- Pembalap NASCAR, Kyle Larson, akui kesalahannya dalam ajang balapan virtual.
- Larson diketahui melontarkan perkataan rasis saat gelaran Monza Madness iRacing.
- Perbuatan pembalap 27 tahun langsung mendapat kecaman dari masyarakat Amerika Serikat dan hukuman dari NASCAR.
SKOR.id - Pembalap NASCAR, Kyle Larson, mengaku menyesal terhadap kesalahan yang ia perbuat dalam event balapan virtual Monza Madness.
Kyle Larson harus menghadapi masalah serius usai melontarkan perkataan rasis dalam sebuah event iRacing.
Dalam gelaran balapan virtual bertajuk Monza Madness tersebut Larson terdengar sedang mengetes alat komunikasinya.
"Kalian bisa mendengarku?, hey N****," ujar Larson.
Sontak ucapan pembalap 27 tahun tersebut membuat rekan-rekannya terkejut.
Baca Juga: Jika Bertahan di Ducati, Jorge Lorenzo Yakin Bisa Saingi Marc Marquez
Baca Juga: CPBL 2020, Ajang Olahraga Pertama di Tengah Pandemi Covid-19
Salah seorang rekannya pun mengingatkan Larson bahwa dirinya berbicara ke semua orang.
Orang-orang tersebut termasuk para penonton streamer yang menggelar live streaming ajang balapan virtual tersebut.
Well, @KyleLarsonRacin apparently dropping an n-bomb could be the biggest story in sports this weekend. pic.twitter.com/5gmkbcK6yM— A.J. Perez (@byajperez) April 13, 2020
Usai menyadari kesalahannya, Larson langsung mengunggah video permintaan maaf di akun Twitter pribadinya.
"Saya hanya ingin meminta maaf terkait kesalahan yang saya perbuat," kata Larson.
Baca Juga: Kisah Genoa yang Nyaris Rekrut Robert Lewandowski
"Itu kata-kata yang seharusnya tak keluar dari mulut saya dan saya sangat menyesal," ucapnya.
Atas kasus tersebut NASCAR telah merilis pernyataan bahwa Larson dilarang mengikuti event balapan baik nyata maupun virtual.
pic.twitter.com/RPsp7ARIea— Kyle Larson (@KyleLarsonRacin) April 13, 2020
Akan tetapi NASCAR tidak mengumumkan secara spesifik sampai kapan Larson harus menjalani hukumannya.
Ucapan rasial tersebut memang menjadi masalah tersendiri di publik Amerika Serikat.
Apalagi di saat NASCAR mendengungkan persatuan antar etnis dalam setiap acara yang mereka gelar.