SKOR.id - FIFA Farmel adalah salah satu member baru di kompetisi Liga TopSkor yang mempunyai perkembangan cukup pesat.
SSB yang berbasis di Karawaci, Kabupaten Tangerang, Banten itu diketahui baru bergabung di Liga TopSkor pada musim 2020-2021.
FIFA Farmel langsung membuktikan identitas SSB yang cukup kuat dalam pembinaan usia dini di Liga TopSkor U-12 musim 2021-2022. Mereka keluar sebagai tim runner up.
Kemudian, pada Liga TopSkor (LTS) musim 2022-2023 perkembangan FIFA Farmel semakin pesat dengan berhasil menjuarai di dua kelompok umur, yakni U-12 dan U-13.
Pemilik FIFA Farmel, Eko Setyawan pun menceritakan perjalanan awal membentuk sekolah sepak bola, yakni dari kegemaran sang buah hati di dunia si kulit bundar.
"Saya punya anak laki-laki (Fardan Ary), dulu dia pernah ikut di beberapa SSB, saya anter sana sini. Sayangnya beberapa SSB yang diikuti itu tidak teratur dalam mengikuti kompetisi, artinya untuk mengembangkan kualitas pemain tentu kurang maksimal," kata Eko.
Berangkat dari pengalaman tersebut, Eko mengumpulkan beberapa rekannya untuk bekerja sama membangun SSB FIFA Farmel diawal tahun 2018 lalu.
Hingga sampai saat ini ssb yang berlatih di Lapangan Islamic Village itu sudah mewadahi pembinaan dari kelompok umur 6 hingga 18 tahun.

Dalam pembinaannya FIFA Farmel juga menganut sistem beasiswa. Jadi bagi para pemain yang mempunyai kualitas diatas rata-rata akan diberikan tempat tinggal atau mess serta pendidikan secara gratis.
Selain itu, dari segi kepelatihan mereka menghadirkan Ade Suhendra sebagai Direktur Teknik di SSB FIFA Farmel.
Hal itu tentu bisa menjadi bukti manajeman FIFA Farmel sangat serius dalam pembinaan sepak bola usia dini.
Dalam dunia kepelatihan, Ade Suhendra kini sudah mempunyai lisesnsi A, ditambah pengalamannya selama 14 tahun sebagai pemain sepak bola profesional di Indonesia.
Tentu itu bisa menjadi modal Ade Suhendra menciptakan bibit-bibit pemain dari FIFA Farmel yang nantinya bisa menjadi bintang sepak bola Tanah Air.
"Kami juga sangat menyeleksi pelatih yang datang, minimal mereka harus mempunyai lisensi C. Kemudian adanyan Ade Suhendra disini juga menjadi bukti keseriusan kami membangun kualitas sepak bola muda," tutur Eko.
"Tak hanya itu, kami juga memberikan target dan tantangan bagi pelatih-pelatih disini untuk bisa memeberikan prestasi untuk SSB ataupun menciptakan pemain kualitas."
"Nantinya jika itu terwujud kami akan berikan pendidikan gratis untuk menambah lisensi mereka dikepelatihan. Tahun ini sudah ada dua pelatih yang naik, dari lisensi C ke B," ujar Eko menambahkan.

Eko mengungkapkan awal membuat SSB FIFA Farmel, ia memang sudah bertujuan untuk mengikuti kompetisi Liga TopSkor.
Menurut Eko kompetisi Liga TopSkor adalah wadah terbaik untuk pesepak bola muda menimba ilmu.
Salah satu anggota exco PSSI itu juga mengaku adanya Liga TopSkor sangat membantu meningkatkan kualitas sepak bola muda.
"Saya senang kompetisi Liga TopSkor ini secara tidak langsung memberikan wadah para pemain muda untuk mengasah kemampuannya dengan berkelanjutan," ujar EKo
"Mulai dari U-12 hingga U-18 diwadahi dengan baik. Artinya kompetisi yang kami harapkan ini didapatkan di Liga TopSkor ini," ungkapknya.
Pada tahun ini, salah satu gebrakan FIFA Farmel untuk terus mengembangkan pemain mudanya adalah melakukan tur tujuh provinsi untuk skuad U-14.
Tour Nusantara 2023 menjadi salah satu agenda besar dari FIFA Farmel dalam mematangkan skuad mereka pascamenjuarai Liga TopSkor U-13 pada 2022-2023.
Skuad U-14 dari Farmel FC ini akan melakukan uji coba di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan DKI Jakarta.
Menurut Eko, agenda besar akademi miliknya ini punya banyak tujuan. Selain membina sepak bola usia muda, mereka ingin meningkatkan kualitas apa yang telah dilakukan.