- Untuk kali pertama UNICEF menjalin kerja sama dengan tim asal Asia.
- Tim tersebut adalah Johor Darul Takzim, juara Liga Super Malaysia 2020.
- Pemilik Johor Darul Takzim, Tunku Ismail, berharap kerja sama ini bisa meningkatkan brand awareness terhadap timnya.
SKOR.id - Juara Liga Super Malaysia 2020, Johor Darul Takzim, mengumumkan kerja sama dengan UNICEF.
Pengumuman kerja sama Johor Darul Takzim (JDT) dan UNICEF disampaikan dalam konferensi pers, Kamis (17/12/2020).
Dalam acara tersebut hadir Tunku Ismail Sultan Ibrahim, pemilik JDT, dan wakil UNICEF Malaysia, Rashed Mustafa Sarwar.
Pelatih JDT, Benjamin Mora juga turut hadir dalam pengumuman kerja sama tersebut.
"UNICEF akan menjadi rekan resmi kami menghadapi musim 2021. Saya menilai ini adalah kebanggaan bisa bekerja sama dengan salah satu badan organisasi terbesar yang telah banyak memberikan manfaat bagi kemanusiaan di seluruh dunia," ujar Tunku Ismail dilansir dari Vocket.
UNICEF adalah badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergerak membantu kesejahteraan anak-anak.
Organisasi yang dibentuk pada 1946 itu juga sempat bekerja sama dengan beberapa tim sepak bola ternama.
Barcelona dan Manchester United adalah dua tim elite Eropa yang sempat menjalin kerja sama dengan UNICEF.
Sementara di kawasan Asia, JDT adalah tim pertama yang digandeng oleh UNICEF untuk berkerja sama.
"Saya sangat bangga untuk mengatakan bahwa JDT akan menjadi rekan untuk bersama-sama bergandengan dalam kerja sama yang luar biasa ini," tutur Tunku Ismail.
Tunku Ismail berharap dengan kerja sama ini JDT bisa lebih dikenal di seluruh dunia sebagai klub sukses asal Malaysia.
Menggandeng organisasi besar dunia diharapkan bisa mendongkrak brand awareness JDT tak hanya sebagai klub sepak bola saja.
Kemungkinan besar logo UNICEF akan terpampang di jersi JDT pada Liga Super Malaysia 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Malaysia Lainnya:
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Malaysia Mulai Gelar TC Bulan Depan
Pejabat Daerah di Malaysia Tuai Kontroversi karena Ganti Nama Stadion
Tak Banyak Tim yang Penuhi Syarat, Kompetisi Kasta Kedua Malaysia Bakal Jadi Liga ''Dagelan''