SKOR.id – Lokasi Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar tentunya menguntungkan bagi para suporter negara-negara Timur Tengah.
Mereka tidak perlu jauh-jauh menggunakan alat transportasi udara misalnya, untuk menuju lokasi pertandingan.
Terutama bagi penggemar sepak bola Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Oman yang berbatasan langsung dengan Qatar.
Secara suporter dari ketiga negara itu menggunakan penyeberangan untuk masuk ke Doha untuk menyaksikan Piala Asia 2023 yang dimulai pada 12 Januari 2024 lalu.
Sejak dimulainya Piala Asia hingga jelang perempat final, penyeberangan perbatasan Abu Samra telah menyaksikan gelombang pengunjung yang signifikan ke Doha.
Yakni dengan lebih dari 600.000 orang dan 200.000 kendaraan melewati penyeberangan tersebut.
Abu Samra sendiri sebenarnya adalah sebuah pemukiman di Qatar, terletak di Kota Al Rayyan (90 km dari Doha).
Dulunya merupakan bagian dari Kota Jariyan Al Batnah sebelum kota tersebut dimasukkan ke dalam wilayah Al Rayyan.
Ciri-ciri penting dari wilayah ini adalah pos perbatasan yang memisahkan bagian selatan kota dari Arab Saudi, dan sebuah sumur.
Sebelumnya, ini merupakan satu-satunya perbatasan darat Qatar yang melintasi Arab Saudi, hingga ditutup pada bulan Juni 2017 karena krisis diplomatik Qatar.
Perbatasan dibuka kembali ketika blokade berakhir pada tahun 2021.
Persimpangan perbatasan, yang kini memiliki 166 loket imigrasi, telah memfasilitasi kelancaran prosedur masuk dan keluar bagi banyak penggemar dan tim yang berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Peningkatan ini, termasuk layanan prapendaftaran yang tersedia melalui Metrash 2 dan Platform Hayya, telah mengurangi waktu pemrosesan secara signifikan bagi wisatawan.
Sejak dimulainya Piala Asia hingga jelang perempat final, alat transportasi umum Metro Doha dan Trem Lusail secara kolektif telah mengangkut sekitar 4,11 juta penumpang.
Sementara itu, Trem di Education City dan Msheireb secara bersama-sama telah mengangkut sekitar 177.583 penumpang hingga periode yang sama.
Piala Asia edisi ke-18 telah mencapai jangkauan global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ajang ini disiarkan di 160 wilayah dan menjadikannya versi turnamen yang paling mudah diakses hingga saat ini.
Ini adalah pertama kalinya semua pertandingan penyisihan grup disiarkan langsung di wilayah di luar wilayah AFC, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.
Terdapat peningkatan signifikan dalam keterlibatan penonton dibandingkan edisi tahun 2019.
Yakni dengan rating televisi di pasar yang dapat dilacak mengalami peningkatan kumulatif sebesar 14% daripada babak penyisihan grup turnamen sebelumnya.
Lonjakan ini sebagian disebabkan oleh ketersediaan siaran free-to-air di beberapa wilayah tim yang berpartisipasi.