SKOR.id - David de Gea akhirnya kini memiliki klub baru, Fiorentina, 15 bulan setelah dirinya dan Manchester United resmi berpisah.
David de Gea bergabung ke Fiorentina dengan status bebas transfer, karena setelah lepas dari Manchester United, ia menganggur selama lebih dari satu tahun.
Penjaga gawang asal Spanyol itu dikontrak selama satu tahun oleh Fiorentina, dengan opsi perpanjangan di musim berikutnya.
Selama membela Manchester United, David de Gea dikenal sering melakukan penyelamatan heroik, meski terkadang ia membuat kesalahan dan menjadi kambing hitam kekalahan tim.
Bersama Manchester United, David de Gea tampil dalam 545 pertandingan, selama 12 tahun mengabdi untuk Setan Merah.
Namun, ada kisah di mana pemain berusia 33 tahun itu hampir hengkang ke Real Madrid, dan gagal di detik-detik terakhir.
Kisah gagalnya kepindahan David de Gea dari Manchester United menuju Real Madrid ini melibatkan penjaga gawang lain, Keylor Navas.
David de Gea Gagal ke Real Madrid
Pada deadline day, atau hari terakhir di bursa transfer, 31 Agustus 2015, terjadi kesepakatan pertukaran transfer antara Manchester United dengan Real Madrid.
Man United akhirnya sepakat untuk melepas De Gea, dan mereka akan mendapatkan Keylor Navas dari Real Madrid.
Keylor Navas yang baru semusim merapat ke Real Madrid, masih berada di meja perawatan saat ia menandatangani surat yang menyatakan ia bergabung dengan Manchester United.
Penjaga gawang asal Kosta Rika itu kemudian memutuskan untuk pulang, dan memikirkan apa yang sedang terjadi. Ia tak menyangka hari itu akan menjadi hari terakhirnya bersama Real Madrid.
Apa yang ia lakukan kemudian adalah menangis, ketika memikirkan segalanya yang berlangsung cepat. Namun, apa yang Keylor Navas pikirkan tidak pernah terjadi. David de Gea tak jadi membela Real Madrid, dan ia batal membela Man United.
Semua ini disebut karena lambatnya Man United memproses pembicaraan transfer ini, sehingga transfer yang sudah di depan mata ini urung terwujud.
Klarifikasi Real Madrid
Melalui laman resmi mereka Real Madrid menjelaskan proses kegagalan transfer De Gea dari Man United. Los Blancos membahas detail setiap poin proses transfer kesepakatan pertukaran De Gea dengan Navas.
Berikut ini 10 poin yang disampaikan oleh Real Madrid mengenai gagalnya transer De Gea.
1. Manchester United tidak membuka negosiasi hak federal David de Gea hingga kemarin pagi (31 Agustus 2015).
2. Real Madrid, meskipun mengalami kesulitan dalam melakukan operasi semacam ini pada hari terakhir pendaftaran, setuju untuk memulai pembicaraan ini
3. Ketika Manchester United memasuki negosiasi kemarin pagi, mereka mengajukan tuntutan untuk mencapai kesepakatan dengan pemain Real Madrid, Keylor Navas, untuk dimasukkan ke klub Inggris itu musim ini, dan melaporkan bahwa pihaknya sedang melakukan kontak dengan perwakilan pemain tersebut.
4. Real Madrid dan Manchester United mencapai kesepakatan cepat mengenai transfer kedua pemain tersebut. Setelah penyusunan dokumen kontrak terkait yang diperlukan dan untuk melanjutkan dengan waktu yang cukup untuk memproses FIFA Transfer Matching System (TMS), sebagai entri dalam waktu LFP [La Liga], Real Madrid meneruskan kontrak ke Manchester United pada pukul 13: 39 waktu Spanyol.
5. Manchester United mengirimkan kontraknya delapan jam kemudian, pukul 21:43 waktu Spanyol, termasuk sedikit perubahan. Karena tidak relevan, semua perubahan segera diterima oleh Real Madrid, dengan tujuan untuk mendaftarkan pemain tersebut ke TMS dan liga tepat waktu.
