- Hakan Sukur dikenal sebagai bintang timnas Turki di Piala Dunia 2002.
- Hakan Sukur sempat terjun ke dunia politik dan kini diusir dari Turki.
- Ia kini hidup sebagai driver taksi online di Amerika Serikat.
SKOR.id - Kisah hidup Hakan Sukur kini sangat berbeda dengan saat ia jadi bintang timnas Turki dulu.
Hakan Sukur dikenal dunia lewat penampilannya bersama timnas Turki pada Piala Dunia 2002.
Saat itu ia membawa Turki hingga meraih peringkat ketiga.
Ia juga tercatat sebagai pencetak gol tercepat Piala Dunia sepanjang masa dengan catatan 11 detik.
Sejak saat itu, Sukur masih terus bermain hingga pensiun bersama Galatasaray pada 2008.
Setelah itu, ia kemudian terjun ke dunia politik bahkan terpilih masuk ke parlemen Turki.
Baca Juga: Filosofi Pelatih Anyar Barcelona Quique Setien: Kuasai Bola, Menang
Keadaan kemudian berbalik untuk Sukur. Ia sempat bersitegang dengan Presiden Turki, Recep Erdogan.
Februari 2016, Sukur dianggap menghina Erdogan di media sosial dan mulai bulan Agustus resmi jadi buronan.
Ia dikatakan terlibat dalam gerakan yang dianggap pemerintah akan melakukan kudeta.
Sukur kemudian harus kabur ke luar negeri. California di Amerika Serikat jadi tujuannya, negara tempatnya berada hingga kini.
"Saya tak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil segalanya," ujar Sukur, dilansir Skor.id dari media Jerman, Welt am Sonntag, seperti diwartakan Football Italia.
"Erdogan mengambil kemerdekaan saya, kebebasan untuk berpendapat, dan pekerjaan saya."
"Tak ada yang bisa menjelaskan peran saya dalam kudeta ini. Saya tak pernah melakukan sesuatu yang ilegal, saya bukan pengkhianat atau teroris."
"Saya mungkin musuh dari pemerintahan ini, tetapi bukan musuh negara Turki, saya cinta negara saya."
Setelah masalah dengan Erdogan, Sukur kemudian mulai menerima ancaman hingga memutuskan pergi ke luar negeri dan bekerja di sana.
Ia sempat membuka kafe sebelum kini bekerja sebagai driver taksi online Uber di AS.
"Saya mulai menerima ancaman. Toko istri saya diserang, anak saya diganggu, ayah saya dipenjara, semua aset saya disita."
"Jadi saya pergi ke AS. Awalnya saya membuka kafe di California, tetapi orang asing terus berdatangan."
"Sekarang saya kerja jadi Uber dan menjual buku."
Baca Juga: Quique Setien Puji Lionel Messi Lebih Baik dari Pele