- Sebelum musim ditangguhkan, beberapa pemain veteran tampil mengesankan dan bahkan membukukan rekor.
- Joaquin, Jorge Molina, Santi Cazorla, Jesus Navas masuk dalam daftar pemain tua-tua keladi di Spanyol musim ini.
- Setelah rehat dua bulan lebih, para pemain veteran ini diramalkan akan lebih rentan cedera ketimbang pemain muda.
SKOR.id - Dunia sepak bola Spanyol mulai melihat cahaya terang di ujung terowongan menyusul rencana LaLiga menggulirkan kembali kompetisi 2019-2020 pada 11 Juni mendatang.
Itu berarti dalam dua pekan ke depan, hampir 1.000 pemain dari divisi utama dan kedua Spanyol akan menjalani sprint guna menghabiskan 11 pertandingan sisa dalam tempo 40 hari.
Hal itu dilakukan demi menghindari pembatalan kompetisi dan juga mengejar jadwal musim baru di 2020-2021.
Di sisi lain, tidak semua pemain pesepak bola akan mulai dalam kondisi fisik sama di mana para pemain tua dianggap yang paling dirugikan.
Berita Liga Spanyol lainnya: Aktivitas Transfer Liga Spanyol pada Musim Dingin 2020
"Kami berlatih dengan baik, berusaha semaksimal mungkin agar tidak kehilangan stamina, namun untuk kembali (bermain) dalam waktu singkat...bagi saya itu akan sangat sulit," kata Joaquin Sanchez, winger veteran Real Betis.
Joaquin sudah berumur 38 tahun, namun musim ini dia mampu bermain luar biasa. Dia mencetak 10 gol yang merupakan rekor gol terbaiknya dalam satu musim.
Sang kapten Betis bahkan berhasil mencetak hattrick pertama sepanjang kariernya saat melawan Athletic Bilbao musim ini. Sebelum itu, ia juga mampu menyumbangkan tiga assist sekaligus saat kontra Levante.
Sayangnya, saat sedang on fire, kompetisi ditangguhkan karena corona dan Joaquin harus kembali dari nol, menepi dari lapangan hijau selama dua bulan lebih.
Pemain asal Andalusia itu merupakan pemain tertua kedua di LaLiga musim ini, di belakang Aritz Aduriz, 39 tahun, yang akhirnya memutuskanya pensiun awal pekan lalu (20/05/2020).
Penyerang Bilbao itu mengaku tubuhnya sudah tidak mampu lagi bermain. Rupanya, pemain berjulukan El Zorro itu mengalami masalah di pinggul, yang membuatnya hanya 17 kali tampil dan mencetak satu gol musim ini.
Padahal sebelum cedera, Aduriz masih mampu menyumbang 20 gol (2017-2018). Dia merupakan salah satu penyerang tersubur Bilbao, tim yang dibelanya selama 11 tahun (dua periode).
Kontras dengan Aduriz, Joaquin masih mampu menjaga performanya bersama Betis. Selain Joaquin, pemain gaek yang juga moncer musim ini adalah Jorge Molina, striker Getafe.
Molina, 37 tahun, penyerang tersubur ketiga Getafe yang hingga pekan ke-27 berhasil menempati posisi kelima klasemen LaLiga.
Munculnya kasus-kasus seperti Joaquin atau Jorge Molina, yang justru mencapai puncak performa jelang usia 40 tahun dan bukannya 30 tahun, semakin umum terjadi.
Padahal beberapa tahun sebelumnya, pemain yang melewati usia 30-an berarti sedang mendekati ujung kariernya.
Sekarang semua itu seolah tidak berlaku, kemajuan teknologi dalam perawatan dan persiapan fisik serta gaya hidup sehat membuat pemain di atas kepala tiga bisa tetap tampil prima.
Berita Liga Spanyol lainnya: 10 Transfer Termahal Liga Spanyol 2019-2020, Mayoritas Tak Sesuai Harapan
Sehingga banyak pemain yang seolah mengalami masa muda kedua jika disiplin menjalani itu semua. Sebut saja Jesus Navas di Sevilla (34 tahun) yang mampu mengumpulkan menit main lebih dari 2.000 menit.
Pun gelandang gaek Villarreal, Santi Cazorla yang musim ini berumur 35 tahun, masih mampu menyarangkan 12 gol dan tujuh assist dari 2.189 menit main.
Para pemain ini bisa dibilang tua-tua keladi atau makin tua makin jadi. Namun, sekarang mereka harus menghadapi tantangan yang tak terduga untuk bisa melanjutkan performa apiknya tersebut.
"Ketika Anda tidak muda lagi, berdiri terlalu lama akan cukup menyulitkan," ujar Amedeo Carboni, yang pensiun di usia 41 tahun dan 40 hari di Valencia, menjadikannya pemain paling tua dalam sejarah La Liga.
"Para pemain tua akan sangat dirugikan secara fisik dibandingkan mereka yang berumur 25, 27...bagi mereka akan agak sulit untuk bisa tetap segar selama 90 menit."
Berita Liga Spanyol lainnya: 5 Debut Pemain Tak Terlupakan di Liga Spanyol
Hal senada diutarakan pelatih fisik Leganes, Sergio Martos. Menurutnya, hal tersulit bagi pemain di atas 30 tahun adalah mengembalikan tingkat massa otot dan kekuatan tubuh setelah berminggu-minggu berada di rumah.
"Istirahat lama sangat tidak menguntungkan mereka, terutama daerah lutut, pinggul, dan persendian lainnnya," kata Martos yang mengaku telah menguji dan menganalisis adanya perbedaan tersebut.
Bahkan prediksi cukup menyeramkan disampaikan Roberto Rashorras, mantan pemain Rayo Vallecano yang gantung sepatu di usia 38 tahun. Menurutnya akan ada banyak veteran yang tumbang karena cedera saat musim kembali digelar.
"Kaki pemain yang sudah 400 atau 500 kali tampil tidak akan sama dengan mereka yang masih muda. Jelas pemain veteran akan lebih berisiko mengalami cedera," katanya.
Kendati begitu, sebagian ahli juga berpendapat para pemain uzur bisa tetap aman asalkan klub mampu mengatur porsi menit main. Sementara yang lain mengkhawatirkan padatnya jadwal pertandingan.
Berita Liga Spanyol lainnya: Pemerintah Beri Izin Liga Spanyol Bisa Bergulir pada 8 Juni 2020
Momen Pemain Muda
Di sisi lain, rehat ini justru menguntungkan para pemain muda. Nama seperti Ansu Fati (17 tahun), Joao Felix, (20), Rodrygo (19), Ferran Torres (20), Martin Odegaard (21), dan yang lainnya diyakini akan tampil lebih bugar.
Keberadaan deretan pemain ini telah meremajakan LaLiga yang musim lalu menempati posisi kelima sebagai kompetisi dengan rasio pemain tertua di lima liga top Eropa.
Sekarang mereka rata-rata usia pemain Liga Spanyol hanya 26,7 tahun, mengungguli Liga Primer (26,8) dan Seri A (26,9) seperti dilaporkan CIES.
"Para pemain muda akan lebih unggul secara kompetitif. Dengan hanya beberapa hari latihan mereka bisa mencapai target kebugaran," tutur Carboni.
"Dan mengingat akan ada banyak pertandingan dalam waktu dekat, para pemain ini dapat merevolusi penampilannya karena mereka sangat kuat dan cepat."