6. Real Madrid, setelah mendapatkan tanda tangan De Gea dan Keylor Navas, mengirimkan surat-surat tersebut ke klub Inggris tersebut dengan kontrak ditandatangani pada pukul 23:32 waktu Spanyol, dan menunggu untuk menerima dokumen yang ditandatangani dari Manchester United.
7. Manchester United mencapai kesepakatan akhir dengan perwakilan Keylor Navas pada pukul 23:53 waktu Spanyol dan pada saat itulah dokumen dikirimkan ke pemain untuk ditandatangani.
8. Manchester United memasukkan data mengenai transfer David De Gea ke TMS tetapi tidak dengan data Keylor Navas pada pukul 00:00 waktu Spanyol, sambil mengirimkan kontrak transfer yang ditandatangani ke Real Madrid pada waktu yang sama. Real Madrid menerima dokumentasi lengkap tersebut pada pukul 00:02 dan mencoba mengakses TMS tetapi sudah ditutup.
9. Pada 00:26 waktu Spanyol, sistem TMS FIFA mengundang Real Madrid untuk menambahkan informasi tentang pemain David De Gea karena jendela transfer Inggris masih dibuka hingga saat ini. Real Madrid, menyadari kemungkinan terjadinya perselisihan dalam transfer pemain tersebut, memutuskan untuk mengirimkan kontrak tersebut ke La Liga, meskipun mengetahui bahwa jendela kesepakatan telah ditutup.
10. Yang pasti, Real Madrid melakukan segalanya yang diperlukan setiap saat untuk menyelesaikan kedua transfer ini.
Tangis Keylor Navas
Bergabung dengan Real Madrid adalah salah satu pencapaian karier terbaik Keylor Navas, sehingga meninggalkan Real Madrid bukanlah pilihan yang akan ia ambil.
Namun, kesepakatan antara timnya dengan Setan Merah membuat Navas harus menerima keputusan itu, ia pun bersiap menuju bandara untuk berangkat ke Inggris.
Keylor Navas pernah membagikan pengalaman mendebarkan ketika menunggu keputusan transfer De Gea.
"Saya sedang menunggu di bandara di ruangan pribadi dan itulah yang diperintahkan kepada saya. Itu adalah titik di mana setiap lima menit segalanya berubah: saya harus pergi ke bandara, dan saya tidak boleh pergi. Tidak ada yang jelas dan saya tidak santai sampai semuanya selesai," ujar Navas.
"Ketika semuanya berlalu dan saya pergi ke kamar saya bersama istri saya, saya mulai memikirkan apa yang terjadi, saya tertawa saja," ujarnya menambahkan.
Momen seperti itu menjadi kenangan yang kurang menyenangkan bagi Navas, ia bahkan sempat ingin menghubungi presiden Real Madrid, Florentino Perez, karena tak mengerti situasi yang sedang terjadi.
"Itu adalah momen yang saya harap tidak akan terjadi lagi karena tidak bagus," ujar Navas.
"Saya menangis bersama istri saya dan memutuskan bahwa saya perlu menyelesaikan masalah ini, jadi saya berbicara dengan presiden (Florentino Perez)," ujarnya.
Agen Navas memintanya agar selalu siap menerima telefon, untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan transfer.
Tangis Navas bahkan pecah ketika ia mengetahui bahwa dirinya akhirnya bertahan, setelah kesepakatan dengan De Gea gagal di detik-detik terakhir.
Eks kiper Levante itu pun akhirnya bertahan, pesawat yang harusnya membawa dirinya ke Manchester tak pernah ia tumpangi.
"Saya menangis malam itu ketika mengetahui saya menginap, itu adalah emosi yang menumpuk. Saya tidak ingin pergi, Madrid adalah rumah saya," ujar Navas.
"Saya tidak pernah ingin meninggalkan Real Madrid. Agen saya menyuruh saya untuk waspada terhadap telepon saya. Kami harus pergi ke Barajas, walaupun sebenarnya saya tidak pernah naik pesawat, saya berada di ruang tunggu," ujarnya.
"Saya pikir jika Tuhan ingin saya meninggalkan Madrid, itu akan menjadi yang terbaik, tapi Dia tidak menginginkan saya dan saya masih di sini," ujar Navas menambahkan.