Kisah antara Kamaru Usman, Sang Ayah, dan Sebuah Penjara Federal di Texas

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Dari 2015 hingga 2019, UFC selalu menayangkan pertarungan juara bertahan kelas welter Kamaru Usman di tv satelit, yang bisa diakses semua orang.
  • Itu permintaan langsung dari petarung MMA yang baru saja mengandaskan Jorge Masvidal dalam duel UFC 251 di Abu Dhabi.
  • Kamaru Usman ingin aksi tarungnya bisa disaksikan langsung oleh ayahnya saat mendekam di penjara Seagoville, Texas, sejak 2010.

SKOR.id – Selama 2015 hingga 2019, petarung mixed martial arts (MMA) Kamaru Usman sudah bertarung 11 kali di arena UFC, termasuk pertarungannya di TUF.

Tetapi, meskipun tidak terkalahkan, Kamaru Usman ternyata tak pernah sekali pun membuat penampilan tunggal pada tayangan berbayar pay-per-view (PPV).

Colby Covington, salah satu saingan Kamaru Usman yang paling sengit, sebenarnya pernah menggunakan fakta itu untuk melawannya selama konferensi pers pada 2018.

Ketika itu Colby Covington mengatakan agar Usman "tetap berpegang teguh pada saluran tv nasional" karena ia tidak cukup populer untuk tayangan berbayar.

Sedikit yang tahu bahwa di balik layar Usman meminta pihak UFC untuk tidak memasang pertarungannya di siaran PPV sampai dia memperjuangkan gelar dan tak punya pilihan.

Karena dia tahu kamp penjara Seagoville tidak akan membeli tontonan PPV untuk ayahnya, Muhammed Nasiru Usman, selama menjalani hukuman di lembaga itu.

Tetapi, bukan karena malu punya ayah di penjara hingga baru awal tahun 2019 lalu Usman mengungkapkan situasi Muhammed itu kepada dunia.

Muhammed ditangkap pada suatu pagi selama musim panas 2009 oleh sebuah tim SWAT di kediamannya di Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS).

Istrinya, Afishetu P. Usman, ingat ketika salah seorang anggota SWAT sontak mengamankan putranya, Usman, yang berusia 20 tahun, ketika membukakan pintu.

Agen federal menahan Muhammed dan mendakwanya dengan beberapa tuduhan penipuan health care, di antaranya mengklaim ambulans perusahaan sebagai miliknya sendiri.

Dan, pada Mei 2010, 11 bulan setelah penangkapannya, Muhammed dinyatakan bersalah atas 14 tuduhan federal.

Pria asal Nigeria itu divonis penjara 180 bulan (15 tahun) dan harus mengembalikan uang sebesar 1,3 juta dollar AS (sekitar Rp18,7 miliar).

Alhasil Muhammed lebih sering melihat prestasi atletik putranya dari penjara daripada secara langsung dan Usman memastikan itu yang terjadi.

Ruang Televisi

Menurut buku pegangan Lembaga Pemasyarakatan Federal di Seagoville, Texas, ada enam buah televisi satelit untuk sekitar 175 narapidana di sana.

Televisi akan tersedia mulai pukul 6 pagi hingga tengah malam pada hari Jumat dan Sabtu.

Biasanya para sipir bisa kapan saja membubarkan para napi jika level kebisingan mereka tak bisa dipertahankan lagi.

Tidak ada pengecualian formal untuk aturan ini. Protokol penjara tak bisa dinegosiasikan.

Namun, setiap narapidana yang menghuni lembaga itu antara periode 2013 hingga 2020 akan mengungkapkan perihal satu pengecualian.

Selama tujuh tahun terakhir, tiap kali ada jadwal tarung Kamaru Usman, seluruh napi akan berdesak-desakan memenuhi ruang televisi dan tidak berhenti bersorak hingga usai.

Keenam televisi itu, yang biasanya dibagi rata untuk para tahanan, semuanya dialihkan ke siaran UFC. Perpustakaan, asrama, dan ruang serbaguna penjara pun kosong melompong.

Pada saat itu pula definisi "tingkat kebisingan yang sesuai" pun berubah, Tak jarang petugas lembaga pemasyarakatan itu sengaja melewatkan jam malam.

"Sejujurnya saya tidak bisa menyebut ada hal lain yang paling kami nantikan," kata Dee Ray, seorang narapidana pada 2007-13 dan 2017-20.

"Tak ada yang bisa menggantikannya. Itu momen saat semua orang berkumpul - kulit hitam, putih, Meksiko - dan menikmati perayaan. Kami bahkan tidak memikirkan apa yang kami lakukan selama itu."

Lagipula, Usman pun tidak pernah mengecewakan mereka.

Bahkan, sebelum kemenangannya atas Jorge Masvidal di UFC 251 pada Minggu siang tadi di Abu Dhabi, Usman selalu memenangkan setiap pertarungannya.

Selepas tontonan itu, biasanya para napi pergi tidur, memimpikan kemenangan Usman, lalu menghabiskan waktu berhari-hari untuk membahas detailnya.

Dan semua itu bisa terjadi karena faktor Muhammed yang tidak lain adalah ayah Kamaru Usman.

Dalam salah satu kunjungan pertamanya ke Seagoville, sebelum kemunculannya di TUF pada 2015, Usman mengetahui tentang ruang televisi itu.

Ia pun menyadari ayahnya memiliki akses ke televisi yang bisa menayangkan siaran UFC.

Meskipun Usman terbiasa bertarung tanpa kehadiran ayahnya, dia pikir Muhammed mungkin membutuhkannya pada saat itu dalam hidupnya.

"Jika Anda berada di tempat seperti itu, mudah untuk merasa Anda hanya orang buangan. Tak ada yang peduli. Anda tak memiliki siapa pun yang menunggu Anda," kata Usman.

