Kisah Kadek Agung: Nyaris Berhenti Main Sepak Bola, Tangisan Orang Tua dan Tekad Kuat Picu Kebangkitan

Gelandang timnas Indonesia, Kadek Agung, menceritakan awal kisahnya ingin menggeluti dunia sepak bola.
Kadek Agung mengatakan kerap diajak sang ayah menonton sepak bola di desanya, Tabanan, Bali.
Karier sepak bola Kadek Agung sempat berakhir karena mengalami kecelakaan parah.

SKOR.id - Gelandang timnas Indonesia, Kadek Agung menyumbang satu gol ke gawang timnas Thailand.

Itu terjadi ketika timnas Indonesia bermain imbang 2-2 dengan timnas Thailand pada Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Kadek Agung berkisah mengenai dirinya tentang mencintai sepak bola sejak kecil.

Anak asli desa Luwus, Tabanan, Bali, kelahiran 25 Juni 1998, itu tumbuh seperti anak kecil lainnya yang menyukai sepak bola.

Ia mengaku menyukai sepak bola karena kerap diajak sang ayah menyaksikan pertandingan di desanya.

"Sejak kecil saya sudah belajar bermain sepak bola. Bagi saya sepak bola adalah segalanya," kata Kadek dalam laman PSSI.

"Bapak sering ajak menonton sepak bola dan lingkungan rumah juga olahraga yang populer adalah sepak bola. Hal inilah yang membuat saya suka dengan sepak bola," Kadek menerangkan.

Dalam suatu kesempatan, dirinya pernah mengikuti seleksi kabupaten dan kota untuk Timnas U-19 Indonesia era Indra Sjafri.

Waktu seleksi semua pemain gabungan, nasib nahas dialami Kadek. Ia mengalami kecelakaan saat pulang sekolah.

"Iya, waktu itu tahun 2014 saya mengalami kecelakaan sepeda motor, harus ada operasi tempurung kaki kiri yang retak," tutur Kadek.

"Jadi istirahat satu tahun, beberapa waktu tidak sadar, saat dekat rumah tiba-tiba saya sudah tidak ingat lagi dan terbangun sudah di rumah sakit," pemain Bali United itu bercerita.

Begitu tersadar, ia sempat berpikir kalau karier sepak bolanya akan selesai. Cedera pada kaki kiranya dikira akan merenggut cita-citanya menjadi pesepak bola papan atas.

Namun Kadek melawannya. Motivasi bangkit dari situasi terpuruk, semangat tinggi demi impiannya sejak kecil. Dia dari awal memang bertekad bulat untuk menjadi seorang pemain lapangan hijau yang handal.

"Orang tua waktu itu sudah menangis karena mereka tahu jika cita-cita saya ingin menjadi pemain sepak bola. Namun saya tidak putus asa, saya semangatkan diri sendiri, dan dengan tekad yang kuat," ujar Kadek.

"Saya sembuh dan sedikit demi sedikit kembali bisa berlatih sepak bola. Butuh waktu satu tahun bagi saya untuk tidak bisa bermain sepak bola dan berjuang pulih kembali,” jelas Kadek.

Mimpi Kadek pun terwujud, dalam usianya saat ini yang menginjak 22 tahun ia menjadi bagian timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Duna 2022.

Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.