- Pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti dituntut memiliki peran ganda selama mendampingi anak asuhnya di Piala AFF U-16 2022.
- Sebab, para pemain timnas U-16 Indonesia masih remaja yang sering kali dilanda rindu karena harus jauh dari orang tua mereka.
- Selain menjadi pelatih, Bima Sakti berusaha menempatkan diri sebagai orang tua yang bisa menjadi teman curhat untuk para pemain.
SKOR.id – Sebagian besar pemain timnas U-16 Indonesia yang masih berusia remaja harus rela meninggalkan keluarganya untuk berjuang di Piala AFF U-16 2022.
Tak jarang, rasa rindu pada orang tua melanda pemain Indonesia U-16.
Pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti pun dituntut untuk memiliki peran ganda selama gelaran Piala AFF U-16 2022.
Selain menjadi pelatih yang harus disegani, Bima Sakti juga harus menjalankan peran lain.
Dia harus bisa menjadi sosok orang tua yang memiliki kedekatan dengan anak asuhnya.
Sebab, kondisi semacam ini turut berpengaruh terhadap aspek psikologis para pemain.
Oleh karena itu, Bima siap membuka pintu untuk menjadi teman curhat para pemainnya.
“Saya menempatkan diri sebagai pelatih, sebagai ayah, dan sebagai kakak,” kata Bima Sakti saat ditemui awak media seusia sesi latihan, Selasa (2/8/2022).
"Bahkan bisa sejajar seperti teman. Kadang mereka curhat juga karena kangen dengan orang tua."
"Sebab, pemain seusia mereka ini, antara 15 sampai 16 tahun, masih butuh perhatian orang tua,” tuturnya menambahkan.
Pelatih berusia 46 tahun ini mengakui, sebagian besar pemain timnas U-16 Indonesia memiliki dorongan tinggi untuk membanggakan orang tuanya.
Sebab, keberhasilan mereka menembus skuad tim nasional ini menjadi langkah pertama untuk meniti karier di dunia profesional.
“Saya sudah bicara dengan mereka dari hati ke hati. Ketika ditanya pekerjaan orang tuanya, sudah pada sedih semua,” kata Bima.
“Karena memang rata-rata dari mereka ingin membahagiakan orang tua. Itu yang paling dirasakan oleh para pemain timnas U-16,” ucapnya menambahkan.
Selain aspek interpersonal itu, Bima juga memiliki cara khusus agar anak asuhnya semakin termotivasi ketika berjuang di atas lapangan.
Setiap sebelum bertanding, tim pelatih timnas U-16 Indonesia membawa foto-foto orang tua para pemain di ruang ganti.
Tradisi semacam ini diharapkan mampu membakar semangat pemain ketika bertanding.
Sebab, bagaimanapun juga, kematangan mental pesepak bola di usia remaja butuh perhatian khusus.
“Di ruang ganti, kami juga menempel foto-foto orang tua mereka sebelum masuk ke lapangan,” ujarnya.
"Mereka menatap wajah mereka meskipun tidak hadir secara fisik," tutur Bima Sakti.
“Insya Allah, orang tua mereka pasti akan bangga dan mendoakan mereka saat pertandingan. Memang secara mental, mereka masih naik turun.”
Baca Juga Berita Piala AFF U-16 2022 Lainnya:
Timnas U-16 Indonesia Sepi Penonton, PSSI Akan Turunkan Harga Tiket Piala AFF U-16 2022
Bima Sakti Andalkan Putra Eks Striker Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2022
Pelatih Filipina Ungkap Perbedaan Indonesia U-16 dan Skuad U-19 Asuhan Shin Tae-yong