- Berikut ini kesaksian Ricardo Salampessy dan Bambang Pamungkas soal cedera patah kaki yang pernah dialami Boaz Solossa.
- Cedera patah kaki yang diderita Boaz Solossa tak hanya berdampak bagi individu pemain, tapi juga kondisi timnas Indonesia secara keseluruhan.
- Namun, Boaz Solossa akhirnya mampu membuktikan bahwa ccedera parah tak bisa menghalanginya untuk terus bermain sepak bola.
SKOR.id - Dua mantan pemain timnas Indonesia, Ricardo Salampessy dan Bambang Pamungkas, menjadi saksi mata ketika Boaz Solossa cedera patah kaki pada 2007.
Waktu itu, ketiganya sama-sama memperkuat timnas Indonesia yang tengah dipersiapkan untuk mengikuti Piala Asia 2007.
Boaz Solossa mendapat cedera parah tersebut ketika tampil untuk timnas Indonesia di laga uji coba melawan Hong Kong.
Bagi Boaz, cedera itu merupakan cedera serius kedua yang diderita. Sebelumnya, ia mengalami dislokasi engkel pada Piala AFF 2004.
Bek senior Persipura Jayapura, Ricardo Salampaessy, menyebut cedera yang dialami rekannya itu di laga uji coba melawan Hong Kong membuatnya hancur.
Semangatnya untuk melanjutkan training center (TC) bersama skuad Garuda menjadi hilang. Kedekatannya memang sudah seperti keluarga.
"Saat kejadian, hati saya hancur sekali. Saat itu, tiba-tiba motivasi untuk melanjutkan TC bersama tim hilang melihat kejadian itu," kata Ricardo Salampessy, dikutip dari FIFA Plus.
"Karena ikatan saya dengan Boaz bisa dibilang seperti keluarga. Kami berangkat dari junior bersama-sama."
"Keterikatan keluarga, saya cukup dekat dengan keluarganya, dia juga dekat dengan keluarga saya. Kejadian itu membuat saya terpukul juga," ia menambahkan.
Ternyata, cedera Boaz tak hanya berdampak pada motivasi Ricardo Salampessy. Secara umum, juga memengaruhi kondisi timnas Indonesia.
Legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, pun mengenang pernyataan pelatih timnas Indonesia waktu itu, Ivan Kolev, dalam konferensi pers.
Menurut lelaki yang akrab disapa Bepe ini, Ivan Kolev menyatakan bahwa kehilangan Boaz telah mengurangi 50 persen kekuatan tim di Piala Asia 2007.
"Pelatih Ivan Kolev, kebetulan waktu itu (menghadiri) konferensi pers dengan saya. Dan dia bilang dengan cederanya Boaz maka 50 persen kekuatan Indonesia hilang," ucap Bepe.
Ia bisa memahami hal yang disampaikan Kolev. Saat itu Boaz memang sedang dalam performa terbaiknya baik di level klub maupun timnas.
Mantan manajer Persija itu meyakini bahwa hasil yang didapatkan timnas Indonesia di Piala Asia 2007 mungkin akan berbeda jika Boaz ada di dalam tim.
Untuk diketahui, kala itu laju tim asuhan Ivan Kolev terhenti di babak grup setelah hanya meraih tiga poin dari tiga laga. Satu-satunya kemenangan diraih saat berjumpa Bahrain.
"Karena ketika itu Boaz memang dalam kondisi yang sangat prima, sedang dalam top performa di liga, dan sedang on fire tapi kemudian harus cedera," ucap Bepe.
"Meski yang disampaikan Ivan Kolev waktu itu terkesan arogan, tapi menurut saya itu benar."
"Saya berkeyakinan, kalau waktu itu Boaz tidak cedera dan bisa tampil, mungkin Indonesia akan bisa melaju ke babak selanjutnya," ia menambahkan.
Setelah pulih dari cederanya, Boaz kembali merumput dan membuktikan bahwa cedera tak bisa menghentikannya. Berbagai gelar individu pun diraih pascapulih.
"Tapi dia masih kembali dengan penampilan yang stabil, yang konsisten, bisa menjadi pemain terbaik, menjadi top skor, itu membuktikan bahwa ia memiliki mental yang luar biasa," kata Ricardo Salampessy.
Baca Juga Berita Boaz Solossa Lainnya:
Arti Penting Gol Debut Boaz Solossa untuk PSS yang Dicetak ke Gawang Persib
Boaz Solossa Bantu Hambali Tholib Singkirkan Kenangan Buruk saat Eksekusi Penalti
Fanatisme Suporter Jadi Salah Satu Alasan Boaz Solossa Gabung PSS Sleman