- Pada 1 Agustus 2008, Persib Bandung mengalami hal tidak mengenakkan terkait kompetisi.
- Dua pertandingan kandang Persib tak mendapat izin karena ada Pilkada di Kota Bandung.
- Hal sama dialami Persija Jakarta yang juga tak bisa menggelar laga kandang karena Pilkada.
SKOR.id - Persib Bandung dan Persija Jakarta ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisah. Dalam sepak bola Indonesia, keduanya adalah rival.
Seperti pada 1 Agustus 2008, ketika Polda Metro Jaya melarang dan tak memberi izin pertandingan kandang Persija, Persib pun mengalami hal serupa.
Selain tidak mendapat rekomendasi dari pengelola Stadion Si Jalak Harupat, panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib juga tak dapat izin dari Polda Jabar.
Akibatnya, ketika itu dua pertandingan kandang Persib saat menjamu Persik Kediri (5/8/2008) dan Arema Malang (11/8/2008) ditunda.
Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan, kala itu mengaku prihatin. Sebab, sebelum adanya larangan, pihaknya sudah menempuh jalur yang benar dan runut.
Iwan mengatakan, Panpel Persib telah melaksanakan prosedur resmi dan lobi-lobi untuk pelaksanaan pertandingan Persib melawan Persik dan Arema.
Langkah-langkah yang sudah ditempuh di antaranya pemberitahuan kepada BLI (Badan Liga Indonesia), prosedur peminjaman lapangan, dan izin keramaian.
Bahkan, hal tersebut sudah dilakukan sejak 10 Juli 2008 sebagai antisipasi serta mendukung suksesnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Bandung.
"Tetapi keputusan finalnya ada di pihak Polda yang tak memberikan izin kepada Panpel. Alasannya, berbenturan dengan agenda Pilwakot di Kota Bandung," kata Iwan.
Keputusan itu disampaikan Kabid Humas Polda Jabar, Dade Achmad, yang meneruskan pernyataan Kapolda Jabar, Susno Duadji.
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa tidak diberikannya izin keramaian sebagai bentuk antisipasi terulangnya kembali tindakan anarkis oknum bobotoh.
Ini menjadi kerugian bagi Panpel Persib, sebab uang para calon penonton dari pesanan tiket yang sudah disetorkan sejak 29 Juli, terpaksa dikembalikan.
"Ini sebagai bentuk konsekuensi dan kami berjanji akan mengembalikan uang tersebut, sejak kami membuka pesanan tiket," kata Iwan.
Dengan keputusan Polda Jabar, panpel tak bisa menolak. Panpel Persib tetap mengambil hikmah dan berjanji akan tetap bekerja secara profesional.
"Bahkan, imbauan-imbauan kepada seluruh bobotoh untuk menonton dengan tertib dan tidak mengulangi lagi sikapnya akan terus kami lakukan," kata Iwan.
Sesuai petunjuk Ketua Harian Persib Edi Siswadi saat itu, langkah panpel berikutnya adalah mengirimkan surat kepada BLI guna merevisi jadwal pertandingan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Persib Lainnya:
Kisruh Kompetisi, Persib Nyaris Dibubarkan Sembilan Tahun lalu
1 Agustus Tujuh Tahun Lalu, Persib dan Sepak Bola Jabar Berduka
Persib Tetap Upayakan Bisa Gunakan Stadion GBLA sebagai Homebase