- Berdarah Iran dan Filipina serta lahir di Swedia, Omid Nazari sangat menikmati karier sepak bolanya di Asia.
- Gelandang Persib, Omid Nazari bercerita soal karier sepak bolanya di Asia.
- Meski memiliki basic main dari Eropa sejak junior, Omid Nazari cukup kerasan berkarier di sepak bola Asia.
SKOR.id - Pemain asing Persib Bandung, Omid Nazari, bercerita tentang pengalaman dan suka dukanya selama meniti karier di Asia.
Bersama Persib Bandung, Nazari memang berstatus sebagai pemain asing dengan paspor negara Asia.
Omid Nazari tercatat memegang paspor Iran dan sempat memperkuat timnas Iran dalam beberapa laga internasional.
Selain itu, Nazari juga memiliki darah Filipina, karena ibunya memang berasal dari negara ini. Sementara itu, ayahnya berasal dari Iran.
Berita Persib Lain: Infografis: Best XI Persib Bandung Sepanjang Masa Versi Yudi Guntara
Meski begitu, karier sepak bola Nazari tak dimulai di Filipina ataupun Iran, melainkan Swedia.
Baca Juga: 8 Pelatih Asing Persebaya Sampai 2020, Satu Nama Hanya Kerja Sebulan
Hal tersebut dikarenakan Nazari lahir dan tumbuh di Swedia. Dia memulai karier profesionalnya sebagai pesepak bola untuk klub Liga Swedia, Malmo FF.
Sayangnya, karier Nazari di Swedia tidak berjalan mulus. Setelah memperkuat FC Rosengard pada 2015, Nazari pun memutuskan terbang ke Filipina dan bergabung bersama Global FC.
Hanya saja, Nazari kurang bisa menikmati musim debutnya bermain pada Liga Filipina. Sebab, sepak bola di Filipina kurang bergairah.
"Olahraga favorit di Filipina adalah bola basket. Tidak banyak orang mengikuti sepak bola di sana," ucap Omid Nazari.
"Ketika saya bermain bersama Global FC, kami biasa bermain dengan suasana stadion yang sepi penonton," katanya yang dilansir dari Aftonbladet.se.
Baca Juga: John Cofie, Wonderkid Manchester United Rekan Paul Pogba yang Terdampar di Liga Filipina
Setelah satu musim bermain bersama Global FC, Nazari sempat bergabung bersama Melaka United, salah satu klub Liga Malaysia.
Hanya saja, dia belum sempat bermain bersama Melaka United. Sebab, kontraknya diputus sebelum kompetisi dimulai lantaran dia mengalami masalah perut.
Setelah itu, Nazari kembali ke Filipina dan bergabung bersama Ceres-Negros FC. Nyatanya, Nazari cukup nyaman bermain bersama Ceres-Negros.
Menurut Nazari, klub tersebut dikelola dengan sangat profesional. Sehingga, itu yang membuat Ceres-Negros menjadi tim terbesar di Filipina.
Nazari bermain selama dua musim bersama Ceres-Negros dari 2017 hingga 2019.
Baca Juga: Potong Gaji di Liga Malaysia, 3 Happy Ending dan Sisanya Deadlock
Dalam kurun waktu tersebut, Nazari menyumbang dua gelar juara kompetisi domestik musim 2017 dan 2018. Dia juga membawa Ceres-Negros melaju hingga perempat final Piala AFC.
Petualangan Nazari kemudian berlanjut ke Indonesia, dia memilih bergabung bersama Persib.
Nazari tahu bagaimana atmosfer sepak bola di Indonesia yang semarak, terlebih dia bergabung dengan salah satu klub besar Tanah Air.
Skuad Maung Bandung memang memiliki basis suporter yang banyak di Indonesia dengan sebutan bobotoh.
Setelah bergabung bersama Persib, Nazari pun melihat perbedaan yang kentara antara atmosfer sepak bola Indonesia dan Filipina.
Nazari mengakui, atmosfer sepak bola di Indonesia sangat luar biasa. Nazari pun tidak menyesal memilih bergabung bermain di Indonesia dan berjuang bersama Persib.
Baca Juga: Cedera Parah Sembuh, Winger Pembobol Gawang Timnas Indonesia Tak Jadi Pensiun Dini
"Jika Anda membandingkan sepak bola di Indonesia dengan sepak bola di Filipina, perbedaannya sangat signifikan. Di Filipina, situasi stadion saat laga tidak sebanyak di Indonesia," kata Nazari.
"Di Indonesia, hampir semua pertandingan pasti disaksikan puluhan ribu penoonton, sehingga membuat atmosfer pertandingan terasa semarak."
"Tentunya, saya sangat senang tentang kesempatan untuk bermain di klub yang sangat besar seperti Persib," ucap Nazari.