- Kobe Bryant menjadi salah satu korban kecelakaan helikopter pada Minggu (26/1/2020).
- Mendengar kabar tersebut komunitas basket di Italia pun ikut merasa kehilangan.
- Kobe Bryant sempat menghabiskan masa kecilnya di Italia.
SKOR.id – Kabar duka mengenai legenda NBA, Kobe Bryant, mengejutkan banyak kalangan. Termasuk komunitas basket yang berada di Italia.
Kobe Bryant menjadi salah satu korban kecelakaan helikopter pada Minggu (26/1/2020) waktu setempat. Saat kejadian, ia bersama salah satu putrinya, Gianna, yang berusia 13 tahun.
Kabar mengenai kematian Kobe langsung menyebar luas. Tak terkecuali komunitas basket di Italia yang mengaku terkejut dengan berita yang juga menewaskan delapan orang itu.
"Semua pemain NBA merupakan pemain penting, legenda. Akan tetapi, bagi kami, dia sangat spesial dan paling penting dalam sejarah basket,” ucap Presiden Federasi Basket Italia, Giovanni Petrucci.
Baca Juga: 7 Ucapan Duka dari Pesepak Bola atas Meninggalnya Kobe Bryant
Mungkin banyak yang mempertanyakan, mengapa komunitas basket di Italia menganggap Kobe Bryant paling penting. Ini karena ia sempat menetap di negara tersebut.
“Dia pernah tinggal dan hidup di beberapa kota di sini (Italia). Dia juga berbicara bahasa Italia dengan lancar. Bahkan, dia tahu bahasa slang lokal kami,” tambah Giovanni Petrucci.
Pria 41 tahun itu menghabiskan masa kecilnya di Italia. Tepatnya sejak usia 6 hingga 13 tahun saat sang ayah, Joe Bryant, bermain untuk tim-tim lokal di wilayah tersebut.
Pelatih basket asal Italia, Ettore Messina, sempat bekerja sama dengan Kobe Bryant saat masih berstatus asisten di Los Angeles Lakers. Menurutnya, Black Mamba, sosok luar biasa.
Baca Juga: Dunia Berduka Ditinggal Kobe Bryant, Shaquille O'Neal Ikut Terpukul
“Dia adalah pemain dengan kekuatan super. Mendengarnya berbicara menggunakan bahasa kami, serta mengenang ayahnya adalah hal yang menyenangkan,” ujar Ettore Messina.
Meski berstatus bintang, Kobe Bryant dianggap sebagai sosok yang ramah. Ia tak sungkan mengajak bicara pemain dan pelatih asal Italia yang memulai karir di NBA.
"Hal itu yang saya rasakan saat bergabung dengan Lakers dan saya selalu merasa bersyukur akan hal itu,” tutur Ettore Messina, mengenang ayah empat anak tersebut.
Kobe sempat mengatakan, akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan jika dirinya bisa bermain basket di Italia. Keinginan itu nyaris terwujud pada 2011.
Saat itu, juara NBA lima kali tersebut hampir bergabung dengan Virtus Bologna. Sayang, negosiasi dengan tim itu gagal.