- Diego Maradona meninggalkan berjuta cerita sebagai seniman lapangan hijau.
- Salah satu cerita yang paling ikonik adalah kemasyhuran Maradona ketika melakukan pemanasan.
- Dituturkan Jurgen Klinsmann, sihir Maradona ketika melakukan pemanasan membuat pemain VfB Stuttgart terpana.
SKOR.id - Kabar meninggalnya legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, menyisakan berbagai cerita soal sang megabintang.
Diego Armando Maradona meninggal dunia pada usia 60 tahun, Rabu (25/11/2020) malam WIB.
Diego Maradona mengembuskan napas terakhir karena mengalami henti jantung.
Meski kini telah tiada, Diego Maradona masih diakui oleh banyak orang sebagai pesepak bola terhebat sejagad.
Pujian tersebut tak berlebihan, mengingat banyaknya pesepak bola yang juga memuji talenta luar biasa yang dimiliki Maradona.
Skill olah bola yang menawan menjadi salah satu andalan Maradona. Ia adalah seniman di lapangan hijau.
Satu cerita soal kepiawaian Maradona mengolah si kulit bundar pernah disampaikan oleh legenda Jerman, Jurgen Klinsmann.
Klinsmann pernah berhadapan dengan Maradona pada final Piala UEFA (sekarang Liga Europa) 1988-1989. Kala itu Klinsmann membela VfB Stuttgart dan Maradona bermain di Napoli.
Mantan pelatih timnas Amerika Serikat itu mengungkapkan yang terjadi pada timnya ketika berjumpa dengan Maradona.
Bahkan, Klinsmann mengakui, Stuttgart, sudah terpapar sihir Maradona sebelum wasit meniup peluit tanda mulainya pertandingan.
"Ada sekitar 70 ribu penonton di stadion dan Maradona mulai masuk ke lapangan. Kami (Stuttgart) berada di sisi yang lain dan seperti tim Jerman lainnya kami pemanasan dengan serius dan fokus," kata Klinsmann dilasnir dari ESPN.
"Kemudian musik dimainkan, sebuah lagu berjudul Live is Life, Maradona mulai juggling mengikuti irama lagu. Kami tak bisa melakukan apa-apa kecuali menghentikan pemanasan dan menyaksikan apa yang ia lakukan," Klinsmann melanjutkan.
Lagu Live is Life adalah lagu yang dibawakan grup band asal Austria, Opus. Lagu itu kerap diputar di Stadion San Paolo, markas Napoli, sebelum pertandingan dimulai untuk memberi semangat kepada para pemain.
Dalam sebuah video yang sangat ikonik, terlihat sosok Maradona tengah memulai pemanasan untuk laga semifinal Piala UEFA melawan Bayern Munchen.
Awalnya Maradona melakukan pemanasan tanpa bola. Ia meliak-liukkan badannya untuk meregangkan seluruh otot di tubuhnya.
Gerakan badan Maradona terlihat sangat ritmis dengan lagu yang diputar sebagai backsound.
Tak cukup sampai di situ, dengan sepatu yang belum tertali sempurna, Maradona memulai atraksi dengan bola.
Juggling-juggling kecil ia lakukan, terkadang menendang bola jauh ke atas dan menerimanya dengan sempurna. Apa yang dilakukan Maradona itu terlihat sangat mudah baginya.
Ia juga melakukan juggling sambil berjalan, menghasilkan gerakan yang indah nan atraktif.
"Maradona juga melakukan juggling dengan pundaknya. Pemanasan yang kami lakukan akhirnya berhenti total karena kami terpana menyaksikan orang ini melakukan atraksi," Klinsmann mengenang momen tersebut.
Maradona akhirnya membawa Napoli menjadi juara Piala UEFA 1988-1989 dengan mengalahkan Stuttgart yang diperkuat Klinsmann.
Pada leg pertama Napoli menang 2-1, Maradona mencetak satu gol dari titik putih. Sementara pada leg kedua di markas Stuttgart, Napoli menahan imbang tuan rumah dengan skor 3-3.
Agregat 5-4 pun membawa Napoli menjadi juara Piala UEFA pada musim tersebut.
Itu adalah gelar pertama dan satu-satunya Napoli di kompetisi Eropa. Pada musim itu, Il Partenopei juga sukses menyandingkan gelar tersebut dengan scudetto Serie A.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Diego Maradona Lainnya:
Gelandang Bali United: Diego Maradona Takkan Pernah Dilupakan Dunia
11 Pemain Legenda Terbaik, Duet Pele-Maradona di Lini Depan
Cuma 2 Anak Diego Maradona yang Ucapkan Perpisahan di Media Sosial