- Memiliki skuad mentereng, Sriwijaya FC gagal berbicara jauh pada Piala AFC 2010.
- Persiwa Wamena juga malah menjadi bukan-bulanan pada Piala AFC 2010.
- Sriwijaya FC hanya mampu lolos hingga 16 besar Piala AFC 2010, sedangkan Persiwa terpuruk pada fase grup.
SKOR.id - Piala AFC 2010 adalah edisi kedua, di mana klub Indonesia berpartisipasi pada turnamen kasta kedua antar klub-klub Asia.
Pada edisi kali ini, Sriwijaya FC dan Persiwa Wamena menjadi wakil Indonesia untuk Piala AFC 2020.
Sebagai runner-up Indonesia Super League musim 2008, Persiwa berhak tampil langsung pada fase grup Piala AFC 2010.
Sedangkan Sriwijaya FC sempat bertarung untuk play-off Liga Champions Asia 2020, sebelum akhirnya terlempar ke Piala AFC 2020.
Kala itu, tiket tampil pada kompetisi level kontinental didapat tim berjuluk Laskas Wong Kito tersebut dari status mereka sebagai jawara Piala Indonesia 2008-2009.
Kiprah kedua tim sebagai wakil Indonesia pada Piala AFC 2010 saat itu ibarat bumi dan langit.
Meskipun belum mencatat prestasi membanggakan, paling tidak pencapaian Sriwijaya FC terbilang lumayan dan jauh lebih baik ketimbang Persiwa.
Skuad asuhan Rahmad Darmawan lolos hingga babak 16 besar. Meskipun, ekspektasi publik terhadap Sriwijaya FC kala itu begitu tinggi dan lebih dari sekadar 16 besar.
Cetak Gol, Eks-pilar Bali United Buka Kans Klubnya Juarai Liga Vietnam 1 https://t.co/tLXyk7vLo0— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 12, 2020
Bagaimana tidak, Sriwijaya FC berbekal skuad mentereng untuk tampil di Piala AFC 2010.
Saat itu mereka diperkuat gabungan pemain lokal berpengalaman dan pilar asing yang cukup mumpuni.
Sebut saja di bawah mistar gawang, ada dua nama jempolan Hendro Kartiko dan Ferry Rotinsulu.
Lalu lini belakang, Sriwijaya FC punya Isnan Ali, Ambrizal, Charis Yulianto, Bobby Satria, dan Christian Worabai. Mereka bek pilihan terbaik yang dimiliki Rahmad Darmawan.
Mereka ditopang oleh bek asing andalan timnas Singapura saat itu Precious Emuejeraye.
Bergeser ke sektor tengah, Sriwijaya FC diperkuat Ponaryo Astaman, Mustopa Aji, Oktavianus Maniani, dan Muhammad Nasuha.
Ada pula trio penyerang asing atas nama Keith Kayamba Gumbs, Anoure Obiora, dan striker timnas Uzbekistan Pavel Solomin. Itu jaminan bagus daya gedor Laskar Wong Kito.
Terbukti, sepanjang putaran grup, Sriwijaya FC cukup digdaya atas lawan-lawannya.
Sriwijaya FC mengais empat kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan pada fase penyisihan.
Laskar Wong Kito bahkan menjadi tim tersubur dengan mencetak gol terbanyak fase grup Piala AFC 2010 dengan koleksi 17 gol.
Catatan mereka unggul satu gol lebih banyak dari tim asal Qatar, Al-Rayyan.
Keluar sebagai juara Grup F, Sriwijaya FC justru harus menghadapi lawan yang cukup kuat dari Thailand, Thai Port (kini Port FC).
Virtual Wushu Championships jadi inovasi PB WI dalam menggelar sebuah kejuaraan.Dikirim oleh Skor Indonesia pada Senin, 12 Oktober 2020
Hasilnya, meski diuntungkan menjadi tuan rumah, Sriwijaya harus mengakui keunggulan lawannya itu dengan skor telak 1-4. Sriwijaya FC pun tersingkir.
Meskipun, pencapaian tersebut sejatinya sudah sesuai target pelatih Rahmad Darmawan.
Pria asal Lampung tersebut, seusai timnya tereliminasi dari play-off Liga Champions Asia 2010, mengatakan target Sriwijaya FC paling tidak lolos hingga 16 besar Piala AFC 2010.
Sementara itu, kiprah Persiwa Wamena sebagai tim Papua lainnya yang tampil di ajang kontinental selain Persipura Jayapura (pada putaran grup Liga Champions Asia) justru memilukan.
Tampil mengejutkan dengan menjadi runner-up kompetisi domestik, Persiwa Wamena justru menjadi bulan-bulanan pada Piala AFC 2010.
Dari enam laga yang dimainkan, klub berjulukan Badai Pegunungan Tengah itu hanya meraih satu poin, dari lima kekalahan dan satu imbang.
Padahal kala itu, skuad asuhan Zaenal "Zapello" Abidin, bermaterikan pemain yang juga tak kalah bagus.
Ada Pieter Rumaropen, Yesaya Desnam, Isak Konon, Habel Satya, Vendry Mofu, dan dua pemain asing Boakay Foday serta Erik Weeks Lewis.
Pencapaian tersebut menjadikan Persiwa sebagai tim Indonesia pertama yang gagal lolos dari putaran grup Piala AFC.
Beberapa faktor memengaruhi kegagalan Persiwa pada ajang kontinental. Salah satunya tampil tidak di markas mereka sendiri yakni Stadion Pendidikan di Wamena.
Stadion Pendidikan tidak lolos verifikasi untuk menggelar laga kandang Persiwa di Piala AFC 2010, sehingga main di Stadion Gajayana, Kota Malang sebagai homebase.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Piala AFC lainnya:
Indonesia Tanpa Wakil di LCA, Bali United dan PSM Menunggu Nasib di Piala AFC 2021