- SRA Indonesia sementara menempati puncak klasemen Liga TopSkor U-15 Madiun pekan ketujuh.
- Pelatih SRA Indonesia, Didik Lestiyantoro, mengungkapkan kunci konsistensi timnya di papan atas,
- SRA Indonesia masih menunggu pemain yang sedang bertanding di Elite Pro Academy (EPA).
SKOR.id - SRA Indonesia terus bersaing ketat di papan atas klasemen Liga TopSkor Madiun U-15. Ada tiga tim yang sama-sama memiliki 16 poin.
Ketiga tim itu adalah SRA Indonesia, Pendowo FC, dan PFA Surakarta. SRA sementara menempati posisi teratas, karena unggul dalam selisih gol.
Pelatih SRA Didik Lestiyantoro mengakui persaingan di Liga TopSkor U-15 Madiun memang ketat. Maka seluruh anggota tim berupaya keras untuk mempertahankan laju yang ada.
Lantas apa yang menjadi kunci SRA terus stabil dan kompetitif dalam persaingan di klasemen papan atas?
"Kami setiap selesai pertandingan selalu evaluasi, mengenai kekurangan dan kelebihan yang ada. Evaluasi itu menjadi dasar mempersiapkan pertandingan berikutnya," kata coach Didik.
"Tapi yang jelas faktor dari pemain adalah penentu. Bagaimana motivasi dan kemauan dari para pemain untuk tampail baik dan kerja keras. saya rasa itu yang menjadi kekuatan dari SRA," Didik menegaskan.
Tim pelatih tidak lupa mengingatkan kepada para pemain, bahwa Liga TopSkor adalah kompetisi. Bukan turnamen, invitasi, atau kejuaraan.
Hal itu penting karena dalam kompetisi semua tim saling bertemu. Selain itu, setiap tim tidak hanya bermain dalam 3-4 pertandingan.
"Total ada 15 match, ini kompetisi yang bagus. Jadi pemain harus menjaga semua, mulai pemahaman taktik, fisik, dan kemampuan," ujar Didik.
"Sebagai pelatih saya selalu memberi informasi kepada pemain. Juga memberikan latihan yang baik dan rutin. Dari situ harapannya muncul karakter kompetitif dari pemain," tuturnya.
Didik juga membeberkan rencana yang akan ia lakukan untuk mempertahankan performa SRA Indonesia.
Ada beberapa pemain, lanjut Didik, yang masih ditunggu kehadirannya oleh SRA Indonesia guna melanjutkan kompetisi di Liga TopSkor U-15 Madiun.
"Kami punya 25 pemain dan selalu ada rotasi. Sampai pekan ketujuh kemarin ada beberapa yang masih bermain di EPA Liga 1. Nanti pekan 8 atau 9, sudah mulai bergabung dengan SRA. Hadirnya mereka akan menambah kekuatan lagi," ucap Didik.
Ketika ditanya apa masukan yang ingin disampaikan kepada penyelenggara Liga TopSkor, coach Didik memberikan sedikit pesan.
"Kompetisi ini sudah bagus. Kalau masukan mungkin saya hanya ingin mengulang, mari bersama-sama menjalankan aturan yang ada. Dari kami misalnya tidak akan mau protes dengan semua keputusan perangkat pertandingan. Tapi sebaliknya perangkat pertandingan, juga harus terus meningkatkan kualitas. Jangan ragu-ragu mengambil keputusan yang tegas, misalnya penalti ya penalti. Contohnya seperti itu," ujar coach Didik.
View this post on Instagram
Berita Liga TopSkor Lainnya:
Ronaldo Kwateh, Alumni Liga TopSkor Sita Perhatian saat Indonesia U-18 vs Antalyaspor U-18