- Pemain asing PSM Makassar, Serif Hasic, menceritakan perayaan Idulfitri di Indonesia.
- Serif Hasic yang tertahan di Indonesia makin rindu negerinya setelah melihat Idulfitri di tanah air.
- Ruang gerak Serif Hasic juga terbatas di Indonesia karena pandemi virus corona tinggi.
SKOR.id - Setelah menjalani puasa sebulan penuh; pemain asing PSM Makassar, Serif Hasic, ikut merayakan lebaran di Indonesia.
Para pemain asing PSM memang tetap bertahan di Indonesia meski Liga 1 2020 ditangguhkan dan aktivitas klub diliburkan.
Berita PSM Lainnya: Cerita Legenda PSM yang Tolak Klub Malaysia demi Bawa Juku Eja Juara
Awalnya, mereka dilarang mudik. Tapi, kemudian kondisi pandemi virus corona makin parah sehingga mereka tak bisa pulang kampung.
Bagi Hasic, ia pun terpaksa tak bisa menjalani ibadah puasa di Bosnia-Herzegovina dan berlanjut dengan lebaran di Indonesia.
Hari Idulfitri pun dijalani seorang diri, sehingga pemain bertahan berusia 32 tahun ini merasakan makin rindu untuk pulang kampung.
"Ya, saya sangat ingin pulang ke negara saya, karena saya memiliki keluarga di sana," kata Hasic kepada Skor.id, Rabu (27/5/2020).
"Saya tidak bisa pergi karena penerbangan ditutup. Tapi saya bersyukur baik-baik saja di Indonesia," ia menambahkan.
Makin tidak mengenakkan, ruang gerak Hasic pun sangat terbatas, termasuk saat lebaran karena adanya pandemi virus corona.
Ia hanya bisa menghabiskan banyak waktu berada di kawasan tempatnya tinggal, termasuk untuk berlatih demi menjaga kondisi.
"Saya hanya berada di tempat saya tinggal, tidak bisa pergi, kecuali hanya untuk belanja ke pasar," kata mantan pemain timnas U-21 Bosnia itu.
Adapun Hasic memang mesti berbelanja ke pasar lantaran memerlukan bahan makanan untuk dimasaknya sendiri sebagai santapan.
Perlu diketahui, pemain yang bisa dimainkan sebagai bek tengah atau gelandang bertahan itu tidak menyukai makanan Indonesia.
Berita PSM Lainnya: Kompetisi Dihentikan Akibat Corona, Bek PSM Makassar Sibuk Jadi Youtuber
Kebiasaan memasak untuk dijadikan santapan pun terus terjadi sepanjang Ramadan yakni untuk santap sahur dan berbuka puasa.
"Makanan Indonesia tidak sesuai selera saya karena terlalu manis dan pedas. Akhirnya saya memasak untuk hidangan saya sendiri," kata Hasic beberapa waktu lalu.