- Polemik mengiringi konser Blackpink di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 11 dan 12 Maret 2023.
- Perdebatan terjadi karena agenda konser Blackpink di Indonesia sampai harus "mengorbankan" laga Persija Jakarta vs Persib Bandung.
- Polemik serupa pernah terjadi delapan tahun lalu saat One Direction menggelar konser di SUGBK berdekatan dengan agenda Timnas U-23 Indonesia.
SKOR.id - Akhir pekan ini, 11 dan 12 Maret 2023, Blackpink bakal menggelar dua sesi konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Konser yang masuk dalam rangkaian "Born Pink World Tour" itu tentu sudah dinantikan oleh Blink, sebutan fans Blackpink, terutama yang ada di Indonesia.
Namun, kedatangan Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa kali ini juga menimbulkan polemik yang melibatkan sebagian penggemar sepak bola di Indonesia.
Pasalnya, agenda konser Blackpink di SUGBK ini sampai harus "mengorbankan" laga lanjutan Liga 1 2022/2023 antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung.
Laga Persija Jakarta vs Persib Bandung sedianya digelar di SUGBK pada Sabtu (4/3/2023) sore sebelum akhirnya ditunda.
Penundaan terjadi karena promotor konser Blackpink di Indonesia ternyata sudah mem-booking SUGBK sejak tahun lalu untuk masa pemakaian 2-14 Maret 2023.
Perdebatan pun terjadi, terutama di media sosial, antara pihak yang pro dan kontra dengan penyelenggaraan konser Blackpink di SUGBK.
Pihak kontra merasa SUGBK seharusnya lebih mengutamakan "fungsi utama" sebagai venue pertandingan olahraga.
Pada sisi lain, pihak pro menyebut SUGBK adalah venue multifungsi sehingga sah dipakai untuk konser terlebih promotor sudah lebih dulu melakukan proses booking.
Polemik yang mengiringi konser Blackpink di Indonesia ini seolah mengulang "keributan" yang terjadi delapan tahun lalu saat One Direction menggelar pertunjukan di SUGBK.
Kala itu, konser One Direction di SUGBK berlangsung pada 25 Maret 2015 atau dua hari sebelum kualifikasi Grup H Piala Asia U-23 2016 digelar 27-31 Maret 2015.
Sejumlah penggemar sepak bola merasa khawatir dengan kondisi rumput SUGBK maupun fasilitas lain yang berpotensi rusak imbas konser boy band asal Inggris itu.
Namun, pihak pengelola SUGBK meyakinkan bahwa rumput bakal tetap terjaga karena sudah dilapisi grass cover sebelum didirikan panggung maupun terinjak penonton.
Pada akhirnya, konser One Direction saat itu tetap bisa berjalan sesuai rencana begitu pula dengan laga kualifikasi Grup H Piala Asia U-23 2016 di SUGBK.
Promotor Lebih Gesit
Setelah menilik lebih dekat, ada kesamaan latar belakang yang menyebabkan polemik terjadi pada konser Blackpink saat ini maupun One Direction sewindu lalu.
Latar belakang yang dimaksud adalah pihak penyelenggara pertandingan sepak bola ternyata kalah cepat mem-booking SUGBK dibanding promotor konser.
Seperti dijelaskan di atas, iMe Indonesia selaku promotor konser Blackpink di Tanah Air sudah mem-booking SUGBK sejak tahun lalu untuk masa pemakaian 2-14 Maret 2023.
Pihak iMe Indonesia sendiri sudah mengumumkan bakal menggelar konser Blackpink di SUGBK sejak 28 Oktober 2022 lalu.
Sementara itu, panitia penyelenggara laga Persija Jakarta vs Persib Bandung baru mengajukan izin untuk pemakaian SUGBK pada surat tertanggal 27 Februari 2023.
Hal itu terungkap dari pernyataan resmi pihak Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) pada pekan lalu.
"Kegiatan di GBK termasuk SUGBK itu ada sistem e-booking atau reservasinya," kata Direktur PPKGBK, Rakhmadi Afif Kusumo, di Kemensetneg pada Jumat (3/3/2023).
"Kami mengutamakan orang-orang atau event yang sudah memiliki jadwal matang dan pasti. Spesifik untuk kegiatan Persija dan Persib, mereka masuknya itu agak-agak akhir."
"Jadi, kami sudah tertutup kegiatan lainnya. Kalau dipaksakan, aspek-aspek sekuriti juga tidak akan prima sehingga kami menolak kegiatan Persija dan Persib," katanya.
Situasi yang sama juga melatarbelakangi polemik konser One Direction di SUGBK delapan tahun lalu.
Saat itu, pihak Ismaya Live selaku promotor bahkan sudah mem-booking SUGBK sejak dua tahun sebelum konser digelar.
"(Promotor) One Direction sudah memesan GBK sejak dua tahun lalu sedangkan PSSI baru pada Januari" kata Direktur PPKGBK saat itu, Raja Parlindungan Pane (17/3/2015).
"Karena promotor sudah dari dua tahun lalu booking dan jadwal konser juga tak bentrok dengan jadwal AFC maka izin penggunaan kami berikan."
Situasi Media Sosial yang Panas
Meski penyelenggaraan konser Blackpink dan One Direction di SUGBK tak menyalahi aturan dan sudah dapat izin dari PPKGBK maupun Kepolisian, polemik tetap saja terjadi.
Sejumlah pihak pun mengungkap rasa kecewa di media sosial dengan berbagai cara. Sewindu lalu, tagar #SaveGBK sempat trending jelang konser One Direction.
Sedangkan jelang konser Blackpink di SUGBK pekan ini, kata kunci "Gelora Buat Konser" sempat mencuat ke permukaan.
Sayang, sejumlah pihak kelewat batas dalam mengungkap rasa kecewa di media sosial. Tagar yang menyudutkan One Direction pun digaungkan.
Delapan tahun berselang, situasi sama pun berulang. Kali ini giliran Blackpink yang jadi sasaran pihak tak bertanggung jawab.
Akun media Blackpink maupun keempat personelnya dibanjiri komentar bernada negatif dari pihak yang kecewa terkait imbas konser di SUGBK akhir pekan ini.
Menariknya, Blink dengan sigap merespons dengan banyak berkomentar positif ke akun media sosial Blackpink dan keempat personelnya sehingga pesan negatif itu "tertimbun".
Pada sisi lain, sempat muncul "ancaman" dari sejumlah pihak yang berencana mengusik penonton yang bakal datang ke konser Blackpink.
Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri di kalangan penonton. Namun, pihak keamanan tentu saja sudah menyiapkan langkah antisipasi.