SKOR.id – Legenda Tim Nasional Kroasia yang juga sukses sebagai pelatih, Slaven Bilic, diketahui memiliki keterampilan lain di luar sepak bola, yakni sebagai musisi.
Ia memiliki gitar Gibson Explorer yang kerap dimainkannya dalam pentas musik. Bilic bermain sebagai gitaris di sebuah band rock asal Kroasia beranggotakan lima orang, Rawbau.
Dulu, lagu mereka Vatrino Ludilo (terjemahan: Fiery Madness/Kegilaan yang Berapi-api) menjadi “lagu kebangsaan” yang dinyanyikan oleh para suporter Kroasia.
Ada kesamaan dengan grup legendaris The Beatles ketika pria 55 tahun itu memimpin grupnya di rooftop saat memperkenalkan lagu Vatreno Ludilo sekitar 16 tahun lalu.
Lantaran para pemain Kroasia dijuluki “Vatreni” karena semangat mereka terhadap tim nasional, lagu tersebut begitu melekat dalam diri suporter.
Bilic memainkan gitar untuk Rawbau sekaligus menulis lirik untuk album mereka. Dia adalah seorang penggemar berat heavy metal, khususnya lagu-lagu dari Metallica.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, mantan bek ini merendah saat ditanya soal arti penting lagu Vatrino Ludilo ciptaannya, terutama bagi para pendukung Kroasia.
“Saya rasa ini hanya lagu penggemar biasa. Saya sangat menyukai musik tetapi saya harus mengatakan bahwa sepak bola adalah hidup saya," Bilic menuturkan.
Maka itulah mantan pelatih dan pemain West Ham United ini mengaku tidak tertarik untuk terjun secara serius dalam dunia musik.
“Dengar, aku tidak pernah menjadi bintang rock,” kata Bilic. “Saya bermain gitar sebagai hobi saja, sama seperti semua orang yang mempunyai hobi.”
“Saya bermain gitar ketika sedang menjalani jeda antara menjadi pemain dan manajer (pelatih),” ia menambahkan.
“Bill Clinton memainkan saksofon, namun bukan berarti ia tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai Presiden Amerika Serikat,” ujar Bilic.
“Hobi saya adalah musik gitar dan itu telah membantu karier saya, tetapi karena pekerjaan utama saya sebagai pelatih, waktu untuk memainkannya menjadi lebih sedikit.”
“Saya masih memiliki gitar di rumah di Kroasia, tetapi saya tidak akan membawanya ke tempat pekerjaan.”
“Tuntutan menjadi seorang pelatih tidak banyak berubah karena pekerjaannya selalu 24 jam,” ucap Bilic yang saat ini menangani klub Saudi Pro League, Al Fateh SC, sejak 2023.
“Dan saat ini di dunia hanya ada sedikit pekerjaan di mana Anda bisa pulang ke rumah dan melupakan pekerjaan.”
“Pada dasarnya sama, meskipun stafnya lebih banyak, jadi jika Anda memercayai mereka, Anda dapat mendelegasikan lebih banyak.”
“Tetapi sebagai seorang manajer (pelatih), Anda kurang lebih adalah orang yang suka mengontrol dan ingin terlibat dalam segala hal,” Bilic menuturkan.
Bilic, lulusan fakultas hukum yang fasih berbicara empat bahasa (Kroasia, Inggris, Jerman, dan Italia) telah melatih hingga ke Moskow, Istanbul, Beijing, dan Jeddah.
Dia juga merupakan pelatih Tim Nasional Kroasia yang menyingkirkan Inggris dalam kualifikasi menuju Euro 2008 di Austria-Swiss.