- Pelatih anyar Persis Solo, Eko Purdjianto, menceritakan pahit-manis pengalamannya sebagai pemain dan pelatih.
- Eko Purdjianto mengakhir kariernya pada usia 31 tahun karena cedera lutut.
- Eko Purdjianto pernah membawa timnas U-19 Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 2013 dan pernah pula mengalami kegagalan dalam bisnis.
SKOR.id - Perjalanan karier pelatih Persis Solo, Eko Purdjianto, sempat mengalami pasang surut. Hal itu sudah ia rasakan sejak masih menjadi pemain.
Eko Purdjianto akan menjadi nakhoda tim Persis Solo dalam mengarungi kompetisi Liga 2 2021.
Hengkang dari kursi asisten pelatih Bali United, Eko Purdjianto menerima tawaran menjadi juru strategi Persis.
Eko Purdjianto adalah mantan pemain sepak bola yang berposisi sebagai bek. Ia juga menjadi langganan timnas Indonesia medio 1999-2001.
Jauh sebelum itu, Eko Purdijanto juga merupakan anggota PSSI Primavera yang menimba ilmu di Italia pada 1993-1995.
Namun, tak seperti kebanyakan pemain jebolan Primavera yang kariernya bersinar hingga pensiun, Eko Purdjianto sempat mengalami pergulatan batin di pengujung kariernya sebagai pesepak bola.
Eko pindah dari tim yang ia bela sejak 2003, PSIS Semarang Setelah itu, kariernya terus menurun karena digerogoti cedera.
Lelaki 45 tahun itu sempat membela Persema Malang pada 2006 sebelum memutuskan pensiun di Persitara Jakarta Utara setahun kemudian.
Api semangat Eko Purdjianto sejatinya masih besar untuk melanjutkan kariernya sebagai pemain, namun cedera di lutut membuat perjalannya terhenti pada usia 31 tahun.
"Setelah dari Persitara mau mencoba masuk klub lagi ternyata enggak bisa," ujar Eko Purdjianto kepada Skor.id, Minggu (11/4/2021).
Cedera yang dialami Eko terbilang parah. Dua lututnya, kanan dan kiri, mengalami masalah pada dua kesempatan berbeda.
Pertama, lutut kiri Eko mengalami cedera saat trial di klub Swedia, Helsingborg, usai mengikuti program PSSI Primavera.
Sementara yang kedua, di lutut kanan, dialami Eko kala mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia di Bulgaria bersama Ivan Kolev.
"Akhirnya saya ambil kursus lisensi kepelatihan B Nasional. Sebelumnya saat masih main saya sudah mencicil punya lisensi C Nasional," kata Eko.
Karier kepelatihan Eko dimulai sebagai asisten pelatih PSIS Semarang pada 2008-2009. Selanjutnya ia pindah ke PS TNI (sebelum bernama PS TIRA).
Pada 2010 ia kembali ke PSIS Semarang dan melanjutkan kursus kepelatihan C AFC yang menggantikan lisensi nasional pada 2012.
Di situlah ia bertemu Indra Sjafri, sosok yang menurut Eko sangat berjasa dalam karier kepelatihannya.
MENCETAK JUARA PIALA AFF U-19
Di kursus kepelatihan C AFC di Kompleks Stadion Bea Cukai, Jakarta, Indra Sjafri menjadi pembicara dan membawakan materi soal sepak bola grasroots.
Eko yang masih menjadi asisten pelatih PSIS Semarang pun mendapat tawaran untuk mengisi posisi kepelatihan timnas U-19 Indonesia.
"Saya didekati coach Indra Sjafri untuk dimintai menjadi asistennya. Kemudian saya minta izin ke PSIS, tapi ternyata tidak diizinkan oleh klub karena PSIS akan main di 12 besar (Liga Indonesia)," Eko mengisahkan.
Meski Eko tak diizinkan keluar dari PSIS, Indra Sjafri tetap menunggu lelaki asal Semarang, Jawa Tengah, itu.
