- Rencana akuisisi saham Newcastle United oleh Pangeran Arab Saudi kembali mendapat protes.
- Kontra terbaru datang dari perempuan tunangan mendiang jurnalis Arab Saudi.
- Sang tunangan mengatakan calon investor Newcastle United adalah orang di balik kematian kekasihnya.
SKOR.id - Gelombang protes terhadap rencana akuisisi saham Newcastle United oleh Pangeran Arab Saudi belum berhenti. Kali ini datang dari seorang perempuan.
Ia adalah tunangan mendiang jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, bernama Hatice Cengiz. Melalui pengacaranya, Rodney Dixon, Cengiz meminta proses akuisisi saham Newcastle disetop.
Hal itu tertuang dalam surat Cengiz yang juga beredar di Twitter. Cengiz meminta Premier League, sebagai operator Liga Inggris, untuk melarang akuisisi tersebut.
Berita Lain Newcastle United: 2 Keuntungan Radja Nainggolan jika Merapat ke Newcastle United
"Premier League seharusnya melarang seseorang seperti Mohammed bin Salman mengambil alih saham klub Liga Inggris," kata Cengiz.
"Mohammed bin Salman belum diadili dalam keterlibatan pembunuhan mendiang tunangan saya. Jika dia boleh mengakuisisi saham Newcastle United, reputasi Premier League bakal rusak."
Khashoggi, seorang pemegang residen permanen di Amerika Serikat (AS) dan kolomnis Washington Post, hilang setelah memasuki Konsulat Jenderal di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.
Arab Saudi sempat mengatakan Khashoggi masih hidup ketika meninggalkan kantor konsulat. Namun belakangan Arab Saudi menyatakan Khashoggi dibunuh di dalam konsulat oleh sekelompok orang jahat senegara.
Sementara CIA, badan intelijen AS, yakin bahwa dalang pembunuhan Khashoggi adalah Mohammed bin Salman.
Namun, kasus ini tidak jelas hingga sekarang. Sebagian orang mulai mengungkit lagi setelah nama Mohammed bin Salman muncul dalam rencana akuisisi saham Newcastle.
Public Investment Fund (PIF), BUMN Arab Saudi pimpinan Mohammed bin Salman, mengajukan dana sebesar 300 juta pounds (Rp5,7 triliun) untuk memborong saham Newcastle.
Jika negosiasi disetujui, dana itu setara 80 persen saham Newcastle.
Menurut Cengiz, langkah Mohammed bin Salman ini adalah upaya menggunakan sepak bola untuk pencitraan.
"Seharusnya sepak bola jangan mau dijadikan kedok begini," katanya.
Sebelumnya, protes datang dari Amnesty International dan BeIN Sports asal Qatar --musuh politik Arab Saudi. Alasan mereka sama, Mohammed bin Salman adalah pelanggar hak asasi manusia.
Berita Lain Newcastle United: Mauricio Pochettino Ada dalam Daftar Rencana Pelatih Newcastle United
Direktur Amnesty International UK, Kate Allen, meminta Premier League membatalkan seluruh upaya akuisisi tersebut melalui suratnya pekan lalu.
Dalam suratnya, Allen mengatakan Arab Saudi adalah pelanggar hak asasi manusia. Allen menyebut Arab Saudi melakukan diskriminasi terhadap perempuan dan otoriter terhadap pihak kontra.
"Jadi langkah Arab Saudi ke dalam olahraga akan menutup citra pelanggar hak asasi manusia," ujar Allen.