- Port FC dari Liga Thailand 1 kembali dinyatakan kalah 0-2 walau belum bertanding.
- Lampu stadion mati setengah jam sebelum laga kandang Port FC membuat klub Liga Thailand 1 ini kembali terpaksa kalah.
- Kekalahan 0-2 bagi Port FC dengan sebab lampu stadion mati sudah dua kali dialami pada Liga Thailand 1 2020.
SKOR.id - Tim Liga Thailand 1, Port FC kembali mendapat kekalahan 0-2 pada Selasa (6/10/2020) menyusul pemadaman listrik di markas mereka, Stadion PAT.
Tepat sebelum pertandingan pada Minggu (4/10/2020), lampu stadion mati dan pertandingan kandang Port FC gagal terlaksana.
Komite disiplin Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) membuat keputusan setelah pertemuan pihak-pihak terkait, termasuk Presiden Port FC Nualphan Lamsam.
Port FC dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut dalam waktu 24 jam setelah keputusan dibuat.
Pertandingan Liga Thailand 1 akhir pekan lalu antara Port kontra Muangthong United dibatalkan.
Penyebabnya, trafo listrik di stadion meledak 30 menit sebelum laga dimulai pukul 18.00 waktu setempat.
Bulan lalu, Port FC juga ditampar dengan kekalahan terpaksa dengan skor 0-2 dari Police Tero FC karena masalah sama, pemadaman listrik saat pertandingan jalan di Stadion PAT.
Tim Asuhan Kurniawan Dwi Yulianto Diuntungkan, Efek Mundurnya Satu Klub Liga Malaysia https://t.co/YZHb2ZDntC— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 7, 2020
Setelah pertemuan kemarin, Ketua Komite Disiplin FAT Amnuay Nimmano mengatakan, pejabat Metropolitan Electricity Authority (MEA) membenarkan bahwa insiden itu disebabkan oleh korsleting.
Amnuay mengatakan itu bukan tindakan disengaja dari orang yang bermaksud jahat seperti yang dispekulasikan oleh media tertentu.
"Transformator daya itu milik Port FC dan bukan milik MEA (otoritas pengelola listri stadion dan wilayah yang menaungi arena itu," kata Amnuay Nimmano.
"Itu kesalahan tim tuan rumah karena stadion tidak siap untuk pertandingan sehingga mereka harus menerima kekalahan 0-2," ujarnya tegas.
Aturan menetapkan bahwa pertandingan harus ditunda pada kemudian hari dalam peristiwa force majeure seperti kegagalan lampu sorot memang ada.
Namun, kejadian itu harus disebabkan oleh petir atau lapangan yang tergenang air yang disebabkan oleh hujan lebat.
Pada kasus ini, Amnuay mengatakan pemadaman listrik pada hari pertandingan itu tidak bisa dianggap sebagai peristiwa force majeure.
"Semua ini salah dari Port FC. Saya ingin mengulangi bahwa ini bukanlah tindakan orang yang bermaksud jahat," Amnuay Nimmano.
"Petugas EOD (explosive ordinance disposal) juga menolak spekulasi itu. Dia punya alasan dan bersikeras bahwa itu disebabkan oleh korsleting, bukan yang lain."
Dengan keputusan tersebut, juara Piala FA Thailand 2019 itupun berada di urutan kedelapan dalam tabel sementara Liga Thailand 2020 dengan 13 poin dari delapan laga.
Bulan lalu, Port FC juga kehilangan poin karena listrik padam di stadion mereka yang ada di wilayah Klong Toey.
Pertandingan Port FC melawan Polisi Tero sebenarnya imbang 1-1 saat laga segera selesai sekitar 6 menit lagi saat insiden lampu mati stadion terjadi.
Status laga itu pun dibatalkan dan Port FC dihukum dengan kekalahan 0-2.
Sebelumnya, Nualphan Lamsam mengatakan dia telah meminta FAT untuk mengizinkan Port FC memainkan pertandingan kandang mereka di tempat lain untuk sisa paruh pertama Liga Thailand 1 musim ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Thailand lainnya:
Yanto Basna Tak Tergantikan di Liga Thailand 1, Timnya Akhirnya Menang
3 Perempuan Presiden Klub Liga Thailand 1 2020-2021, Satu Nama Baru 29 Tahun