- M. Ainul Budi bisa dibilang sebagai salah satu fans militan Deltras Sidoarjo.
- Sejak 2003 hingga saat ini, Budi telah mengoleksi beberapa barang seputar Deltras.
- Ke depan, Budi juga berharap dapat membuka museum mini untuk merawat kecintaannya kepada tim beralias The Lobster.
SKOR.id - Fanatisme ditunjukkan M. Ainul Budi, fans Deltras Sidoarjo yang sampai saat ini mengoleksi pernak-pernik tim beralias The Lobster itu.
Hati M. Ainul Budi memang tidak bisa berpaling. Sejak tahun 2003 hingga saat ini dia tetap berikrar setia menjadi seorang Delta Mania atau pendukung tim Deltras. Sudah dua dekade lebih dia menjadi seorang Delta Mania.
Tak tanggung, selama ini Budi mengoleksi banyak hal. Mulai kliping berita, syal, hingga jersey tim Deltras dari tahun ke tahun pada saat berlaga di kompetisi teratas sepak bola nasional.
Kini koleksi jersey Budi pun sudah berjumlah sekitar 50. Ada yang orisinal, ada juga yang replika, baik kandang maupun tandang.
"Saya pertama kali lihat Deltras sekitar tahun 2002. Yang diingat waktu itu jersey Deltras loreng-loreng merah putih horisontal. Lihat langsung ke GOR sama ayah. Karena waktu itu saya masih sekitar kelas 3 SD," ujar Budi kepada Skor.id.
Budi menjelaskan, selain kliping dia juga koleksi jersey Deltras. Mulai dari match worn (bekas pemain), replika, dan jersey versi suporter.
"Jersey bekas pemain yang paling lama sementara ini yang saya punya tahun 2004 bekas Jimmy Suparno, jersey away hijau. Jersey itu saya mulai kumpulkan sekitar tahun 2014-2015," tuturnya.
"Ada yang minta langsung ke beberapa pemain dengan imbalan foto-foto mereka. Ada juga beli dari kolektor jersey dengan harga sampai jutaan rupiah. Total sekarang sekitar ada 50-an jersey yang saya pajang di lemari kaca di kamar saya," Budi melanjutkan.
Budi juga menceritakan koleksi syal-syal lawas Deltras/Deltamania yang pertama ia beli tahun 2003.
"Dulu saya beli sama almarhum kakak saya di GOR harga 11 ribu. Tiga tahun silam, ada yang pernah nawar syal lawas saya itu dengan harga 300 ribuan, tapi tak saya lepas. Sekarang saya masih koleksi empat syal lawas, yang masih saya pertahankan," kata lelaki penghobi fotografi ini.
Ke depan, Budi pun memiliki cita-cita untuk membangun mini museum di rumahnya. Hal itu ia lakukan karea kecintaannya kepada Deltras.
"Isinya memajang tentang informasi dan dokumentasi Deltras lawas-lawas. Mulai dari kliping, foto jadul, jersey, syal, hingga sepatu pemain," kata Budi.
Budi mengatakan sementara ini juga masih punya satu sepatu bekas pemain yang dikoleksi. Yakni, sepatu bekas Wimba Sutan Fanosa tahun 2018.
"Selain itu saya juga masih menyimpan beberapa tiket jadul Deltras. Mulai tahun 2009, 2011,2012, hingga tiket terusan (tiket plong-plongan) tahun 2005-2006. Biasanya tiket itu seperti free pass di tribune VIP saja," alumnus Universitas Negeri Jember ini mengimbuhi.
View this post on Instagram
Berita Deltras Lainnya:
Mamak Al Haddad dan Takdir Mempertemukan dengan Deltras di Situasi Berbeda
Deltras Adalah Klub Liga Indonesia Paling Sakti saat Ada Kebijakan Tanpa Degradasi