Setidaknya, walau hanya lewat layar tv, ada rasa bangga dalam diri Usman bahwa ia bisa mempertontonkan kemampuannya kepada ayahnya.

Maklum, bahkan ketika Usman memperlihatkan ketertarikan pada gulat sejak remaja, ayah ibunya tidak pernah menontonnya bertarung.

Restu sang Ayah

Sekarang UFC tak perlu lagi menepati janji untuk tidak memasang pertarungan Usman yang berdarah Nigeria itu dalam tayangan PPV.

Siang tadi, Usman berhasil mempertahankan gelar kelas welter dalam duel UFC 251 atas petarung asal Amerika, Jorge Masvidal.

Muhammed pun telah dibebaskan dari Penjara Federal Seagoville pada Februari 2020 setelah menjalani hampir 10 tahun dari total hukuman 15 tahun.

Usman menjalani hampir separuh hidupnya tanpa akses langsung ke ayahnya, tapi petarung berumur 33 tahun itu tak pernah membencinya.

“Saya terbiasa untuk tidak bergantung pada sosok ayah. Yang penting saya tahu siapa ayah saya dan tahu dia mencintai saya,” Usman menuturkan.

Muhammed berimigrasi ke AS dari Nigeria pada 1989 ketika Usman baru umur dua tahun.

Dia awalnya bermaksud untuk menyelesaikan pendidikan di bidang studi farmasi lalu kembali ke Nigeria, tapi ia malah memutuskan membawa ketiga putranya ke AS.

Butuh waktu enam tahun bagi Muhammed untuk memboyong keluarganya ke Dallas  walau kondisi keuangan mereka tidak seketika membaik.

Hingga Mohammed terjerumus dalam aksi penipuan dan harus menebusnya dengan hidup di balik jeruji penjara sejak 2009.

Situasi Mohammed itu malah menjadi pemicu Usman untuk serius menekuni karier tarung seni bela diri campuran secara profesional.

Percakapan antara bapak anak itu berlangsung melalui kaca kunjungan di pusat penahanan Seagoville di Dallas.

"Dia datang kepada saya dan mengatakan dia ingin menjadi petarung profesional," kata Muhammed, dikutip dari ESPN.

"Dia memiliki beberapa video latihan di ponselnya, dan menunjukkannya pada saya melalui kaca pembatas ruang kunjungan penjara.”

Sebenarnya, dalam hatinya, Mohammed menginginkan karier yang lain untuk anak lelaki kebanggaannya tersebut. “Saya hanya memberinya restu."

Faktanya bagi banyak napi di Seagoville, Kamaru Usman adalah koneksi ke dunia luar. Setiap kali ia mengunjungi ayahnya, ia selalu menyempatkan diri bertemu para napi di sana.

"Kamaru Usman memberi saya sesuatu untuk dinanti-nantikan," kata David Pettiette, napi Seagoville dari 2013 hingga 2020.

Kamaru Usman membuat waktu saya di penjara berlalu lebih cepat."

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Entertainment Lainnya:

Baca Juga: Mengintip Fasilitas dan Cara Kerja Para Tukang Cukur Bintang-bintang NBA Di Orlando

Baca Juga: NBA: PJ Tucker Bawa 60 Pasang Sneaker Ke Florida, Tak Sabar Bermain Basket Lagi Demi Putranya

Source: ESPN

RELATED STORIES

UFC Gandeng VENUM sebagai Penyedia Apparel Resmi Musim 2021

UFC Gandeng VENUM sebagai Penyedia Apparel Resmi Musim 2021

Pertarungan bebas UFC mengikat kerja sama anyar dengan apparel VENUM sebagai mitra resmi mereka mulai 2021.

Kamaru Usman Siap Ladeni Conor McGregor jika Tertarik Comeback

Selain Conor McGregor, pemegang gelar kelas welter UFC Kamaru Usman juga tertarik melawan mantan juara dua divisi, Georges St-Pierre.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Tim Putra Indonesia Segrup Filipina, Tim Putri Bertemu Vietnam

Timnas Voli Putra dan Putri Indonesia sudah mengetahui calon yang akan dihadapi di SEA Games 2025.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 19:35

Livoli Divisi Utama

Other Sports

Penghargaan Individu Livoli Divisi Utama 2025: Medi Yoku dan Boy Arnez MVP

Bersamaan dengan berakhirnya Livoli Divisi Utama 2025, para pemain terbaik pun diumumkan.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 18:51

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

Bakal Diikuti 3000 Pelari, LRT Run 2025 Sajikan Rute Spesial

LRT Run 2025 sekaligus mengajak masyarakat hidup lebih sehat dan produktif.

Sumargo Pangestu | 20 Oct, 18:20

Logo PBSI

Badminton

Diikuti Apri/Fadia, Indonesia Masters 2025 Jilid II Siap Digelar di Deli Serdang

Berlangsung 21-26 Oktober, Indonesia Masters 2025 menyediakan hadiah total sekitar Rp1,8 miliar.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 16:58

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

SEA Games 2025: Timnas Futsal Indonesia Langsung Lawan Empat Negara, Putri Dibagi

SEA Games 2025 di Thailand mempertandingkan futsal putra dan putri, Indonesia mengirimkan tim untuk keduanya.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 16:23

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 20 musim baru, EPA Super League U-20 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-20 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-20 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:50

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:30

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:22

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 16 musim baru, EPA Super League U-16 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-16 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-16 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:22

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. (Andreas Jovi Arnanda/Skor.id)

Badminton

Arti Gelar Denmark Open 2025 bagi Jonatan Christie

Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, ungkap kunci suksesnya taklukkan Shi Yu Qi di final Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 15:13

Load More Articles