- Shin Tae-yong diharapkan mampu menularkan kedisiplinan kepada pemain timnas.
- Peri Sandria meminta masyarakat untuk tidak terlalu menaruh ekspektasi yang tinggi mengingat skuad dibentuk dari awal lagi.
- Disiplin merupakan faktor kunci bagi performa pemain baik di dalam maupun luar lapangan.
SKOR.id – Kehadiran Shin Tae-yong sebagai pelatih tim nasional (timnas) Indonesia disambut antusias segenap elemen di Tanah Air. Pengalaman pria 49 tahun ini sudah diharapkan mampu membawa timnas Indonesia bangkit.
Shin Tae-yong pernah menangani timnas Korea Selatan (Korsel) pada 2017-2018. Shin sukses membawa Tigers of Asia mengalahkan juara bertahan Jerman di fase grup Piala Dunia 2018.
Disiplin jadi salah satu kunci kesuksesan Shin. Pakem itu yang dianut Son Heung-min dan kawan-kawan di pentas dunia.
Baca Juga: (EKSKLUSIF) Mahmoud Eid: Persebaya Akan Tampil di Liga Champions Asia Musim Depan
Itu mengapa PSSI tertarik merekrut Shin sebagai kepala kepelatihan timnas Indonesia. Legenda timnas, Peri Sandria, pun optimistis keberadaaan Shin bisa memberi perubahan pada para pemain.
"Kalau pelatih sudah terbiasa dengan situasi disiplin, tentu bakal menerapkan di timnas,” kata Peri seperti dikutip dari Antara.
Pernyataan dari penyerang timnas saat meraih medali emas SEA Games 1991 ini beralasan. Menurutnya, disiplin sangat penting dalam keseharian atlet.
Baca Juga: Pemain Bintang Persib Belum Datang, Amunisi Baru Disiapkan
Peri mengakui bahwa berdasarkan pengamatannya para pemain timnas kerap tidak disiplin, baik di dalam maupun luar lapangan. Alhasil, itu memengaruhi performa di lapangan yang berujung dengan inkonsistensi.
"Misalnya, pemain Korsel itu harus makan dengan keluar bersama-sama. Pakaian yang dikenakan pun serupa. Mereka serba kompak," ucap Peri, menjelaskan.
"Dari sana terlihat jelas mereka sangat mematuhi aturan. Sekaligus, menyadari bahwa disiplin yang bisa membawa mereka maju."
Baca Juga: Makan Konate Jadi Rebutan Klub Malaysia, Thailand, dan Indonesia
Peri juga meminta seluruh pihak untuk tidak terlalu tinggi memberi ekspektasi kepada Shin. Sebab, pelatih butuh waktu untuk memoles skuat yang ada.
"Otomatis, semuanya harus dari nol lagi. Ini butuh waktu, perlu proses," ujar Peri.