SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku sedang mempunyai rencana bagi para pemain timnas U-20 Indonesia bermain untuk Bhayangkara FC.
Tujuan Erick Thohir itu tentu untuk memberikan kesempatan para pemain muda mengasah skill.
Selain itu, mereka juga untuk terus mempunyai pengalaman dalam pertandingan di kompetisi Liga 1 musim depan.
Menteri BUMN itu juga mengungkapkan, langkah ini sedang dalam pembicaraan dengan COO Bhayangkara, Sumardji.
Dia ingin para pemain timnas U-20 Indonesia terus mempunyai pengalaman dan mengembangkan kualitas mereka.
Sebab, mereka akan menjadi tulang punggung skuad Garuda Muda pada masa yang akan datang.
"Kami sedang berbicara dengan Bhayangkara FC, dengan pemiliknya, bahwa Indonesia U-20 itu adalah tim inti masa depan timnas kita," kata Erick Thohir.
Diketahui, selain menjadi COO Bhayangkara, Sumardji juga menjadi salah satu anggota komite eksekutif (Exco) PSSI di kepengurusan saat ini.
Selain itu, Sumardji juga kerap dipercaya oleh PSSI untuk menjadi manajer timnas Indonesia.
Oleh karenanya dengan sinergi tersebut Erick Thohir berharap bisa membangun skuad Garuda Muda dengan pemain yang berkualitas pada masa depan.
Namun memang tidak semua pemain Indonesia U-20 dibawa ke Bhayangkara FC. Hanya para pesepak bola yang kekurangan menit bermain dan yang belum mempunyai klub.
"Kalau ada beberapa pemain Indonesia U-20 yang belum punya klub atau timnya berpikir belum tentu bisa bermain, mereka bisa dimasukan ke satu tim ini," ujar Erick Thohir.
"Karena selain mempunyai talenta, mereka harus berlatih dengan benar dan diberikan jam terbang. Itu yang diperlukan untuk meningkatkan prestasi dan kualitas."
Erick Thohir menambahkan, rencana menitipkan para pemain Indonesia U-20 ke Bhayangkara FC terpaksa harus dilakukan.
Sebab, PSSI tidak mungkin untuk membuat klub khusus untuk para pemain yang gagal tampil di Piala Dunia U-20 2023 ini.
"Tidak bisa dong. Nanti jumlah pesertanya bertambah. Sekarang di Liga 1 saja sudah ada 18 klub. Kalau tambah satu tim lagi, jadi aneh," ucap Erick Thohir.
"Sebanyak 18 klub saja sudah bingung untuk atur-atur. Jadi ada 18 tim, kami pakai satu. Toh, ada paradigma yang sama di dunia olahraga lain, contohnya bola basket."
"Apakah itu bagus? Kami review buat di sepak bola, bagus atau tidak. Kan, kami tidak bisa bilang salah atau benar. Ditaruh dahulu, dibentuk dulu, nanti kami lihat hasilnya," ucapnya.