- Ismed Sofyan, bek Persija Jakarta, menjadi satu dari segelintir pemain Indonesia dengan akurasi umpan mumpuni.
- Ismed mengakui, dirinya terinspirasi dari pemain Manchester United yang piawai memberikan operan.
- Ismed juga menuturkan bagaimana dulu dirinya berlatih agar bisa meningkatkan kemampuan umpan.
SKOR.id - Bek sayap Persija Jakarta, Ismed Sofyan, menceritakan inspirasinya untuk menjadi salah satu pemain dengan akurasi umpan jempolan.
Ismed Sofyan terkenal dengan akurasi umpan silang dari sisi sayap. Beroperasi di sektor bek kanan, Ismed acap kali mencetak assist melalui crossing yang ia kirimkan.
Pemain paling senior di tim Persija Jakarta itu juga terbilang konsisten pada usianya yang telah menginjak 41 tahun.
Dituturkan Ismed, dirinya punya panutan dalam hal akurasi umpan. Sebagai fan Manchester United, Ismed banyak belajar dari pemain-pemain top asal Inggris.
Terlebih, kala itu gaya permainan Manchester United sangat menonjol di sisi sayap, tempat Ismed biasa bermain.
"Awalnya saya melihat CD (Compact Disc) Manchester United (MU). Apalagi saya salah satu fan MU. Saat itu saya suka lihat rekaman pertandingan mereka melalui CD," kata Ismed dilansir dari laman Persija.
Dua pemain Manchester United yang jadi panutan Ismed Sofyan dalam hal akurasi umpan adalah Gary Neville dan David Beckham.
Neville bermain di posisi bek kanan sama seperti Ismed. Sedangkan Beckham terkenal dengan tingkat akurasi umpan ciamik dan tendangan bebas mematikan.
"Saya kira gol mereka (MU) tercipta 80 persen dari situasi crossing," ucap Ismed.
"Dari situ saya terinspirasi dan berkeinginan untuk terus memberikan umpan manja kepada striker yang ada di Persija, seperti yang dilakukan Gary Neville maupun David Beckham di MU," pemilik nomor punggung 14 di Persija itu menambahkan.
Tentu tak mudah mendapatkan akurasi umpan yang akurat jika tak melalui proses latihan keras.
Ismed pun demikian. Pemain asal Aceh itu menuturkan bahwa dirinya menjalani latihan khusus untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengumpan.
"Stadion Menteng adalah tempat terbaik untuk melakukan latihan, itu karena dikelilingi pagar dan tembok. Jadi gampang mengumpulkan bolanya," tutur pemain asal Aceh itu.
"Di sana saya terus mengasah kemampuan, biasanya latihan tambahan dengan 10-15 bola. Saya melakukan passing, berlari, dan melepaskan umpan," Ismed memungkasi.
Pemain yang bergabung dengan Persija pada 2002 itu pun telah sukses mempersembahkan gelar bagi tim Macan Kemayoran.
Pada 2018 ketika Ismed menjadi kapten, Persija menjadi kampiun Liga 1 dan Piala Presiden.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Persija Lainnya:
Cedera Kiper Muda Potensial Persija yang Dipulangkan dari Timnas U-19 Membaik
Hari Ini Satu Tahun Lalu: Bambang Pamungkas Kembali ke Persija Sebagai Manajer Tim
Kompetisi Vakum, Persija Masih Aktif dan Produktif dengan Lakukan Kegiatan Sosial Donor Darah