuki lingkungan yang positif, di mana setiap pilar mengetahui perannya masing-masing dan apa yang diharapkan dari mereka.
Apa yang telah dilakukan Ten Hag menuai hasil dalam jangka pendek dan akan membantunya selama bertahun-tahun yang akan datang.
Rapor Manchester United di Bawah Erik Ten Hag (Semua Kompetisi)
34 Pertandingan
25 Kemenangan
3 Imbang
6 Kekalahan
Baca Juga Berita Liga Inggris Lainnya:
Ini Sanksi yang akan Diterima Manchester City jika Terbukti Bersalah
VIDEO: Bawa Timnya Kalahkan Man City, Harry Kane Dipuji Asisten Pelatih Tottenham Hotspur