- Bek Persija Jakarta saat juara musim 2001, Aris Indarto, menyebut laga melawan PSM Makassar, spesial.
- Namun bukan laga final antara Persija vs PSM Makassar yang dimaksud, melainkan babak delapan besar.
- Saat itu Aris Indarto menjadi pengganti Persija, ketika tim tampil dengan 10 pemain akibat kartu merah.
SKOR.id – Pada musim 2001, Persija punya enam bek tengah, yang semuanya sangat diperhitungkan. Dengan keenam bek ini Persija meraih gelar juara liga.
Enam bek Persija pada musim 2001 itu adalah Joko Kuspito, Nuralim, Aris Indarto, Warsidi, Hari Saputra, dan Antoinio "Toyo" Claudio.
Dalam semusim, termasuk fase wilayah, babak delapan besar, semifinal, hingga final, total 31 pertandingan dilakoni Persija dan kebobolan 24 kali.
Berita Persija Lainnya: Kisah Nur Alim, Jabrik dan ''Pak RW'' Stadion Menteng Plus Persija Rasa Bandung Raya
Namun, lini depan Persija cukup tajam, yang itu dibuktikan dengan gelontoran 57 gol, serta Budi Sudarsono menjadi top scorer tim dengan 16 gol.
Satu yang pasti, musim emas itu pertahanan Persija paling menonjol. Selain Nuralim, Joko Kuspito, Antonio Claudio, dan Aris Indarto jadi andalan.
Pada masa itu, pelatih Persija, Sofyan Hadi, sering menerapkan formasi tiga bek sejajar atau pola 3-5-2, dengan dua bek sayap sebagai winger.
Aris Indarto, yang ketika itu bersaing sehat dengan Joko Kuspito, sebab Nuralim dan Toyo tak tergantikan, sering tampil sebagai pengganti yang berpengaruh.
Karenanya, salah satu laga spesial bagi Aris adalah saat melawan PSM Makassar. Namun bukan pada partai final, melainkan saat babak delapan besar.
Dalam pertandingan yang berlansung di Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, itu Macan Kemayoran menang dengan skor 1-0.
Ini jadi kemenangan spesial, sebab Persija sempat bermain dengan 10 pemain, karena Joko Kuspito diganjar kartu merah dan tekanan penuh penonton tuan rumah.
Saat itu Aris Indarto yang tampil sebagai pengganti dan menjadi salah satu pemain penting dengan menahan gelombang serangan Juku Eja, julukan PSM.
“Pada pertandingan itu seluruh pemain Persija membuktikan mental juaranya. Meski kalah jumlah pemain dan tekanan penonton tidak membuat kami gugup,” ujar Aris.
“Kami berhasil menang 1-0 di kandang lawan dan menjadi salah satu pembangkit semangat hingga akhirnya juara di Senayan,” Aris menambahkan.
Berita Persija Lainnya: Kisah Atep Saat Pilih Persija Jakarta atau Persib Bandung
Selain laga melawan PSM, Aris juga terkenang momentum bersama Bambang Pamungkas saat bersama-sama berjuang untuk menjadi juara.
Penyerang legendaris Persija itu merupakan teman sekamar Aris. “Saya juga selalu ingat momen seru dengan Bambang Pamungkas,” katanya.
Hal menarik lainnya, jebolan Diklat Ragunan ini identik dengan nomor punggung 7 yang biasanya digunakan oleh gelandang atau penyerang.