SKOR.id – Dua ribu lima ratus tahun silan, penyair dan penulis lirik Yunani Pindar memuabat tulisan untuk memuji para pahlawan.
Syairnya untuk para atlet pemenang dari empat festival Panhellenic, termasuk Olimpiade, sangat indah dan dipuja. Maklum, lirik itu menarik garis langsung antara kemenangan luar biasa dari para olahragawan dan bantuan para dewa itu sendiri.
Dalam syair pertama dan terbaik ini, yang dimaksudkan untuk pertunjukan publik oleh musisi, dia menulis: "Lagu membutuhkan perbuatan untuk melakukan perayaan, dan kesuksesan membutuhkan lagu untuk membuat (keunggulan) bertahan lama.”
Tidak banyak yang berubah sejak saat itu. Saat stok atlet Olympiade mulai turun sedikit, para pesepak bola sekarang menjadi pahlawan olahraga utama.
Lagu-lagu masih dinyanyikan untuk menghormati mereka. Menariknya (lagu-lagu) ini tidak hanya mendeskripsikan gambaran umum, namun sudah mendalam. Salah satu pesepak bola yang merasakan ini adalah Kylian Mbappe.
Lahir di Paris dan dibesarkan dekat Bondy, Mbappe memulai karier klub level senior pada 2015 untuk AS Monaco, dan memenangi trofi Liga Prancis (Ligue 1).
Pada 2017, saat berusia 18 tahun, Mbappe direkrut Paris Saint-Germain (PSG) dengan transfer 180 juta euro, yang membuatnya menjadi pemain termahal kedua di dunia dan termahal untuk usia remaja.
Bersama Les Parisiens, Mbappe sudah memenangi lima gelar Ligue 1, tiga Coupes de France (Piala Prancis), termasuk sebuah quadruple domestik pada musim 2019–2020, ia juga membantu klub tersebut untuk kali pertama menembus final Liga Champions pada 2020.
Dengan 212 gol hanya dari 260 pertadingan, Kylian Mbappe menjadi top scorer PSG sepanjang masa dan ketiga untuk jumlah assist (98).
Di level tim nasional, Mbappe berhasil membantu Prancis merebut Piala Dunia 2018 di Rusia. Ia mencetak empat gol dan menjadi remaja kedua yang mampu menjebol gawang lawan di laga final, setelah Pele pada 60 tahun sebelumnya.
Setelah Prancis merebut Piala Dunia 2018, lagu-lagu tentang Mbappe segera bermunculan. Ramenez la coupe a la maison (Bring the Cup Back Home) yang dibawakan artis pop perkotaan Prancis Vegedream menyebutkan hampir seluruh skuad Prancis.
Tetapi, Vegedream memilih Mbappe untuk pujian khusus, membeberkan daftar kepiawaiannya: “Passement de jambe, crochet a gauche, a droite/Kylian Mbappe/ Acceleration, virgule, petit-pont, frappe” (“Melangkah ke kiri, kanan / Akselerasi, flip flap, nutmeg, serang”).
Berikut lima lagu tentang Kylian Mbappe:
Vegedream, Ramenez la coupe a la maison - Vegedream (2018)
The Orléans-born artist announces himself as “Ça c’est Vegedream de Gagnoa” at the start of this track, having spent part of his childhood in that Ivoirian city, and the song has an addictively Afrobeat flavour.
Kylian Mbappe - FYRE (2018)
Penyanyi kelahira Sofia, Bulgaria, FYRE membuat lagu ini dengan produser musik Vitezz. Duo ini menyebut diri mereka TIM 02 setelah kode area telepon Sofia. Tetapi, rasa bangga sebagai warga negara tidak menghentikan mereka untuk memuji legenda Prancis itu sebagai “juara muda”.
Der Mbappe Song - Dennis & Jesko (2021)
Duo komedian ini memuji Mbappe sebagai “Der Junge Gott von PSG” (“Dewa muda PSG”) dan “Schnell wie der TGV” (“Lebih cepat daripada TGV”) di lagu baru yang sangat menarik ini.
Mbappe - Capital Bra, Farid Bang, dan Kontra K (2021)
Lagu berbahasa Jerman milik rapper gangster itu menonjolkan kekayaan sang pesepak bola. Capital Bra juga telah mendedikasikan sebuah lagu untuk rekan setim Mbappe di PSG Neymar Jr pada tahun 2018 yang melakukan hal yang sama dan menjadi lagu nomor 1 di Jerman dan Austria.
Mbappe - RICTA (2022)
Artis baru dari Thessaloniki, Yunani, ini adalah salah satu dari banyak bintang rap baru di seluruh Eropa yang terinspirasi oleh Kylian Mbappe.