Akhirnya izin itu keluar, Eko Purdjianto pun resmi menjadi asisten pelatih timnas U-19 Indonesia mendampingi Indra Sjafri. Namun ia juga masih diminta membantu PSIS.
"Ternyata saya masih ditunggu. Saya kira sudah dapat pelatih, ternyata diizinkan PSIS ke timnas, tapi masih membantu klub juga," ucap Eko.
"Jadi saya bolak-balik Semarang-Jogja (tempat seleksi timnas U-19). Pas seleksi saya datang ke Jogja, terus pulang ke Semarang," kata Eko.
Eko turut berperan dalam melahirkan generasi emas timnas Indonesia. Pemain bintang masa depan seperti Evan Dimas, Hansamu Yama, Zulfiandi, dan Hargianto, lahir dari seleksi tersebut.
Pada akhirnya, timnas U-19 Indonesia yang dipimpin oleh Indra Sjafri dan didampingi Eko Purdjianto mencetak sejarah dengan menjadi juara Piala AFF U-19 2013.
Kombinasi Indra Sjafri-Eko Purdijanto berlanjut di Bali United. Selepas membawa timnas Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19, Indra Sjafri diajak mendirikan Bali United pada 2015.
Indra dan staf kepelatihan timnas U-19 ditunjuk memimpin Bali United. Kala itu, pelatih asal Sumatra Barat tersebut kembali mengajak serta Eko Purdjianto.
Indra dan Eko membangun skuad Bali United dari 0, mengingat tim ini baru terbentuk. Namun kebersamaan keduanya tak lama, Indra Sjafri lantas diminta menangani timnas U-22 Indonesia sedangkan Eko Purdjianto tetap di Bali United.
Selain Indra Sjafri, sosok lain yang berjasa dalam karier Eko Purdijanto adalah Danurwindo. Oleh Eko, Danurwindo sudah dianggap selayaknya sosok ayah.
Eko sudah mengenal Danurwindo sejak lama, bahkan hingga saat ini ia mengaku masih kerap berkomunikasi dengan mantan Direktur Teknik PSSI itu.
BISNIS GAGAL MENGANTARKAN JADI PELATIH
Eko Purdjianto sempat menggeluti dunia bisnis sebelum terjun sebagai pelatih. Ia mengaku, pengalaman pahit dalam merintis usaha pernah ia rasakan.
"Sudah sempat bikin bisnis, jatuh-bangun jatuh-bangun, jatuhnya lama juga pernah. Karena enggak di bidangnya kan," ucap eks pemain Pelita Jaya itu.
"Saya sudah mencoba di bidang usaha truk trailer, untuk ekspedisi itu. Saya punya truk trailer di pelabuhan Semarang, saya sewakan untuk angkut-angkut kontainer itu.
"Tapi enggak jalan, terpaksa saya mulai merintis sebagai pelatih. Karena memang sudah punya sertifikat B nasional, ya walaupun belum A sih," ujarnya.
Kegagalan di dunia usaha ternyata membuka pintu untuk Eko Purdjianto menjadi pelatih. Selain juara di timnas U-19, kemudian juara Liga 1 2019 bersama Bali United, Eko juga pernah mencicipi pengalaman menjadi pelatih kepala.
Tepatnya memimpin tim Indonesia U-20 All Stars di ajang U-20 International Cup 2019. Eko Purdjianto dipercaya memimpin Bagus Kahfi dan kolega melawan tim junior Real Madrid, Inter Milan, dan Arsenal.
Kini, Eko Purdjianto mengemban tugas baru. Per 21 Maret lalu, Eko Purdjianto resmi ditunjuk menjadi pelatih tim Liga 2, Persis Solo.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Eko Purdjianto Lainnya:
Bali United Punya Pengganti Eko Purdjianto, Sosok yang Dua Kali Juara di Persija
Eko Purdjianto Pamit dari Bali United, Ini Kata Stefano Cugurra
Perintah Eko Purdjianto ke Semua Pemain Bali United saat Latihan Belum Terlaksana